Xiaomi bakal jualan smartphone tanpa charger?
Merdeka.com - Sebuah pernyataan kontroversial baru saja dilontarkan oleh CEO Xiaomi, Lei Jun. Lewat akun sosmed, Weibo-nya, Lei Jun, mengatakan sedang mempertimbangkan menjual smartphone tanpa menyertakan charger.
Bagi Lei Jun, ledakan smartphone yang mayoritas mempunyai charger yang sama bakal berdampak buruk bagi lingkungan. Mengingat setiap kali membeli smartphone baru chargernya sama, jumlah sampak elektronik di daerah padat penduduk seperti China dan India bakal meledak.
Nah, guna menghindari pencemaran lingkungan dan dampak buruk yang diakibatkan oleh charger-charger itu, Lei Jun menanyakan pada follower akun Weibo-nya apakah Xiaomi harus menjual smartphone tanpa bundling charger, Xiaomi Today (17/06).
-
Bagaimana cara mengurangi limbah elektronik dari AI? Dari hasil penelitian tersebut, diungkapkan bahwa penerapan strategi ekonomi sirkular dapat meminimalkan timbulan limbah elektronik antara 16 persen hingga 86 persen. Ini menunjukkan potensi besar dalam mengatasi masalah limbah elektronik yang semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi AI.
-
Mengapa limbah elektronik dari AI perlu diatasi? Mengurangi limbah elektronik penting, karena pembuangan yang tidak tepat akan menyebabkan pelepasan bahan berbahaya, seperti timbal dan merkuri, yang membahayakan ekosistem dan kesehatan manusia.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah? Daur ulang sampah membantu mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA. Dengan memanfaatkan kembali botol atau kaleng bekas sebagai wadah atau pot bunga, kita tidak hanya mengurangi sampah, tetapi juga menambah estetika lingkungan kita.
-
Bagaimana cara mengurangi sampah plastik? 'Berbagai upaya mengurangi timbulan sampah harus dilakukan untuk menekan dampak lingkungan hidup baik limbah padat, cair maupun gas, terutama penyebab pencemaran udara dan krisis iklim',
Lei Jun menambahkan bila pengguna bisa menggunakan charger yang sudah ada alias bekas smartphone lama. Atau bila benar-benar membutuhkan charger baru, mereka bisa membeli.
Sayangnya, sebagian besar follower Weibo-nya menolak keras usulan Lei Jun tersebut. Menurut mereka, hal itu hanya akal-akalan Lei Jun untuk mengurangi biaya produksi smartphone dan meningkatkan penjualan charger Xiaomi.
Ya, di samping menjual powerbank, Xiaomi juga sudah menjual charger ori secara terpisah. Harganya pun cukup murah, hanya Rp 30 ribuan per buah.
Namun, tetap saja hal itu membuat pengguna smartphone Xiaomi khawatir. Sebab kerusakan smartphone saat menggunakan charger selain milik Xiaomi bisa membuat garansi hangus.
Lalu, bagaimana keputusan akhit Lei Jun? Apakah CEO Xiaomi itu akan mendengarkan pendapat follower-nya atau tetap bersikeras menjual smartphone tanpa charger? Kita tunggu saja kelanjutannya.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak Seperti Wuling hingga BYD, Mobil Listrik Buatan Xiomi Belum Bisa Mengaspal di Indonesia
Baca SelengkapnyaXiaomi dikabarkan sudah mendaftar izin penjualan mobil listrik pertamanya yang diberi nama SU7.
Baca SelengkapnyaXiaomi siap bersaing dengan Tesla di pasar mobil listrik.
Baca SelengkapnyaXiaomi dilaporkan telah mengirimkan sebanyak 10.000 unit model SU7 hanya dalam bulan September.
Baca SelengkapnyaXiaomi tetap optimis akan prospek penjualan mobil listrik SU7
Baca SelengkapnyaXiaomi akan meluncurkan mobil listrik SU7 di tahun depan.
Baca SelengkapnyaXiaomi 15 dilengkapi dengan chipset Snapdragon 8 Elite yang sangat kuat, baterai 5.400mAh.
Baca SelengkapnyaXiaomi Kian Serius Garap Pasar Mobil Listrik, Bangun Pabrik Kedua di China
Baca SelengkapnyaXiaomi SU7 adalah model yang sangat dinantikan dan memulai debutnya di Beijing hari ini.
Baca SelengkapnyaKonsumen asal China ini melaporkan bahwa mobil listrik yang sudah dipesannya hingga sebulan rusak.
Baca SelengkapnyaSetiap unit Xiaomi SU7 yang diproduksi ternyata memerlukan biaya sebesar US$ 9.200
Baca SelengkapnyaSalah satu mobil Xiaomi berwarna Aqua Blue tersebut didapuk sebagai produk unggulan pertama mereka lantaran bisa melahap jarak 100 meter hanya dalam 6,4 detik.
Baca Selengkapnya