Website Propam Polri kembali 'disikat' peretas
Merdeka.com - Situs di lingkungan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali jadi sasaran serangan peretas. Kali ini kembali lagi yang jadi sasaran peretas adalah situs Propam Polri di alamat www.propam.polri.go.id.
Sejak kemarin dikabarkan, hingga saat ini, masih belum bisa diakses. Ini sudah beberapa kali di tanggal dan bulan yang sama seperti dua tahun lalu.
Berdasarkan kabar yang beredar, nampaknya diretasnya website tersebut ada hubungannya dengan aksi Elanto yang menghadang ratusan konvoi moge di Yogyakarta sabtu kemarin (15/8).
-
Bagaimana cara membuka website? Untuk melihat website membutuhkan browser (misalnya, Internet Explorer , Edge , Safari , Firefox , atau Chrome ). Misalnya, Anda membaca halaman web ini menggunakan browser. Setelah berada di browser, Anda dapat membuka situs web dengan memasukkan URL di bilah alamat.
-
Dimana markas besar Polri? Kemudian, Kepala Kepolisian Negara kala itu Komisaris Jenderal Polisi R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo bikin kantor sendiri di Jalan Trunojoyo 3, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, bernama Markas Besar Djawatan Kepolisian Negara RI (DKN) yang menjadi Markas Besar Kepolisian sampai sekarang.
-
Bagaimana cara akses hotline Rim Polri? Dengan begitu, masyarakat bisa mendapatkan hal yang belum diketahui dengan mengakses nomor 1500 598 dan 021 8060 2198 yang akan tersambung ke call center Hotline Rim Polri.
-
Dimana Jenderal Polri bertugas? Carlo Brix Tewu merupakan seorang Purnawirawan Polri yang sekarang menjabat sebagai Deputi Bidang Hukum dan Perundang-undangan Kementerian BUMN.
-
Kenapa situs itu dirahasiakan? Ketika para ahli menemukan situs seni cadas di Kazakhstan, mereka terkadang lebih memilih untuk merahasiakan lokasinya hingga bisa dicatat dan dipublikasikan dengan baik, kata Novozhenov, dengan mencatat perusakan situs seni cadas semacam itu oleh perusak atau orang lain terkadang menjadi masalah.
-
Apa itu website? Pengertian website adalah lokasi pusat halaman web yang saling terhubung dan diakses dengan mengunjungi halaman rumah dari website menggunakan browser. Misalnya, URL alamat website merdeka.com adalah https://www.merdeka.com/. Dari beranda kami, Anda bisa mendapatkan akses ke salah satu halaman web (beranda) yang terdapat di website kami.
Berdasarkan pantauan Merdeka.com, benar adanya situs itu tidak bisa diakses. Hanya tampilan putih berlogo Propam dan tulisan dalam 'perawatan'. Kabarnya, berdasarkan informasi yang dihimpun, pada halaman utama ketika diretas, tampilan pada situs tersebut diubah dengan beberapa meme lucu aksi hadang Elanto Wijoyono terhadap konvoi moge beserta pesan.
"Kalau kamu suka konvoi moge, apalah dayaku yang cuma bisa konvoi sepeda," tulis hacker tersebut.
Sementara itu, Kasubdit Cybercrime Dit Tipidsus Bareskrim Polri Komisaris Besar (Kombes) Pol. Albertus Rahmad Wibowo belum bisa dihubungi mengenai peretasan ini.
(mdk/lar)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peretasan situs NTMC Polri itu terjadi selang dua hari Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo akan memberantas kasus judi online secara serius.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu Makassar, Abdillah Mustari membenarkan domain website Bawaslu Makassar diretas. Hanya saja peretasan sudah dilakukan sejak lama.
Baca SelengkapnyaPihak DPR sedang melakukan perbaikan agar website DPR bisa kembali diakses.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca Selengkapnya“Yaa mungkin banyak pihak akses ya,” kata Komisioner KPU RI, Afifuddin
Baca SelengkapnyaTim yang diterjunkan Bareskrim sedang bekerja memulihkan akun YouTube DPR RI.
Baca SelengkapnyaSitus National Traffic Management Center atau NTMC Polri diduga diretas berisi judi online
Baca SelengkapnyaMenurut Abraham, bahwa Menkominfo era dulu tak menghapus situs judi online. Justru menghapus situs wordpress
Baca SelengkapnyaSAFEnet menyebut, terdapat sedikitnya 282 instansi pemerintah pengguna PDNS yang terdampak serangan siber tersebut.
Baca SelengkapnyaSekjen mengatakan, nantinya video lama secara bertahap akan pindah ke akun baru tersebut.
Baca SelengkapnyaTak hanya diretas, diduga dokumen rahasia dan sensitif dalam website Kemenhan dijual.
Baca SelengkapnyaAriandi mengatakan, BSSN dan DPR telah melakukan koordinasi dengan Bareskrim Polri.
Baca Selengkapnya