Ide Kreatif Kerajinan Vas Estetik dari Limbah Medis, Bernilai Tinggi
Merdeka.com - Sampah memang tak selamanya berakhir di tempat pembuangan sampah. Sebab, bukan tak mungkin barang bekas tersebut masih bisa diolah kembali menjadi sesuatu yang berguna atau bahkan punya nilai jual. Sama halnya yang dilakukan oleh Winarno, warga Kampung Sumber Banjarsari, Solo ini punya ide kreatif dari sampah limbah medis.
Meski limbah medis seringkali dianggap sebagai sampah berbahaya. Sebab, telah terkontaminasi dengan berbagai zat kimia obat-obatan dan bakteri dari rumah sakit. Namun, Winarno seolah tak memerdulikan hal tersebut. Di tangan Winarno, ia berhasil menyulap limbah medis menjadi vas estetik.
Limbah medis yang dimaksud tentu bukanlah limbah medis berbahaya. Limbah medis yang Winarno gunakan yaitu seperti tabung reaksi dan botol bekas obat. Dari bengkel sederhana di rumahnya, jejeran vas tanaman air ini terpajang di mejanya. Membuat rumah terlihat semakin cantik.
-
Siapa yang membersihkan limbah? Pada Minggu (4/6) lalu, sejumlah aktivis bersama warga membersihkan limbah busa tersebut.
-
Kenapa limbah organik penting diolah? Meskipun limbah organik bisa membusuk secara alami, kita tidak boleh membuang limbah organik secara sembarangan.
-
Apa definisi limbah organik? Pengertian limbah organik adalah sisa bahan atau sampah yang dapat didaur ulang dan berasal dari makhluk hidup, seperti limbah makanan, limbah kotoran makhluk hidup, ataupun limbah tanaman.
-
Bagaimana sampah plastik mengancam kesehatan manusia? Sampah plastik dapat membahayakan satwa laut yang memakan atau terperangkap dalam limbah plastik, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia melalui rantai makanan.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Kenapa limbah cair berbahaya? Berbagai bahan polutan ini jika tidak dikelola dengan baik, hanya akan terbuang ke sungai dan menyebabkan pencemaran.
Banyaknya limbah medis tak berbahaya menjadi kekhawatiran Winarno. Bagi Winarno, daripada berakhir di tempat sampah begitu saja lebih baik ia daur ulang. Ia pun memutar otak hingga akhirnya menemukan ide cemerlang untuk membuat kerajinan yang ciamik, yaitu vas tanaman air.
Akhir-akhir tanaman hias memang menjadi sebuah tren. Semenjak Corona melanda di Tanah Air, Work From Home (WFH) banyak orang yang menjajal mengoleksi tanaman hias dan mempercantik kembali rumahnya. Vas dari bekas botol bekas obat, tabung-tabung reaksi dan limbah medis kaca lainnya pun telaten Winarno kumpulkan. Ia padukan dengan limbah kayu yang sudah ia desain sedemikian rupa.
©2021 Merdeka.com/Yoyok SunaryoKayu-kayu ia beri lubang di tengah untuk meletakkan bekas tabung reaksi yang sudah dibersihkan. Di bagian ujungnya diberi tali berwarna cokelat sebagai gantungan. Langkah terakhir, membubuhkan tanaman air hias di vas. Sempurna, vas ini sangat estetik.
Tak hanya bentuk seperti ini saja, Winarno juga lihai membentuk aneka ragam vas lainnya. Memegang pedoman 'Pelanggan adalah raja', pria paruh baya ini mampu mengikuti permintaan pesanan konsumen.
Dari yang bentuknya mini simpel minimalis hingga ukuran yang cukup besar. Beberapa pelanggannya memang sudah mempunyai bentuk idaman sendiri untuk jenis tanaman hias yang dikoleksinya, seperti tanaman Bambu Keberuntungan, Aglonema, dan lain sebagainya.
©2021 Merdeka.com/Yoyok SunaryoTak bisa dipungkiri, tanaman hias air menjadi salah satu tanaman yang digemari masyarakat. Perawatan yang mudah, dapat tumbuh tanpa tanah dan cukup dicelupkan ke dalam air menjadi daya tarik sendiri. Apalagi, menanam tanaman hias dengan media air ini nampak cantik secara estetika. Tanaman Philodendron, Aglonema menjadi salah satu tanaman yang paling mudah perawatannya.
Untuk bahan baku berupa limbah medis tak berbahaya Winarno mendapatkan dari beberapa rumah sakit dan klinik. Sedangkan untuk limbah kayu didapat dari beberapa perusahaan mebel yang ada di tanah kelahiran Jokowi, Solo.
©2021 Merdeka.com/Yoyok SunaryoPria bertopi ini menjual vas buah tangannya dengan harga Rp15.000,- hingga Rp200.000. Semua tergantung desain dan ukuran tanpa tanaman hias. Selain ditawarkan dari orang ke orang.
Vas tanaman air ini dijual melalui media sosial sampai marketplace. Bentuk vas yang cantik, membuat vas ini banyak dipesan oleh perkantoran, rumah makan sebagai penghias ruangan. Selain itu juga dipesan sebagai penghias rumah.
Vas buatan Winarno memang membuat ruangan lebih hidup dan menyegarkan. Digantung di dinding atau dipajang, vas ini sangat cantik dipandang mata. Gimana, tertarik memilikinya? (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaPengolahan limbah yang tidak tepat dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaWinarsih mengatakan, dampak Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya mengembalikan daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaMitos membakar bekas tidak memiliki dasar yang jelas.
Baca SelengkapnyaZat hasil pembakaran sampah dapat berisiko meningkatkan potensi kanker pada manusia.
Baca SelengkapnyaPot yang dibuat juga diberi warna sesuai pesanan, seperti merah, garis-garis dan juga putih. Antara warna, motif dengan bunga menyatu indah di pot.
Baca SelengkapnyaEco Enzyme itu punya banyak nilai manfaat nilai manfaat seperti digunakan untuk disinfektan, sabun mandi, pembersih rumah, dan cairan pestisida.
Baca SelengkapnyaAPD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator.
Baca SelengkapnyaPerajin asal Medan membuat inovasi kreatif, yaitu membuat kerajinan boneka dari limbah kertas koran.
Baca SelengkapnyaSejumlah karya Wahyu merupakan visualisasi dari para tokoh terkenal, mulai dari mantan Presiden RI ke-4, K.H Abdurahman Wahid (Gusdur).
Baca SelengkapnyaPara narapidana ini siap membuktikan dirinya telah berubah dan siap bermanfaat untuk masyarakat di sekitarnya
Baca SelengkapnyaBegitu kreatif, pria tersebut memanfaatkan botol bekas yang sudah tak lagi terpakai.
Baca Selengkapnya