Wow, kotoran manusia mengandung emas bernilai triliunan rupiah!
Merdeka.com - Siapa bilang emas hanya bisa ditemukan dari dalam bumi atau tambang-tambang saja? Ilmuwan kini tengah berupaya menambang emas dari sumber lain yang terbilang sangat unik, yakni kotoran manusia.
Ya, ilmuwan percaya bila partikel logam mulia seperti emas banyak yang tidak sengaja terkonsumsi oleh manusia. Bila partikel-partikel emas itu dikumpulkan, nilainya bisa mencapai miliaran hingga triliunan rupiah!
"Dalam salah satu penelitian, kami tengah berusaha memisahkan logam mulia dari kotoran makhluk hidup, termasuk manusia, yang sering hanya dipakai sebagai pupuk," ujar Dr. Kathlean, ilmuwan dari lembaga survei Geologi Amerika.
-
Dimana emas terbesar ditemukan? Pada 5 Februari 1869, dua penambang asal Cornwall, Inggris, John Deason dan Richard Oats, sedang mencari emas di wilayah Victoria, Australia.
-
Bagaimana cara menemukan emas terbesar? Di lereng Bulldog Gully, mereka menemukan bongkahan emas raksasa yang terbungkus dalam batuan kuarsa dan tertanam di akar pohon.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa saja bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan? Berikut adalah daftar beberapa bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan oleh penambang, beserta perkiraan nilainya: 1. Welcome Stranger Bongkahan emas dengan berat 72 kg ini ditemukan di Moliagul, Victoria, Australia pada tahun 1869. Ditemukan oleh John Deason dan Richard Oates, bongkahan emas ini merupakan yang terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah. Karena ukurannya yang sangat besar, bongkahan ini harus dipecah sebelum ditimbang dan dilebur.
-
Di mana emas itu ditemukan? Seorang ahli detektor logam di Shropshire, Inggris menemukan bongkahan emas terbesar yang pernah ada di Inggris.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di Inggris? Arkeolog di Inggris menemukan sisa-sisa kerangka manusia berusia lebih dari 1.000 tahun.
Dikutip dari Daily Mail (23/03), sebuah penelitian pernah memperkirakan jumlah emas yang terkandung pada kotoran jutaan warga Amerika bisa bernilai Rp 155 miliar.
Sementara di Inggris yang per tahun bisa menghasilkan satu juta ton lebih kotoran manusia, nilai emas yang terkandung dalam kotoran manusia bisa mendekati angka Rp 10 triliun! Dan jumlah itu diperkirakan masih bisa bertambah dari tahun ke tahun seiring dengan meningkatnya penggunaan logam mulia di kehidupan sehari hari.
Lalu, bagaimana cara ilmuwan memisahkan emas dari kotoran? Ilmuwan menggunakan bahan kimia yang disebut cairan lindi. Cairan ini jugalah yang dipakai ilmuwan untuk memisahkan logam mulia dari batuan.
Setelah cairan lindi digunakan, bukan hanya emas saja yang bisa 'ditambang' dari kotoran manusia. Logam mulia lain seperti platinum dan perak diklaim juga bisa dikumpulkan.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Koin-koin itu diduga dulunya milik seorang petani kaya di daerah tersebut.
Baca SelengkapnyaBongkahan emas ini terkubur sekitar 13 hingga 15 sentimeter di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaAtlet pada zaman Romawi dan Yunani kuno tidak hanya dihargai karena prestasinya, tetapi juga keringatnya.
Baca SelengkapnyaTujuh orang petugas detektor logam itu menemukan harta karun tersebut pada 2019.
Baca SelengkapnyaPara ahli mengonfirmasi keaslian koin tersebut dan berhasil melacak asal-usulnya.
Baca SelengkapnyaFeses ini diduga kotoran manusia purba yang bekerja membangun Stonehenge.
Baca SelengkapnyaHarga emas global naik setelah penemuan ini diumumkan.
Baca SelengkapnyaSebuah makam berisi tulang paha manusia berusia 4.500 tahun ditemukan di Wiltshire, dekat Stonehenge, Inggris.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar beberapa bongkahan emas terbesar yang pernah ditemukan oleh penambang
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan makam Romawi langka di dekat Stasiun London Bridge, Inggris.
Baca SelengkapnyaKetika kemasan krim dibuka, para arkeolog hampir pingsan. Simak apa penyebabnya,
Baca SelengkapnyaNamun, meski ada cadangan emas yang besar, tidak mudah untuk menambangnya.
Baca Selengkapnya