Bendungan Walahar, Jejak Belanda yang Tersisa di Karawang
Merdeka.com - Karawang menjadi saksi bagaimana perjalanan panjang kemerdekaan Indonesia diperjuangkan. Meski jarang diketahui, beberapa lokasi di Karawang memiliki nilai historis bagi rakyat Indonesia. Salah satunya, Bendungan Walahar.
Bendungan yang terletak di Walahar, Klari, Karawang, Jawa Barat ini menjadi jejak peninggalan masa penjajahan Belanda. Meski kini sudah berusia hampir 1 abad, Bendungan Walahar tetap kokoh berdiri. Bangunan yang khas dengan arsitektur kuno ini digunakan untuk mengatur debit air sungai Ci Tarum.
Sejak 1925 hingga kini, Bendungan Walahar tak hentinya mengairi sawah-sawah yang berada di Kabupaten Karawang. Tempat ini seolah tak lapuk dimakan usia. Justru semakin berguna kian waktu ke waktu.
-
Dimana letak kampung wisata Karawang? Kampung Turis Karawang Tempat wisata ini merupakan kawasan yang menampilkan berbagai budaya dan tradisi Karawang, seperti rumah adat, kesenian, kerajinan, dan kuliner.
-
Apa yang membuat Singkawang terkenal? Singkawang adalah sebuah kota di Kalimantan Barat yang terkenal dengan keindahan alamnya yang memukau serta keragaman budayanya yang kaya.
-
Dimana tempat wisata Jawa Barat yang terkenal? Tempat wisata Jawa Barat pastinya bisa ditemukan di tiap kota dan kabupaten di wilayah ini.
-
Dimana lokasi Kawah Wurung? Lokasi Secara administratif, Kawah Wurung berada di Desa Jampit, Kecamatan Sepol, Kabupaten Bondowoso.
-
Mengapa Babakan Siliwangi jadi tempat wisata? Di masa itu, kawasan ini mulai dijadikan sebagai area kormersil untuk kegiatan pariwisata.
-
Apa yang menarik dari Kawah Wurung? Salah satu wisata Bondowoso yang sayang dilewatkan begitu saja. Spot wisata ini mungkin tidak setenar Kawah Ijen, tapi pesona alamnya tak kalah indah.
Tulisan Bendung Walahar dengan warna merah terpampang di dinding bandungan. Disertai tahun 1925 sebagai tahun pertama kali bendungan ini mulai digunakan. Proyek pembangunan Bendungan Walahar ini dimulai pada tahun 1923 oleh Belanda dengan pengawasan seorang ahli perairan dari Belanda bernama C. Swaan Koopman.
Pembangunan Bendungan Walahar bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan air di wilayah Karawang khususnya bagian utara. Kekurangan air di daerah tersebut mengakibatkan hasil produksi pertanian di Karawang tidak menentu. Dulunya Karawang merupakan produksi padi, julukan Kota Padi juga tersemat pada Karawang.
Pembangunan Bendungan Walahar tidak hanya menggunakan tenaga-tenaga ahli irigasi berasal dari Belanda, akan tetapi proyek Bendungan Walahar ini juga dibangun menggunakan jasa-jasa pribumi sebagai kuli kasar. Hingga akhirnya, Bendungan Walahar mulai dipakai pada tanggal 30 November 1925.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoMelintang pada aliran Sungai Ci Tarum, bandungan ini membendung sungai seluas ± 50 meter tersebut. Ya, bendungan ini membagi Sungai Citarum yang difungsikan untuk mengatur debit dan sirkulasi air dalam mengairi areal persawahan di Karawang.
Tempat ini menjadi penyelamat warga Karawang Utara saat musim hujan tiba. Pasalnya, bendungan ini mampu menahan air sungai guna menimalisir terjadinya banjir. Pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah.
Sebagai pengingat, pada dinding di atas jalan masuk terdapat tulisan “Bendung Walahar Kali Tjitarum Mulai Dipakai 30 Nopember 1925 untuk mengairi sawah luas 87.506 ha”.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoPunya bentuk yang khas, bendungan ini terdiri dari 3 bagian. Bagian bawah dimana sebagai pintu penahan air yang berjumlah 5 pintu. Bagian kedua merupakan jembatan seluas 3 meter, yang menghubungkan Klari dan Anggadita. Bagian terakhir, merupakan ruang mesin untuk mengatur sistem bendungan.
Di jembatan terdapat semacam bangunan terdiri beberapa ruangan. Langit-langit di atas jembatan dengan bentuk lengkung. Dari jembatan, pengendara bisa melihat derasnya air di Bandungan Walahar.
©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo RumpokoSelain sebagai irigasi, Bendung Walahar sebagai destinasi wisata sejarah. Saat hari mulai sore, beberapa warga kerap menghabiskan waktu di area bendung ini.
Terlepas dari fungsinya, bendungan ini mempunyai nilai historis tersendiri bagi rakyat Indonesia. Tempat ini menjadi jejak Belanda yang masih tersisa di Karawang, Jawa Barat. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bendungan ini dulu jadi lokasi prewedding favorit para penjajah Belanda.
Baca SelengkapnyaKota Tua, jalur perdagangan strategis dan cukup populer di masa lalu. Kini, daerah tersebut menjelma menjadi destinasi wisata yang penuh dengan sejarah bangsa.
Baca SelengkapnyaPada masa Agresi Militer, terowongan itu dimanfaatkan para pejuang sebagai tempat bersembunyi.
Baca SelengkapnyaGedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama daerah yang ada di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPabrik belerang Wanaraja jadi salah satu lokasi bersejarah yang menarik di Kabupaten Garut.
Baca SelengkapnyaSungai Cibanten dulu menjadi tonggak kehidupan sosial masyarakat di Banten
Baca SelengkapnyaDi balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.
Baca SelengkapnyaLokasi ini sangat cocok untuk menghabiskan libur akhir pekan lantaran menyuguhkan panorama yang indah. Pemandangan wilayah perkotaan yang tampak, dijamin bikin pengunjung betah berlama-lama.
Baca SelengkapnyaIni fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.
Baca SelengkapnyaWaduk yang dibangun pada tahun 1933 ini merupakan bendungan beton pertama di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.
Baca Selengkapnya