Waspada, jangan pernah download aplikasi dari 3 tempat ini!
Merdeka.com - Melindungi smartphone dari berbagai serangan memang tidak mudah, namun sebenarnya juga tidak sulit. Kebanyakan target serangan adalah pengguna Android, karena OS ini merupakan open source. Untuk menghindari berbagai serangan, baik phising, malware, ataupun bug, Anda hanya perlu berhati-hati jika download apapun, terutama aplikasi.
Menurut laporan dari Ars Technica, peneliti telah menemukan bahwa serangan-serangan yang ada menargetkan pengguna Android pada lebih dari 20 negara. Oleh karena itu, ada beberapa tempat yang harus Anda hindari untuk download aplikasi Android jika ingin smartphone terlindungi.
Toko aplikasi tidak resmi
-
Apa risikonya pakai kabel Android? Alasannya adalah kekhawatiran akan panas berlebih selama proses pengisian daya.
-
Apa ancaman utama yang dihadapi Android? Ancaman utama berasal dari CVE-2024-32896, sebuah celah keamanan yang pertama kali diungkap oleh Google pada bulan April.
-
Mengapa BRI mengimbau nasabah untuk tidak meng-install aplikasi dari sumber tidak resmi? Dengan semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI mengimbau agar nasabah tidak sembarang meng-install aplikasi dengan sumber yang tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan, salah satunya adalah file APK yang dikirim melalui aplikasi chat tersebut,“ ucapnya.
-
Kenapa aplikasi penipuan berbahaya? Penipuan dapat menyebabkan kerugian finansial, pencurian identitas, dan penyusupan informasi sensitif.
-
Kenapa iklan di HP Android berbahaya? Meski demikian, iklan yang seringkali muncul itu bisa menghadirkan virus berbahaya ke dalam software Android kita sendiri. Selain itu, iklan yang seringkali muncul ke layar bisa saja membuat kondisi baterai menjadi terlalu panas atau overheating.
-
Mengapa iklan di Android mengganggu? Iklan merupakan sumber pendapatan penting bagi pengembang aplikasi dan situs web, memungkinkan mereka menyediakan layanan gratis atau berbiaya rendah. Namun, iklan yang berlebihan dapat mengganggu, memperlambat perangkat Android, dan menguras daya baterai.
Google telah menyediakan tempat untuk download aplikasi yang sangat mudah, yaitu Google Play Store. Google pasti sudah memeriksa aplikasi yang ada dan memberikan perlindungan yang tidak tersedia di tempat lain. Namun, masih banyak saja orang yang mencari toko aplikasi lain untuk mendapatkan aplikasi, baik karena aplikasi yang dicari di Play Store tersebut berbayar atau karena alasan lainnya.
Ketika Anda download aplikasi di tempat lain, mungkin saja aplikasi tersebut terinfeksi malware yang mengumpulkan informasi tentang perangkat Anda, dan upload informasi tersebut ke server iklan. Nah, ketika mereka telah sampai ke tahap itu, smartphone Anda akan semakin sering menerima iklan. Pop up iklan ini bisa saja muncul di layar awal Android, home screen, atau beberapa aplikasi.
Link download di website
Orang lain bisa saja mempromosikan aplikasi melalui link download di website atau aplikasi tertentu. Pasti Anda pernah melihatnya bukan? Iklan yang muncul mungkin terlihat terpercaya, karena menggunakan ikon dan dikemas meniru aplikasi Android yang aman. Namun, hal ini bisa menjadi jebakan untuk Anda.
Begitu aplikasi tersebut Anda pasang, maka bisa mengeksploitasi kerentanan Android untuk mendapatkan akses ke root smartphone. Setelah itu, aplikasi akan meluncurkan kode yang meniru layanan Android resmi agar bisa secara permanen bisa menginfeksi smartphone Anda. Mengerikan sekali bukan?
Iklan di aplikasi
Cara lain untuk membuat orang download aplikasi berbahaya adalah mempromosikan pada iklan aplikasi lain. Misalnya Anda membuka games kesukaan, lalu ada iklan yang muncul. Anda mungkin iseng klik salah satu iklannya. Padahal iklan tersebut bisa membuat jumlah iklan akan semakin banyak dan bisa membuat akses root smartphone, sehingga bisa bekerja di balik layar.
Menurut laporan dari Goodlin, ada aplikasi tak resmi yang menggunakan akses root untuk menghapus aplikasi antivirus, sehingga dia bisa dengan mudah mengeksploitasi yang lainnya.
Maka dari itu, jangan pernah tergoda untuk download aplikasi dari pihak selain Google Play Store. Selain aplikasi, Anda juga harus berhati-heti ketika dowonload lagu atau video.
(mdk/lar)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut 3 izin yang bisa membahayakan malware masuk ke Android.
Baca SelengkapnyaPaling baru, pembuat malware mencoba menyusup ke ponsel Android menggunakan metode kompresi APK tersembunyi.
Baca SelengkapnyaPastikan Anda tidak mengirimkan data pribadi dengan sembarangan, karena ini bisa dipergunakan untuk membobol rekening Anda.
Baca SelengkapnyaPenipuan dengan modus File APK masih terus mengintai masyarakat Indonesia. Masyarakat diminta waspada saat menerima pesan WhatsApp atau SMS dari orang lain.
Baca SelengkapnyaBRI menjelaskan, pemasangan file APK (Android Package) dari luar Play Store resmi dapat membuka celah bagi serangan malware.
Baca SelengkapnyaJika Anda menerima pesan yang mencurigakan lebih baik jangan diklik
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaKombes Jeki mengimbau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan agar terhindar dari aplikasi penipuan.
Baca SelengkapnyaLebih dari 200 aplikasi berbahaya terdeteksi di Google Play dalam setahun terakhir, dengan total unduhan mencapai 8 juta kali.
Baca SelengkapnyaBerikut daftar aplikasi yang jangan pernah diinstal pengguna HP.
Baca SelengkapnyaIni hal yang perlu dihindari saat menggunakan wifi gratis di tempat umum.
Baca Selengkapnya