Buaya Raksasa Teror Pantai Lampung, Wisatawan Diminta Waspada
Merdeka.com - Warga Lampung tengah digegerkan oleh kemunculan seekor buaya besar yang sebulan belakangan meneror sepanjang pantai kota tersebut. Karena itu, pada long weekend sejak Kamis hingga Minggu nanti, aparat Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Polda Lampung menghimbau masyarakat untuk sebisa mungkin menjauhi dan tak berwisata ke laut.
Binatang tersebut diperkirakan sangat ganas dan memiliki panjang sekitar 3 meter serta merupakan jenis buaya air asin. Buaya tersebut diduga merupakan milik salah satu pengusaha Lampung yang tak sengaja terlepas dari kandangnya ketika air pasang.
"Sebenarnya pernah tertangkap ketika di kawasan Pantai Mutun, Pesawaran. Kita waktu itu bersama pawangnya. Namun saat hendak diikat, mendadak buaya mengamuk, mengibaskan ekornya, dan berhasil kabur kembali ke laut," terang salah seorang sumber di Ditpolair dikutip dari radarlampung.co.id.
-
Dimana buaya paling berbahaya? Spesies yang paling mematikan adalah buaya Nil yang mendiami sekitar sungai Nil.
-
Dimana buaya itu ditemukan? Saat menyusuri pinggir sungai yang mengering akibat musim kemarau, mereka justru melihat sorot mata yang mencurigakan mengambang di permukaan air.
-
Dimana buaya menyerang korban? 'Korban ini meninggal dunia setelah kakinya digigit buaya, lalu satwa tersebut menghempaskan tubuh korban berkali-kali di Sungai Selagan,' katanya seperti dilansir dari Antara, Senin (15/4).
-
Dimana ikan mengerikan itu ditemukan? Ikan yang sangat langka dengan bentuk mengerikan ditemukan terdampar di pesisir pantai selatan Cannon, Negara Bagian Oregon, barat laut Amerika Serikat.
-
Apa jenis ikan cupang yang sangat agresif? Sesuai dengan namanya, jenis ikan cupang giant memiliki ukuran cukup besar yakni mencapai 12 sentimeter. Jenis ikan ini hasil kembangbiakan breeder dari Thailand.Cupang ini termasuk sangat agresif. Meski begitu, lantaran tubuh yang besar jadi tak selincah ikan cupang pada umumnya.
Buaya yang belum diketahui jenis kelaminnya itu juga sempat terlihat di Pantai Puri Gading, Telukbetung Barat. Terakhir, ada masyarakat yang melihat di Pantai Queen Artha, Pesawaran.
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, buaya tersebut telah diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
Baca SelengkapnyaMenurut dia, buaya merupakan hewan yang berpotensi membunuh manusia sebab termasuk ke dalam hewan buas.
Baca SelengkapnyaSeorang nelayan bernama Samaun, asal Pangkah Wetan saat dikonfirmasi membenarkan keberadaan buaya muara di perairan Ujungpangkah Kabupaten Gresik.
Baca SelengkapnyaKeberadaan buaya itu terlihat cukup lama. Kemunculannya diketahui terjadi saat air Sungai Musi dalam keadaan pasang.
Baca SelengkapnyaPara wisatawan yang berkunjung ke pantai-pantai diperingatkan untuk berhati-hati dan tidak menyentuh hewan laut ini.
Baca SelengkapnyaTerdapat 15 titik di Selat Sunda yang perlu diwaspadai terkait potensi munculnya gelombang tinggi.
Baca SelengkapnyaSeekor buaya sepanjang 3,5 meter berhasil ditangkap warga di Mandailing Natal pada Sabtu (23/9).
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan tinggi gelombang saat puncak musim angin timuran bisa mencapai kisaran 4-6 meter.
Baca SelengkapnyaBMKG mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terutama bagi nelayan yang beraktivitas di laut pada malam hari.
Baca SelengkapnyaTanpa diduga, sebanyak tiga ekor buaya yang nampak buas muncul dari gorong-gorong. Peristiwa ini membuat satu kampung geger.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, masyarakat diminta waspada terhadap dampak cuaca saat ini.
Baca SelengkapnyaSeorang remaja putra berinisial H (13) nyaris tewas akibat diserang buaya muara. Korban selamat meski mengalami banyak luka gigitan.
Baca Selengkapnya