Jangan Salah, Ini Bedanya Wisata Kuliner dan Wisata Gastronomi
Merdeka.com - Bagi penikmat makanan, pasti tak asing dengan berbagai sajian kuliner tradisional yang disuguhkan dengan cara berbeda. Seperti misalnya rendang yang disuguhkan dengan salad khas Italia. Atau menikmati kelezatan sayur asem, martabak dan bunga kecombrang dalam segelas sorbet atau gelato?
Tak perlu heran, karena makanan-makanan ini rupanya disajikan dengan teknik gastronomi. Sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara budaya dan makanan.
Dan terkadang, masih banyak orang menganggap bahwa kegiatan gastronomi itu sama dengan berwisata kuliner. Dimana, keduanya ternyata memiliki pengertian yang berbeda meskipun sama-sama membahas tentang makanan.
-
Kuliner ada dimana saja? Dari gerai makanan pinggir jalan hingga restoran bintang lima, semuanya saling terkait dalam satu konsep yang kita sebut dunia kuliner.
-
Kuliner itu apa sih? Kuliner berasal dari bahasa Inggris 'culinary' dan bahasa Latin 'culinarius,' yang berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan dapur atau proses memasak.
-
Siapa yang bisa menikmati seni kuliner? Makanan adalah seni yang dapat dinikmati oleh semua orang.
-
Makanan khas apa yang paling dikenal di dunia? Rendang merupakan salah satu kuliner ikonik dari Indonesia yang dikenal luas di seluruh dunia. Berasal dari Sumatera Barat, hidangan ini telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu makanan paling lezat yang ada di dunia.
-
Apa yang sedang tren di dunia kuliner sekarang? Saat ini, donat telah berkembang menjadi berbagai variasi dengan beragam rasa, bentuk, dan topping. Dari donat klasik dengan taburan gula hingga donat dengan isian krim atau selai, makanan ini terus menjadi favorit di seluruh dunia.
-
Kenapa kuliner tradisional populer di Solo? Solo memang terkenal dengan berbagai kuliner tradisionalnya.
Diungkapkan Presiden Indonesia Gastronomy Association (IGA), Indra Ketaren, Gastronomi bukan sekadar kuliner. Tapi lebih menekankan pada aktivitas menikmati makanan, disertai dengan pengalaman dan mempelajari sejarah dan budaya dari makanan itu sendiri.
"Kita bukan kuliner yang dalam artian sebagai tukang masak. Tapi Gastronomi itu tukang makan," ungkap Indra di Restoran Kembang Goela Sudirman, Jakarta Pusat, kemarin.
Ditambahkan Dewan Pendiri Indonesia Gastronomy Association (AGI), Guruh Soekarno Putra, biasanya kuliner menyuguhkan makanan yang dimasak oleh chef. Sementara gastronomi diartikan dalam kata kerja sebagai kegiatan melihat secara visual apa yang tersaji di hadapan.
"Kalau cara Barat itu garnish, padahal kan orang Indonesia tidak butuh itu. Tapi kalau gastronomi, selain makan kita juga mempelajari sejarah seperti misalnya Es teler yang lahir tahun 70-an," tegas Guruh.
(mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa makanan seringkali disalahartikan karena kemiripan bentuknya, namun sebenarnya memiliki perbedaan yang mencolok, terutama dari segi rasa & bahan.
Baca SelengkapnyaThailand dan Vietnam menjadi kompetitor berat bagi Indonesia di sektor pariwisata.
Baca Selengkapnya10 kuliner khas Malang yang wajib dikunjungi saat libur akhir tahun. Selain harganya yang terjangkau, rasanya juga akan membuat kangen saat kembali ke kota asal
Baca SelengkapnyaSandiaga Uno berkesempatan mencoba gado-gado di negeri matador bersama dengan para diaspora.
Baca SelengkapnyaMasak sendiri makanan di rumah bisa menjadi cara luar biasa untuk mempertahankan budaya kuliner Nusantara.
Baca SelengkapnyaSelama ini mungkin banyak orang yang menilai bahwa nasi padang dan nasi kapau adalah makanan yang sama, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaIndia, negara yang kaya akan keanekaragaman budaya dan kuliner, telah berhasil mengukir citra lezatnya di seluruh dunia, tak terkecuali di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKumpulan kata-kata untuk logo makanan yang bisa menarik perhatian.
Baca Selengkapnya