Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Aceh Jezz Bubur Jagung, Nikmat Kedai dengan Konsep Syariah

Aceh Jezz Bubur Jagung, Nikmat Kedai dengan Konsep Syariah Teuku Chaidil, Pemilik Kedai Aceh Jezz Bubur Jagung Depok

Merdeka.com - Bubur jagung yang satu ini sangat terkenal di wilayah Depok dan sekitarnya. Tak sekadar kondang karena kelezatannya, konsep syariah dalam metode pemasarannya pun turut menjadi perhatian para pecinta kuliner.

Diungkapkan Teuku Chaidil, usaha Aceh Jezz Bubur Jagung Depok ini telah dirintis sejak 2007 silam. Awalnya ia hanya membuka kedai bubur di kampung halamannya, Banda Aceh. Namun seiring berkembangnya usaha itu, ia membuka empat gerai di daerah Pejaten dan Margonda, Depok.

Pada awalnya, ia menjual aneka bubur seperti ketan hitam, kacang hijau, bubur sumsum dan bubur jali. Kemudian yang terakhir ia mencoba mengkreasikan beberapa menu makanan menjadi sebuah olahan bubur jagung yang kini digemari para penikmat bubur.

"Kita gabungkan resep bubur dari Malaysia yang kita kombinasikan dengan resep-resep dari internet dan ternyata rasanya enak dan banyak yang suka," ungkap Teuku saat dijumpai di rumahnya di kawasan Beji, Depok belum lama ini.

Selain mengutamakan citarasa yang khas, Teuku juga sangat konsisten dalam mengembangkan usahanya dengan konsep Islam. Terutama dalam menjaga amanah dari proses penyediaan bahan baku, pembuatan hingga penyajian. Ia berani menjamin semuanya pasti halal.

Untuk menghindari berbaurnya pelanggan wanita dan pria, Teuku juga menggunakan konsep berjualan tanpa menyediakan tempat duduk. Kemudian, kedai buburnya juga selalu ditutup sementara saat waktu salat tiba.

"Biar laki-laki bisa salat jamaah di masjid. Kita juga harus take away agar para pengunjung yang bukan muhrim tidak menjadi satu," imbuhnya.

Seporsi bubur jagung dijual dengan harga Rp20.000 dalam kemasan yang lumayan besar. Dalam setiap hari, Aceh Jezz Bubur Jagung Depok ini berhasil menjual 600 porsi. Dengan omzet sekitar 20 juta per hari.

Diungkapkan Teuku, dalam sehari ia membutuhkan jagung sekitar 40 kilogram. Ditambah dengan kelapa, gula dan susu. Proses pemasakan bubur sendiri butuh waktu hingga empat jam, untuk menghasilkan rasa jagung yang benar-benar lembut di lidah.

Bagi yang penasaran dengan bubur jagung yang satu ini, Anda bisa berkunjung ke kedai mulai pukul tiga sore hingga sepuluh malam. Bubur di sini pun selalu disajikan dalam keadaan hangat sehingga cocok dikudap saat musim penghujan datang seperti sekarang. Selamat mencoba!

jagung

(mdk/)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bukan Bubur Biasa, Bubur Ayam ini Laris Banget Omzetnya Setengah Miliar Lebih Perbulan, di Sini Lokasinya
Bukan Bubur Biasa, Bubur Ayam ini Laris Banget Omzetnya Setengah Miliar Lebih Perbulan, di Sini Lokasinya

Saking larisnya, si pemilik bisa meraup omzet hingga lebih dari Rp500 juta setiap bulan.

Baca Selengkapnya
Jual Nasi Kuning Rp3.000 per Porsi, Rezeki Pengusaha Jusuf Hamka Justru Terus Bertambah
Jual Nasi Kuning Rp3.000 per Porsi, Rezeki Pengusaha Jusuf Hamka Justru Terus Bertambah

Bisnis ini dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk membantu masyarakat memperoleh makanan yang layak konsumsi dengan harga murah.

Baca Selengkapnya
Berburu Bubur Jewawut, Makanan Sehat nan Bergizi dari Bengkulu Cocok Jadi Menu Berbuka
Berburu Bubur Jewawut, Makanan Sehat nan Bergizi dari Bengkulu Cocok Jadi Menu Berbuka

Kuliner unik, sehat, dan bergizi khas Bengkulu ini terbuat dari biji jewawut yang cocok sebagai menu santapan ketika berbuka puasa.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Nikmatnya Mie Kangkung Langka dari Betawi, Kuahnya Kental Bikin Ketagihan
Mencicipi Nikmatnya Mie Kangkung Langka dari Betawi, Kuahnya Kental Bikin Ketagihan

Mie kangkung jadi kuliner yang wajib dicicipi saat bertandang ke ibu kota.

Baca Selengkapnya
Mencicipi Hidangan Bubur Lodeh, Sajian Buka Puasa Khas Masjid Agung Kendal
Mencicipi Hidangan Bubur Lodeh, Sajian Buka Puasa Khas Masjid Agung Kendal

Di balik keunikannya, penyajian makanan ini menyimpan makna filosofis

Baca Selengkapnya
Mencicipi Jenang Gempol, Hidangan Favorit Warga Jogja Cocok untuk Sarapan
Mencicipi Jenang Gempol, Hidangan Favorit Warga Jogja Cocok untuk Sarapan

Kuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja

Baca Selengkapnya
Angkringan Gudeg di Taman Kota Jakbar Ini Viral, Murah Meriah dan Punya 20 Jenis Lauk
Angkringan Gudeg di Taman Kota Jakbar Ini Viral, Murah Meriah dan Punya 20 Jenis Lauk

Makan gudeg di sini dijamin puas, karena lezat dan murah meriah.

Baca Selengkapnya
Menjadi Bagian dari Syiar dan Tradisi, Ini Sejarah Menu Takjil Gulai Kambing Legendaris di Masjid Gedhe Kauman
Menjadi Bagian dari Syiar dan Tradisi, Ini Sejarah Menu Takjil Gulai Kambing Legendaris di Masjid Gedhe Kauman

Pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.

Baca Selengkapnya
⁠Lapar Berat, Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Lahap Makan Jengkol-Tempe-Oncom di Warung Pinggir Jalan
⁠Lapar Berat, Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Lahap Makan Jengkol-Tempe-Oncom di Warung Pinggir Jalan

Bukan dengan menu istimewa, pria akrab disapa Babah Alun itu memilih menyantap hidangan rumahan di warung pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Chef Olivia Tommy Bagikan Resep Ayam Kukus Jahe Lezat, Cocok Buat Bukber Nih!
Chef Olivia Tommy Bagikan Resep Ayam Kukus Jahe Lezat, Cocok Buat Bukber Nih!

Ayam Kukus Jahe ala Chef Olivia Tommy memadukan tradisi dan inovasi, pilihan sempurna untuk menu bukber.

Baca Selengkapnya
Cara Membuat Apem Tepung Beras yang Lembut dan Nikmat
Cara Membuat Apem Tepung Beras yang Lembut dan Nikmat

Berikut cara membuat apem tepung beras yang lezat dan mudah dibuat.

Baca Selengkapnya
Kisah Ahmad, Penjual Kue Tradisional dari Kontrakan Hingga Punya 32 Karyawan
Kisah Ahmad, Penjual Kue Tradisional dari Kontrakan Hingga Punya 32 Karyawan

Salah satu kunci keberhasilan Dapur Chaca adalah komitmen mereka terhadap kualitas.

Baca Selengkapnya