XL: Masih terlalu dini bicara merger
Merdeka.com - Aksi korporasi PT XL Axiata yang mengakuisisi yang kemudian dilanjutkan merger dengan Axis Telekom ternyata baru dalam tataran kebijakan strategis dan belum sampai ke level pemasaran.
"Kita masih melakukan pemasaran sendiri-sendiri, kan Axis juga masih ada orangnya. Namun bentuk konsolidasi pemasarannya ke depan seperti apa, masih belum ditentukan," ujar Direktur Commerce XL Joy Wahjudi di sela-sela penandatanganan kerja sama e-channel bank, Selasa (10/12).
Menurut dia, pihaknya masih melanjutkan proses akuisisi yang belum selesai, sedangkan persetujuan dari pemegang saham masih dilakukan dalam RUPSLB awal tahun depan.
-
Kapan merger XL Axiata dan Smartfren diharapkan selesai? Komisaris XL Axiata dari Axiata Group Berhad, Vivek Sood, menyatakan bahwa target penyelesaian merger diharapkan bisa tercapai pada akhir tahun 2024.
-
Bagaimana frekuensi dibagi setelah merger? Dalam konferensi pers yang diadakan untuk memaparkan capaian Smartfren pada kuartal ketiga tahun 2024, Merza Fachys, Presiden Direktur dan CEO Smartfren, menjelaskan bahwa isu mengenai spektrum frekuensi merupakan domain kewenangan Menteri Komunikasi dan Digital.
-
Bagaimana XL Axiata dan Smartfren mengurus proses merger? Selanjutnya, pada tanggal 11 Desember 2024, dokumen kesepakatan mengenai merger operator seluler tersebut telah diserahkan kepada OJK serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
-
Siapa yang berharap merger XL dan Smartfren cepat selesai? 'Kami harapkan nanti proses untuk persetujuan dari institusi pemerintah juga bisa didapat dengan cepat,' tambah Dian.
-
Bagaimana proses merger XL Axiata dan Smartfren berjalan? Menurut Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata, tahap due diligence antara kedua perusahaan kini sudah berada di penghujung. 'Sekarang hilal sudah kelihatan sedikit, jadi proses due diligence-nya sudah memasuki tahap akhir. Jadi, diharapkan kita bisa memasuki proses selanjutnya,' ungkap Dian Siswarini dalam acara Media Gathering XL Axiata di Yogyakarta pada Rabu, (23/10), dikutip dari Liputan6.
-
Kapan negosiasi akan dimulai? Diperkirakan, proses negosiasi akan berlangsung secara intensif dalam beberapa bulan ke depan.
XL juga mengaku belum menghitung potensi pendapatan dari pelanggan Axis bila mereka jadi bergabung. Saat ini jumlah pelanggan Axis adalah sekitar 20 juta pelanggan, sedangkan XL sekitar 55 juta pelanggan.
"Nanti kalau semuanya sudah fixed dan sudah merger pasti akan kami hitung dan kami umumkan," kata Joy.
Ketika disinggung apakah setelah merger XL akan ganti nama, Joy juga enggan menyebutkannya karena hal itu wewenang penegang saham.
Seperti diketahui, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menyetujui rencana akuisisi dan merger XL-Axis. Setelah Kominfo, XL mesti mendapatkan persetujuan dari KPPU dan Bapepam.
Sejumlah kalangan menilai XL terlalu berani mengambil Axis sekaligus 15 MHz frekuensinya dengan harga mahal, apalagi anak usaha Axiata Investments tersebut juga akan menambah pengeluaran untuk membayar BHP frekuensi sebesar Rp 480 miliar per tahun untuk tiga blok tambahan.
Baca Juga:
Beli paket data XL bisa lewat ATM
KPPU melihat XL dominasi spektrum frekuensi
Praktisi apresiasi keputusan Kominfo soal merger XL-Axis
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut penjelasan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terkait rencana merger XL dan Smartfren.
Baca SelengkapnyaProses merger antara XL dan Smartfren semakin mendekati tahap akhir.
Baca SelengkapnyaSetelah dirumorkan merger, kini Axiata dan SinarMas saling mulai menjajaki.
Baca Selengkapnya