YouTube akan lindungi anak-anak dari konten yang buruk
Merdeka.com - Baru-baru ini, YouTube telah memperbarui panduan yang diterapkan dalam regulasinya. Secara garis besar, perubahan ini dilakukan untuk melindungi pengguna yang di bawah umur tidak mendapat konten-konten yang dapat mengganggu mentalnya.
Menurut Cnet (22/11), YouTube telah berupaya untuk melindungi generasi muda dan lebih ramah kepada anak-anak. Layanan video milik Google ini beberapa waktu lalu mengumumkan adanya penambahan pedoman baru, antara lain:
- penerapan pedoman masyarakat yang lebih ketat dan penegakan lebih cepat melalui teknologi;
- menghapus iklan dari video yang tidak pantas, khususnya yang menargetkan pangsa pasar keluarga;
- memblokir komentar yang tidak pantas pada video yang berisi anak di bawah umur;
- memberikan panduan bagi pembuat konten;
- Terlibat dan belajar dari para ahli.
Kebijakan baru ini menindaklanjuti laporan dari berbagai pihak di bulan ini yang menunjukkan kelemahan dalam algoritma dan kebijakan penyaringan pada YouTube.
-
Apa saja bahaya media sosial untuk anak? Belum lagi prevalensi cyberbullying, diskriminasi, ujaran kebencian, dan postingan yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri yang dapat berinteraksi secara teratur dengan remaja, menurut APA.
-
Bagaimana cara menghindari anak terjebak di media sosial? Orang tua harus memahami faktor-faktor penyebabnya dan aktif berperan dalam membimbing anak-anak mereka agar dapat memanfaatkan media sosial dengan cara yang sehat dan seimbang.
-
Bagaimana UU ITE baru lindungi anak dari konten dewasa? 'Hak anak juga harus dilindungi jangan sampai terekspos melebihi usianya. Mereka harus mendeteksi apakah banyak anak-anak yang menggunakan platform buatan mereka. Jadi, ketika memang bisa diakses oleh anak mereka harus dan berkewajiban menghapus segala konten dewasa di platformnya,' jelasnya.
-
Apa dampak negatif media sosial untuk anak? Seringkali, anak-anak tidak menyadari risiko yang mengancam akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.
-
Bagaimana orang tua bisa lindungi anak dari kekerasan seksual online? Orang tua perlu memantau aktivitas online anak-anak, memberikan pendidikan mengenai keamanan di internet, serta menciptakan suasana yang aman dan terbuka untuk berdiskusi.
-
Siapa yang bilang media sosial berbahaya bagi anak? Seorang Ahli Bedah Umum asal Amerika Serikat (AS) Vivek Murphy mengatakan bahwa media sosial menghadirkan risiko besar bagi kesehatan mental remaja.
Bahkan baru-baru ini kerja YouTube makin nyata dengan menurunkan beberapa video yang diindikasi akan 'meracuni' pola pikir anak. Tak hanya itu, komentar-komentar yang mengintimidasi atau cenderung mengarah ke kata-kata kotor akan disortir.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fitur Pencarian Aman mendukung pengawasan internet pada anak.
Baca SelengkapnyaRevisi UU ITE kedua dianggap sebagai momentum perlidungan hak anak di ruang digital.
Baca SelengkapnyaKunci utama dalam melindungi anak di era digital adalah membangun lingkungan yang aman dan protektif, terutama dari orang tua dan keluarga.
Baca SelengkapnyaPara orang tua Yahudi mulai protektif terhadap anak-anaknya. Terutama di media sosial.
Baca SelengkapnyaPenelitian dari Amnesty Internasional menunjukkan bahaya dari konten TikTok, terutama untuk anak-anak dan remaja.
Baca SelengkapnyaAturan itu menjadi perpanjangan dari Undang-Undang nomor Nomor 1 Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi upaya untuk meningkatkan keamanan daring dan mendukung peran orang tua dalam melindungi anak-anak mereka dari dampak negatif dunia maya.
Baca SelengkapnyaATVSI meminta pemerintah segera mengubah regulasi pada undang-undang yang sudah dianggap tidak relevan dengan kondisi saat ini.
Baca SelengkapnyaPerdana Menteri Australia mengumumkan akan melarang penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah usia 16 tahun.
Baca SelengkapnyaUNESCO merekomendasikan pembentukan Dewan Media Sosial.
Baca SelengkapnyaPenggunaan media sosial secara teratur dapat mengubah perkembangan otak anak-anak secara berbahaya, bahkan anak-anak di usia 13 tahun.
Baca Selengkapnya