Geliat Topeng Monyet Jalanan di Bandung, Dilema Hiburan hingga Eksploitasi Hewan
Merdeka.com - Sebagian besar masyarakat Indonesia pasti sudah kenal dengan hiburan yang satu ini. Atraksi unik yang dibawakan oleh primata kecil yang lincah berlari ke sana-kemari. Penonton pasti dibuat terkagum-kagum dengan aksinya. Itulah salah satu hiburan yang ada di salah satu sudut kampung di Kabupaten Bandung. Ada yang menganggap tukang pengamen topeng monyet ini sebuah hiburan. Namun tak jarang membuat beberapa orang merasa kasihan.
Hiburan rakyat Topeng Monyet mulai berkembang sejak masa penjajahan Belanda. Baik pribumi maupun kolonial, anak-anak hingga dewasa menikmatinya. Dalam kondisi terikat rantai, monyet ini dipaksa untuk melakukan gerakan dan adegan menghibur.
Beberapa daerah di Indonesia telah menerapkan larangan mempekerjakan monyet untuk kepentingan ekonomi. Namun, tradisi membuat hiburan topeng monyet sudah mengakar. Anak-anak akan senang dengan tontonan atraksi monyet di jalanan.
-
Apa yang ditunjukkan gambar monyet? Jika gambar monyet yang sedang bergelantungan menarik perhatianmu pertama kali, itu menandakan bahwa otak kanan lebih dominan. Ini menunjukkan bahwa Kamu adalah orang yang kreatif dan penuh dengan ide-ide inovatif.
-
Apa yang dilakukan monyet? Mereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
-
Mengapa cinta monyet penting untuk perkembangan anak? Banyak psikolog menganggap cinta monyet sebagai tonggak penting dalam perkembangan anak karena mengajarkan mereka tentang ketertarikan, privasi, dan lainnya.
-
Bagaimana monyet berevolusi? Hal ini juga akan mempengaruhi bentuk gigi, perilaku sosial dan strategi mencari makan, sehingga memicu terjadinya radiasi adaptif, yang mengarah pada penyebaran dan diversifikasi monyet dan kera secara global. Evolusi cepat beragam spesies dari awal mula antropoid yang sederhana ini kemungkinan besar merupakan respons terhadap terbukanya peluang ekologi baru.
-
Apa ciri khas monyet Bekantan? Monyet Bekantan merupakan spesies Dunia Lama yang endemik di Pulau Kalimantan. Berkat embel-embel wajahnya yang besar, jenis monyet unik satu ini memiliki hidung yang besar, berdaging, dan juga cukup menonjol.
-
Mengapa monyet membantai anjing? Motifnya diduga karena balas dendam. Mereka tak terima salah satu bayinya dibunuh oleh anjing di Desa Lavool, Mumba. Akhirnya dua monyet itu melancarkan aksi pembantaian yang sadis.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Fenomena hiburan topeng monyet tak hanya ada di kota besar saja. Bisnis topeng monyet menyasar anak-anak di kompleks perumahan. Tak jarang sebagai pelengkap perayan, beberapa orang turut mengundang topeng monyet. Tak perlu mengundang anak-anak satu persatu, jika lantunan musik iringan topeng monyet terdengar, anak-anak akan berdatangan.
Monyet yang sering digunakan ialah monyet ekor panjang atau Macaca fascicularis. Mulanya, semua monyet ini bersifat liar layaknya hewan pada umumnya. Untuk membuatnya jinak, seekor monyet liar akan diberikan latihan. Latihan yang diberikan pun berlangsung selama berbulan-bulan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Mereka dilatih untuk berjalan tegak, mengendarai motor, menggunakan topeng, bahkan menari. Padahal monyet bukanlah hewan yang terbiasa melakukannya. Tak segan monyet akan diberikan tekanan. Baik itu rantai, dipukul, bahkan gigi taring mereka dicabut dan hanya menyisakan gigi untuk mengunyah makanan. Semua perlakuan tersebut dilakukan atas dasar untuk melatih sang monyet.
Monyet didapatkan dari pemburu dengan harga Rp 200 ribu hingga Rp 500 ribu. Perburuan monyet ekor panjang kerap kali terjadi. Lantaran tidak adanya aturan yang menyatakan bahwa monyet ekor panjang merupakan hewan yang dilindungi.
Hal inilah yang membuat komunitas pecinta hewan menganggap aktivitas pawang topeng monyet sebagai bentuk penyiksaan hewan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Faktor himpitan ekonomi membuat beberapa pawang topeng monyet masih menjalankan bisnisnya. Mereka tak tahu harus bekerja sebagai apa lagi selain pawang topeng monyet. Meskipun, pemerintah Indonesia secara bertahap mengkampanyekan larangan topeng monyet. Hal ini diharapkan agar tidak ada lagi penggunaan monyet sebagai cara untuk mencari nafkah.
Rata-rata para penonton topeng monyet akan memberikan uang sebesar Rp 1 ribu hingga Rp 5 ribu dalam sekali pementasan. Seharian, satu tim pengamen dapat berpindah-pindah dari satu perumahan ke perumahan lainnya. Aturan yang ada membuat mereka tidak berani untuk turun ke jalan raya. Anak-anak di perumahan yang mereka tuju agar terhindar razia Satpol PP.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Seharian mempekerjakan monyet mereka biasa memberikan imbalan buah-buahan untuk sang monyet. Setidaknya pawang monyet akan mengumpulkan uang sebesar Rp 50 ribu hingga Rp 500 ribu tiap harinya.
Dahulu, bisnis topeng monyet jalanan merupakan hal yang wajar. Namun kini geliat topeng monyet banyak menyita perhatian. Bukan hanya dari segi hiburan saja, melainkan bagi orang yang merasa kasihan terhadap posisi monyet yang tiap hari mendapat tekanan. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenian Badud menggambarkan cara petani Pangandaran mengusir hama di sawah.
Baca SelengkapnyaBikin heran warganet, monyet di Pura Uluwatu ini makan jok motor hingga habis setengah.
Baca SelengkapnyaTidak hanya anak-anak, orang dewasa pun seringkali tertarik dengan permainan tebak menebak hewan ini.
Baca SelengkapnyaKawanan makhluk kecil muncul ke permukiman warga Depok.
Baca SelengkapnyaMereka menjatuhkan anjing-anjing itu satu per satu atau meninggalkannya di pepohonan yang tinggi.
Baca Selengkapnya"Hati-hati tentang lompat-melompat. Belum tentu lompat-lompat itu akan bermanfaat, rakyat akan menilai," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaKawanan monyet ini diduga kekurangan makan karena hutan di lereng Gunung Lawu kondisinya memprihatinkan
Baca SelengkapnyaJika ingin mengajak anak berwisata, wisata anak di Bandung ini akan menyajikan pengalaman liburan yang seru.
Baca SelengkapnyaPanglima perang Suku Dani,Moro Kogoya terkejut datang ke kebun binatang dan takjub melihat monyet yang bergelantungan.
Baca Selengkapnya