Yahoo! di-hack, 2,5 juta pengguna terinfeksi malware
Merdeka.com - Sebelumnya, Yahoo! dikabarkan telah terserang virus yang berupa malware yang dirilis penyusup yang mana tersembunyi di balik tampilan iklan di halaman situsnya.
Dilansir Softpedia (6/1), serangan berupa malware yang dimasukkan oleh pihak yang masih belum diketahui ini ternyata dilaporkan sudah menyerang sekitar 2,5 juta pengguna dan pengunjung situs Yahoo!.
Berdasarkan lansiran tersebut, dikabarkan jika membuka iklan dalam situs Yahoo! maka pengguna akan langsung diarahkan ke sebuah sebuah domain hosting yang akan secara otomatis mengirim malware jenis ZeuS, Andromeda, Dorkbot, Tinba, dan Necurs ke perangkat komputer pengaksesnya.
-
Dari mana malware ini disebar? Walau begitu, Zimperium mengungkapkan jika malware berformat APK ini belum terdeteksi di Google Play Store. Dari situ diketahui jika aplikasi berbahaya tersebut didistribusikan lewat cara alternatif, seperti toko aplikasi pihak ketiga.
-
Siapa hacker yang menyerang Yahoo? Michael Calce merupakan hacker yang pernah menumbangkan berbagai situs web besar, seperti CNN, Dell, eBay, dan Fifa.com. Berawal dari pengetahuan yang dimilikinya untuk mengambil alih jaringan komputer universitas, Calce pun melakukan aksi-aksi yang lebih besar lagi. Ia juga bahkan pernah menyerang Yahoo, mesin pencari paling populer di saat itu, tahun 2000.
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Kenapa iklan di HP Android berbahaya? Meski demikian, iklan yang seringkali muncul itu bisa menghadirkan virus berbahaya ke dalam software Android kita sendiri. Selain itu, iklan yang seringkali muncul ke layar bisa saja membuat kondisi baterai menjadi terlalu panas atau overheating.
-
Aplikasi malware apa yang mencuri data pengguna? Dikenal sebagai aplikasi SpyLoan, aplikasi bermasalah ini banyak ditemukan di Google Play Store — dan beberapa juga ditemukan di App Store Apple.
-
Dimana virus ada? Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksiselorganisme biologis.
Meskipun malware yang menyerang situs Yahoo! pada 30 Desember 2013 ini diklaim sudah dibersihkan Yahoo! pada 3 Januari lalu, namun laporan dari perusahaan keamanan pengembang software anti-virus Hitman Pro menyebutkan jika saat ini masih ada sekitar 2,5 juta pengguna yang terinfeksi malware di iklan di situs Yahoo!.
"Meskipun Yahoo! telah mengidentifikasi dan menghapus iklan berbahaya ini, namun pengguna yang sudah terinfeksi akan terus merasakan efek dari malware ini, terutama risiko hilangnya uang dan data sensitif, hal itulah mengapa desinfeksi cepat akan malware ini sangatlah penting," tambah ahli dari perusahaan tersebut. (mdk/dzm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Iklan judi online membuat orang tertarik untuk masuk ke dalam aplikasi dan bermain.
Baca SelengkapnyaPada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.
Baca SelengkapnyaPara penyerang menggunakan kampanye phishing dengan mengirimkan email dan teks yang dirancang seolah-olah dikirim oleh Apple.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo menyatakan konten judi online (judol) menjadi masalah serius di tengah bertebarannya konten hoaks di dunia digital.
Baca SelengkapnyaLaporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaPenipu menggunakan wajah seseorang yang dikenal oleh korban .
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika memblokir 2,1 juta website terkait perjudian online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenurut laporan Kaspersky, hacker mulai menyerang permainan game anak muda.
Baca SelengkapnyaAsisten Agen Khusus yang bertanggung jawab atas masalah ini, Amanda Culver menggambarkan skema dan penipuan yang sering kali dimulai di platform media sosial.
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca Selengkapnya