Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bendungan Walahar, Jejak Belanda yang Tersisa di Karawang

Bendungan Walahar, Jejak Belanda yang Tersisa di Karawang Bendungan Walahar. ©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo Rumpoko

Merdeka.com - Karawang menjadi saksi bagaimana perjalanan panjang kemerdekaan Indonesia diperjuangkan. Meski jarang diketahui, beberapa lokasi di Karawang memiliki nilai historis bagi rakyat Indonesia. Salah satunya, Bendungan Walahar.

Bendungan yang terletak di Walahar, Klari, Karawang, Jawa Barat ini menjadi jejak peninggalan masa penjajahan Belanda. Meski kini sudah berusia hampir 1 abad, Bendungan Walahar tetap kokoh berdiri. Bangunan yang khas dengan arsitektur kuno ini digunakan untuk mengatur debit air sungai Ci Tarum.

Sejak 1925 hingga kini, Bendungan Walahar tak hentinya mengairi sawah-sawah yang berada di Kabupaten Karawang. Tempat ini seolah tak lapuk dimakan usia. Justru semakin berguna kian waktu ke waktu.

bendungan walahar©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo Rumpoko

Tulisan Bendung Walahar dengan warna merah terpampang di dinding bandungan. Disertai tahun 1925 sebagai tahun pertama kali bendungan ini mulai digunakan. Proyek pembangunan Bendungan Walahar ini dimulai pada tahun 1923 oleh Belanda dengan pengawasan seorang ahli perairan dari Belanda bernama C. Swaan Koopman.

Pembangunan Bendungan Walahar bertujuan untuk mengatasi masalah kekurangan air di wilayah Karawang khususnya bagian utara. Kekurangan air di daerah tersebut mengakibatkan hasil produksi pertanian di Karawang tidak menentu. Dulunya Karawang merupakan produksi padi, julukan Kota Padi juga tersemat pada Karawang.

Pembangunan Bendungan Walahar tidak hanya menggunakan tenaga-tenaga ahli irigasi berasal dari Belanda, akan tetapi proyek Bendungan Walahar ini juga dibangun menggunakan jasa-jasa pribumi sebagai kuli kasar. Hingga akhirnya, Bendungan Walahar mulai dipakai pada tanggal 30 November 1925.

bendungan walahar©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo Rumpoko

Melintang pada aliran Sungai Ci Tarum, bandungan ini membendung sungai seluas ± 50 meter tersebut. Ya, bendungan ini membagi Sungai Citarum yang difungsikan untuk mengatur debit dan sirkulasi air dalam mengairi areal persawahan di Karawang.

Tempat ini menjadi penyelamat warga Karawang Utara saat musim hujan tiba. Pasalnya, bendungan ini mampu menahan air sungai guna menimalisir terjadinya banjir. Pada musim kemarau air yang tertampung tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah.

Sebagai pengingat, pada dinding di atas jalan masuk terdapat tulisan “Bendung Walahar Kali Tjitarum Mulai Dipakai 30 Nopember 1925 untuk mengairi sawah luas 87.506 ha”.

bendungan walahar©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo Rumpoko

Punya bentuk yang khas, bendungan ini terdiri dari 3 bagian. Bagian bawah dimana sebagai pintu penahan air yang berjumlah 5 pintu. Bagian kedua merupakan jembatan seluas 3 meter, yang menghubungkan Klari dan Anggadita. Bagian terakhir, merupakan ruang mesin untuk mengatur sistem bendungan.

Di jembatan terdapat semacam bangunan terdiri beberapa ruangan. Langit-langit di atas jembatan dengan bentuk lengkung. Dari jembatan, pengendara bisa melihat derasnya air di Bandungan Walahar.

bendungan walahar©2021 Merdeka.com/Kuncoro Widyo Rumpoko

Selain sebagai irigasi, Bendung Walahar sebagai destinasi wisata sejarah. Saat hari mulai sore, beberapa warga kerap menghabiskan waktu di area bendung ini.

Terlepas dari fungsinya, bendungan ini mempunyai nilai historis tersendiri bagi rakyat Indonesia. Tempat ini menjadi jejak Belanda yang masih tersisa di Karawang, Jawa Barat. (mdk/Tys)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dulu Lokasi Favorit Prewedding Penjajah Belanda, Begini Potret Megah Bendungan di Banyuwangi
Dulu Lokasi Favorit Prewedding Penjajah Belanda, Begini Potret Megah Bendungan di Banyuwangi

Bendungan ini dulu jadi lokasi prewedding favorit para penjajah Belanda.

Baca Selengkapnya
Wisata Kota Tua beserta Harga Tiketnya, Menarik Penuh Sejarah
Wisata Kota Tua beserta Harga Tiketnya, Menarik Penuh Sejarah

Kota Tua, jalur perdagangan strategis dan cukup populer di masa lalu. Kini, daerah tersebut menjelma menjadi destinasi wisata yang penuh dengan sejarah bangsa.

Baca Selengkapnya
Melihat Saluran Air Peninggalan Belanda Tersembunyi di Tengah Hutan Kendal, Dibangun di Bawah Kuburan
Melihat Saluran Air Peninggalan Belanda Tersembunyi di Tengah Hutan Kendal, Dibangun di Bawah Kuburan

Pada masa Agresi Militer, terowongan itu dimanfaatkan para pejuang sebagai tempat bersembunyi.

Baca Selengkapnya
Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus
Gedung Peninggalan Belanda Ini Berada di Tengah Ruang Terbuka Hijau, Dulunya Terminal Bus

Gedung itu menjadi saksi bisu perjuangan masyarakat Boja dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia

Baca Selengkapnya
Nama-nama Jalan di Belanda yang Diambil dari Kota-kota Indonesia, Apa Saja?
Nama-nama Jalan di Belanda yang Diambil dari Kota-kota Indonesia, Apa Saja?

Sebuah video memperlihatkan nama-nama jalan di Belanda yang menggunakan nama daerah yang ada di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kisah Pabrik Belerang Tua Wanaraja, Terbesar di Garut dan Pernah Terbentang Pipa Belasan Kilometer
Kisah Pabrik Belerang Tua Wanaraja, Terbesar di Garut dan Pernah Terbentang Pipa Belasan Kilometer

Pabrik belerang Wanaraja jadi salah satu lokasi bersejarah yang menarik di Kabupaten Garut.

Baca Selengkapnya
Cerita Masa Lalu Sungai Cibanten, Pernah Jadi Jalur Kapal Rempah di Zamah Kolonial
Cerita Masa Lalu Sungai Cibanten, Pernah Jadi Jalur Kapal Rempah di Zamah Kolonial

Sungai Cibanten dulu menjadi tonggak kehidupan sosial masyarakat di Banten

Baca Selengkapnya
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri
Fakta Menarik Cakung, Wilayah Bersejarah di Jakarta Timur yang Kini Jadi Kawasan Industri

Di balik hingar bingarnya, Cakung menyimpan banyak kisah unik yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Melihat Indahnya Sukabumi dari Bukit Karangpara, Cocok Dikunjungi saat Akhir Pekan
Melihat Indahnya Sukabumi dari Bukit Karangpara, Cocok Dikunjungi saat Akhir Pekan

Lokasi ini sangat cocok untuk menghabiskan libur akhir pekan lantaran menyuguhkan panorama yang indah. Pemandangan wilayah perkotaan yang tampak, dijamin bikin pengunjung betah berlama-lama.

Baca Selengkapnya
Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta
Lintasi 3 Provinsi, Ini Fakta Kali Angke Sungai yang Melegenda di Jakarta

Ini fakta-fakta seputar Kali Angke yang bersejarah di Jakarta.

Baca Selengkapnya
Menikmati Suasana Waduk Pacal di Bojonegoro, Warisan Belanda yang Sarat Nilai Sejarah
Menikmati Suasana Waduk Pacal di Bojonegoro, Warisan Belanda yang Sarat Nilai Sejarah

Waduk yang dibangun pada tahun 1933 ini merupakan bendungan beton pertama di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17
Mengenal Kampung Heritage Sukadiri di Serang, Napak Tilas Jejak Pemerintahan Keraton Surosoan di Abad ke-17

Pengunjung seolah diajak napak tilas kejayaan Banten Lama, melalui sejumlah peninggalannya di kampung wisata tersebut.

Baca Selengkapnya