Cegah Kebutaan, Begini Cara Aman Menikmati Gerhana Matahari
Merdeka.com - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin menghimbau agar seluruh wisatawan berhati-hati saat menikmati Gerhana Matahari Total (GMT).
Alasannya, saat bulan bergeser menutupi matahari, langit akan berangsur-angsur menjadi gelap. Inilah proses paling berbahaya karena mata manusia bisa menyaksikan matahari secara langsung.
Thomas menyarankan agar orang-orang menyiapkan kacamata khusus agar terhindar dari kebutaan. Tapi pada saat posisi matahari sudah tertutup bulan dengan sempurna, wisatawan malah disarankan untuk melepas kacamata tersebut untuk menyaksikan keindahan korona.
-
Apa yang terjadi pada matahari saat gerhana? Di sepanjang sejarah, manusia telah mencoba memahami dan memberikan interpretasi terhadap fenomena ini melalui berbagai mitos dan legenda yang tersebar di berbagai budaya di seluruh dunia.
-
Bagaimana gerhana matahari terjadi? Meskipun saat ini kita memiliki pemahaman ilmiah yang lebih mendalam tentang gerhana matahari, namun mitos-mitos yang mengelilingi peristiwa ini tetap memikat dan memberikan warna tersendiri dalam pandangan manusia terhadap alam semesta.
-
Apa itu gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Dimana bayangan bulan pada gerhana matahari sebagian? Daerah yang mengalami gerhana matahari sebagian adalah daerah yang dilewati jalur bayangan penumbra.
-
Bagaimana Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus.
Memancarkan aneka cahaya seperti merah, hijau, Korona inilah yang menjadi daya tarik dan paling ditunggu para pemburu gerhana. Nah, pada saat inilah GMT menjadi tak lagi berbahaya disaksikan dengan mata telanjang.
"Kalau sudah muncul korona malah harus dicopot kacamatanya karena kalau masih dipakai nanti malah tidak bisa menikmati keindahan korona," ungkap Thomas saat dijumpai di kawasan Thamrin, Jakarta, kemarin.
Ditegaskan Thomas, kacamata yang dikenakan bukan sembarang kacamata dan harus dilengkapi dengan filter khusus. Selain itu, dilarang juga menggunakan kacamata hitam biasa.
"Saat matahari belum semuanya tertutup jangan melihat tanpa kacamata khusus karena sebagian sinar matahari masih memancar kuat hingga bisa merusak retina mata. Kalau hanya lihat sebentar tidak apa-apa, setelah itu melihat ke tempat lain," tegas Thomas.
Namun, masyarakat tetap harus waspada, kejadian GMT hanya terjadi selama 2-3 menit saja. Selebihnya bulan akan bergeser kembali mengelilingi matahari dari barat ke timur. Setelah itu, kenakan kembali kacamata khusus hingga matahari normal kembali.
"Piringan matahari yang terang itu akan menyilaukan sekali padahal pupil mata sedang membesar dan itu yang bisa merusak retina mata," kata Thomas.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menambahkan agar semua masyarakat dan wisatawan yang berada di daerah perlintasan GMT sudah mempersiapkan kacamata khusus itu. Ia mengatakan bahwa Kemenpar telah menyiapkan kacamata tersebut, namun tidak bisa dibagikan gratis kepada semua wisatawan di 12 provinsi di seluruh Indonesia.
"Nanti kita bantu bagikan tapi tidak bisa semuanya. Kalau 5 juta wisatawan kita kasih gratis semua tidak ada anggarannya. Satu kacamata harganya Rp 25 ribu," ungkap Arief.
Selain kacamata khusus, hendaknya masyarakat juga memilih tempat yang strategis saat menyaksikan GMT seperti di lapangan dan pantai. Sehingga dapat leluasa melihat proses gerhana tanpa terhalang pohon atau benda-benda tinggi lainnya.
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena gerhana matahari total akan terjadi saat bulan Ramadan tahun ini, tepatnya pada 8 April 2024.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari total yang akan terjadi pada tahun 2024 akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Namun, gerhana ini tidak akan melewati Indonesia.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari adalah suatu keadaan di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi, sehingga menyebabkan sinar matahari ke bumi menjadi penghalang.
Baca SelengkapnyaSiap-siap pada Senin (14/10/2024) mendatang, tepat pukul 11.08 WIB, di wilayah Banyuwangi bakal muncul fenomena unik berupa Hari Tanpa Bayangan.
Baca SelengkapnyaJutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaGerhana Bulan Penumbra tidak hanya menawarkan pemandangan langit malam yang indah, tetapi juga membawa serangkaian fakta menarik yang menantang pemahaman kita.
Baca SelengkapnyaRuang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaFenomena Hari Tanpa Bayangan menyapa warga Jakarta, pada Selasa (8/10/2024). Peristiwa alam yang disebut Kulminasi Utama ini terjadi sekitar pukul 11.54 WIB.
Baca SelengkapnyaFenomena ini juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran astronomi tentang bentuk Bumi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BMKG, hari tanpa bayangan di Indonesia mulai terjadi pada 8 September hingga diperkirakan 19 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaSebagai fenomena alam yang jarang terjadi, kehadiran gerhana matahari kerap memunculkan mitos unik.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah link live streaming menonton gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024.
Baca Selengkapnya