Fantastis, Penampungan Limbah Kota Menjelma Jadi Taman Indah
Merdeka.com - Dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun dan jutaan Rupee untuk merancang taman unik ini. Namun hasilnya cukup fantastis. Tempat tersebut menjadi daya tarik wisata terbesar di Chandigarh, India.
Karya ini menunjukkan kerja keras Nek Chand, sang pendiri, selama 50 tahun yang dituangkan dalam sebuah produk imajinasi kreatif. Nek Chand mengerjakan proyek ini semenjak tahun 1957, pertama ia memulai dengan membangun proyek patung rahasia. Kemudian ia bergerak menuju siklus ngarai di dekat Danau Sukhana yang berada di Shivalik hills.
Siapa sangka, tempat ini awalnya digunakan sebagai penampungan limbah perkotaan. Nek Chand mengubahnya dengan menghabiskan waktu berjam-jam demi mengumpulkan potongan guci yang pecah, serpihan botol, onderdil mobil, bahan-bahan yang terbuat dari pipa, lampu jalan, peralatan listrik dan berbagai barang bekas lainnya.
-
Apa yang dikatakan tentang hasil kerja keras? Kerja keras akan membawamu ke puncak. Tapi, bakat hanya akan membawamu ke pintunya.
-
Apa yang dibangun Dicky Difie dari hasil kerja kerasnya? Dan berkat dedikasinya yang tiada henti, Dicky akhirnya berhasil mewujudkan impian memiliki sebuah hunian yang tidak hanya indah, tetapi juga nyaman.
-
Siapa yang mendirikan perusahaan ini? OCDA, yang dibentuk tahun ini oleh seseorang yang dikenal sebagai Calimar White, seorang komedian dan aktor dengan hampir 280.000 pengikut di Instagram, telah menarik perhatian banyak orang.
-
Siapa yang membangun Museum Kretek? Pembangunan museum ini dibiayai oleh Persatuan Pengusaha Rokok Kudus.
-
Siapa yang memimpin inisiatif membangun museum? Saat seminar muncul inisiatif dari Paguyuban Berkah yang dimotori oleh Imam Sucipto Umar untuk membangun museum batik berskala nasional yang memenuhi syarat.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
Selanjutnya, ia membawa barang-barang tersebut ke gudang Departemen Pekerjaan Umum terdekat untuk mengolahnya menjadi benda-benda artistik yang menyerupai manusia dan hewan.
Nek Chand memilih malam hari sebagai waktunya bekerja. Bukan apa-apa, dia takut ketahuan.
Selanjutnya selama delapan belas tahun, ia terus menyimpan situs rahasia ini. Dan pada saat ditemukan, karyanya telah berkembang menjadi 12 kompleks halaman yang saling terkait.
Masing-masing kompleks diisi dengan ratusan patung-patung beton berbentuk musisi, orang menari dan hewan yang dilapisi keramik. Hingga berwujud seperti sebuah taman bebatuan yang menakjubkan dan memukau semua orang yang melihatnya.
Hingga saat ini, taman yang menempati lahan seluas 40 hektar itu berhasil dibangun dari barang-barang bekas atau sampah. Namun, pada suatu hari, pemerintah yang berwenang berencana menghancurkan taman ini karena Nek Chand tidak memiliki izin bangunan.
Tapi masyarakat kemudian ikut ambil bagian untuk mencegah hal itu, lalu pada 1976 taman berhasil diresmikan sebagai ruang publik.
Nek Chand sendiri diberi apresiasi dengan gaji bulanan. Begitu pula dengan 50 buruh yang membantunya agar ia dapat berkonsentrasi penuh pada pekerjaannya.
Selain itu, ia juga dianugerahi sebuah penghargaan Padma Shri yang merupakan penghargaan tertinggi keempat untuk orang-orang sipil di India. Taman batu ini juga muncul pada Perangko India di tahun 1983.
(Sumber: Amusingplanet.com) (mdk/)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Ganjar, IKN adalah kota masa depan yang didesain secara modern untuk sebuah mimpi besar.
Baca SelengkapnyaPria ini memperlihatkan suasana IKN di malam hari yang begitu indah. Banyak pepohonan dan lampu-lampu yang bersinar terang.
Baca SelengkapnyaMega proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) tak akan ada artinya tanpa kerja keras para pekerja konstruksi. Intip suka duka mereka selama bekerja.
Baca SelengkapnyaBerkat kekompakan warga, mereka berhasil menyulap area kumuh itu menjadi kawasan wisata
Baca SelengkapnyaPemerintah mengklaim proyek pembangunan IKN menggunakan material ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPerusahaan logistik MPXL mengirim 50 unit armada truk untuk proyek IKN.
Baca SelengkapnyaDi tahun 2045, IKN diharapkan berkembang menjadi kota modern yang penuh dengan teknologi canggih.
Baca SelengkapnyaDulunya Istana Binarong memiliki desain yang megah, dengan pilar-pilar yang cantik. Sayangnya bangunan itu kini sudah hilang tak berbekas.
Baca SelengkapnyaPabrik ini didirikan pengusaha asal China namun memprioritaskan penyerapan tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaPusat daur ulang sampah plastik di Medan Belawan memproduksi tiang lampu taman yang berbahan dasar sampah plastik
Baca SelengkapnyaKawasan IKN kelak akan menjadi rumah bagi inkubator inovasi Nusantara.
Baca SelengkapnyaProyek IKN Nusantara masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
Baca Selengkapnya