Kampung Bendera Darmo Kali, Sentra Sang Merah Putih di Kota Pahlawan
Merdeka.com - Dari balik rumah sederhana di Darmo Kali, terdengar suara mesin jahit yang tak hentinya bekerja. Sibuk menjahit sang merah putih. Entah sudah berapa buah bendera yang sudah pria paruh baya ini produksi selama ini.
Bendera merah putih di kawasan Darmo Kali bukan hanya sebagai identitas bangsa saja. Namun, juga menjadi sumber penghasilan. Sebagian masyarakatnya bekerja sebagai pengrajin bendera. Mereka lihai membuat sang saka merah putih dan umbul-umbul dengan beragam varian panjangnya.
Sejak tahun 1970-an, warga Darmo Kali mulai berjualan bendera. Secara turun temurun bahkan jumlahnya selalu bertambah setiap tahunnya. Alhasil, kawasan di sudut Kota Pahlawan ini mendapat julukan Kampung Bendera.
-
Dimana Devi Arisandi berjualan bendera? Sudah 11 tahun Devi mendatangi Kabupaten Kudus untuk menjual bendera merah putih.
-
Kenapa Devi Arisandi berjualan bendera? “Soalnya saya itu sudah punya anak istri. Saya mikirnya buat nafkahi anak istri saja. Mau gimana juga harus dijalanin. Kerjaan apa saja pasti saya kerjain. Kalau saya bisa, ya saya kerjain,“
-
Kapan Bendera Merah Putih dikibarkan? Bendera itulah yang dikibarkan pertama setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945.
-
Bagaimana cara Devi Arisandi berjualan bendera? Devi sudah menyandang disabilitas sejak lahir. Kedua kakinya merupakan kaki palsu. Untuk berjalan saja ia harus menggunakan tongkat.
-
Dimana bendera diibarkan? Aksi ini dilakukan di kawasan Bukit Teras Pass, Jalur Bukanagara.
-
Apa nama awal Pekan Raya Jakarta? Dahulu PRJ bernama DF yang merupakan singkatan dari Djakarta Fair dalam ejaan lama.
Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, para perajin ini memang lebih sibuk dari biasanya. Dengan teliti, para pekerja sibuk menjahit bendera pusaka merah putih. Mengejar pesanan dari berbagai wilayah di Indonesia.
Ya, pembeli bendera di Darmo Kali tak hanya warga Surabaya saja. Kampung yang terletak di Jalan Darmo Kali, Surabaya ini menjadi sentra perlengkapan Agustusan bendera. Bendera hasil buatannya telah didistribusikan hingga luar Jawa, seperti Kalimantan, Madura hingga Fak-Fak (Papua).
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarTumpukan bendera merah putih terlihat memenuhi ruangan kecil itu. Ada ragam pilihan bendera, dari ukuran kecil dan besar dapat ditemui di kampung ini.
Tak hanya itu, bermacam-macam umbul-umbul, lampion, dan pernak-pernik juga dapat ditemukan di sini. Untuk harga tak perlu khawatir, harga bendera di kampung ini cukup terjangkau.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarHarga berkisar Rp. 10.000 hingga ratusan ribu. Harga ini jauh lebih murah dibanding tempat lain menjadi "penarik" pembeli untuk berlangganan di Kampung Bendera Darmo Kali.
Konsumen dapat membeli dalam jumlah yang besar atau pun eceran. Pembeli umumnya datang dari kalangan sesama pedagang, pemerintah daerah, kantor perusahaan swasta, BUMN, atau pun kantor dinas.
©2021 Merdeka.com/Ivu FajarSepanjang jalan kampung, di sisi kanan kiri terlihat sang merah putih berkibar. Memanfaatkan depan teras rumah, warga memperdagangkan bendera hasil kerajinan tangannya. Kampung Bendera memang tampak semarak menjelang perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Dari tahun ke tahun, eksistensi kampung ini sebagai pusat penjualan perlengkapan kemeriahan Agustusan tak terelakkan. Tak mau melewatkan momen, khusus pada bulan Agustus lapak di kampung ini bahkan buka hingga 24 jam.
Kendati demikian, Kampung Bendera ini tetap buka meski bukan bulan Agustus loh! Warna sang merah putih tetap menghiasi sepanjang jalan kampung ini.
(mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pernak pernik HUT Kemerdekaan Republik Indonesia Ke-78 tahun di Pasar Jatinegara laris manis diburu warga.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dalam rangka menyemarakkan Hari Ulang Tahun ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaMereka melakukan itu semua demi memperingati jasa para pahlawan
Baca SelengkapnyaPasar Benhil selalu jadi daya tarik para pemburu takjil. Menu yang ditawarkan juga lengkap. Kisahnya dimulai pada tahun 1970-an.
Baca SelengkapnyaPembuat menyebut mengalami kenaikan 30 persen dari tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBisnis penyewaan pakaian adat di Kota Medan kini tengah ramai dikunjungi. Foto: (Pemkab Madiun)
Baca SelengkapnyaOrnamen di pasar malam ini kental akan nuansa Jepang. Lalu ada juga klinik kesehatan.
Baca SelengkapnyaJelang perayaan HUT RI, perajin patung Garuda Pancasila ini menerima pesanan hampir 500 buah.
Baca SelengkapnyaKegiatan yang diinisiasi Moeldoko Center ini dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI yang ke-78 tahun.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, sejumlah pedagang kulit ketupat musiman memadati Pasar Palmerah.
Baca SelengkapnyaDari Si Pitung sampai pasar bunga terbesar se Asia Tenggara jadi hal yang identik di Rawa Belong Jakarta Barat
Baca SelengkapnyaBodho Kupat sendiri merupakan tradisi yang rutin diselenggarakan masyarakat Lumajang ketika memasuki hari ketujuh Lebaran Idulfitri.
Baca Selengkapnya