Melihat Nasib Burung Kuntul di Bandung yang Tergusur Pembangunan Infrastruktur
Merdeka.com - Setiap daerah begitu mudah ditemui proyek-proyek pembangunan. Jumlahnya selaras dengan tuntutan bertambahnya kepadatan penduduk di Indonesia. Namun tanpa disadari, pembukaan lahan yang disengaja punya dampak yang berkepanjangan. Salah satunya keberadaan burung kuntul yang semakin tergusur oleh pembangunan Infrastruktur. Salah satu contohnya ialah pembangunan perumahan di Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung.
Potret kehidupan kuntul berdampingan dengan penggusuran lahan seperti ini mudah dijumpai. Seolah dengan pasrah menerima area mereka mencari makan hilang satu-persatu. Lahan mencari makan telah tergantikan dengan beton yang memang merugikan burung kuntul. Akibatnya, kawanan burung kuntul ini harus menempuh perjalanan lebih jauh untuk mencari makan.
Mulanya spesies burung kuntul merupakan unggas yang dilindungi. Seiring waktu, keberadaan burung kuntul seperti diacuhkan dengan melepasnya sebagai hewan yang tak lagi dilindungi.
-
Dimana burung kutilang rumah berasal? Burung kutilang rumah adalah burung berwarna coklat dengan sayap abu-abu dan paruh berbentuk kerucut. Jantan dewasa biasanya memiliki bulu merah di wajah dan dada bagian atas. Burung ini berasal dari barat Amerika Utara dan tersebar di seluruh Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
-
Mengapa kepunahan burung meningkat? Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science ini menekankan peran penting manusia dalam krisis kepunahan burung, yang semakin memburuk dalam beberapa dekade terakhir.
-
Bagaimana Teluk Pangpang menjadi habitat bagi burung? Daya tarik utama pada ekosistem mangrove di Teluk Pangpang ialah potensi keragaman kehidupan liarnya, terutama burung air dan burung yang sedang migrasi.
-
Apa yang terjadi pada ekosistem saat burung punah? Kepunahan mereka telah memengaruhi ekosistem, menghilangkan peran mereka dalam penyebaran biji dan regenerasi tanaman di lingkungan alami mereka.
-
Dimana habitat burung puter? Mengutip laman tahurabandung.com, burung puter sering terbang mendatangi tempat-tempat terbuka, daerah pedesaan di dekat hutan dan hutan bakau dengan ketinggian 600 mdpl.
-
Dimana burung teror hidup? Phorusrhacids mendapat julukan sebagai 'burung teror' karena mereka tidak hanya pemakan daging, bukan memakan buah-buahan atau biji-bijian seperti kebanyakan burung raksasa, namun mereka juga merupakan predator puncak selama setidaknya 43 juta tahun di Amerika Selatan dimana terdapat banyak mamalia besar, seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (8/11).
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Pepohonan menjadi rumah Burung Kuntul selepas pulang mencari makan. Kawanan ini bermalam dan beristirahat, juga berkembang biak pada pepohonan yang rindang. Pohon bambu yang rimbun menjadi habitat yang mereka sukai. Burung kuntul akan membuat sangkar dan meletakkan telur dengan ranting bambu sebagai pelindungnya.
Namun, penebangan pohon bambu menjadi sering dilakukan. Selain menyita tempat, guguran daun bambu juga menjadikan tanah di sekitarnya selalu kotor. Alhasil daun bambu yang rimbun kini menjadi gundul. Rantingnya mengering dan merampas kenyamanan burung kuntul.
Burung kuntul memiliki nama ilmiah Ardeola speciosa. Mempunyai 14 jenis yang tergabung dalam keluarga Ardeidae. Anatomi tubuhnya hampir mirip dengan keluarga burung bangau atau Ciconiidae dan Ibis atau Threskiornithidae. Lain tempat, burung ini dijuluki dengan nama burung blekok.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Burung kuntul suka dengan lahan berlumpur dan berair. Santapannya tiap hari berupa katak, ikan, belut hingga hewan invertebrata seperti siput dan cacing. Area seperti persawahan dan sungai menjadi habitat favorit burung bangau dalam mencari makanan. Namun seiring waktu, kini persawahan telah tergantikan dengan bangunan. Mulai dari pabrik, hingga perumahan, atau bahkan akses jalan.
Kawanan burung kuntul terpaksa mencari lokasi mencari makan lain. Semula rumah mereka bersandingan dengan sawah di daerah Cisaranten Kidul. Kini burung kuntul harus terbang sejauh 12 km menuju daerah Ciparay, Kabupaten Bandung. Jika ditempuh menggunakan kendaraan bermotor setara dengan 30 menit perjalanan. Hal tersebut rutin tiap pagi dan sore hari, pulang pergi dari rumah menuju lahan mencari makan.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Adanya pembangunan membuat burung kuntul atau blekok tak hanya merenggut makanan dan tempat tinggal mereka. Proyek pembangunan infrastruktur menghasilkan suara yang bising. Sumbernya berasal dari alat berat yang beroperasi, akibatnya burung kuntul stress dan gagal bereproduksi. Tak jarang, getaran yang dihasilkan alat berat membuat telur kuntul yang ada di sarang berjatuhan. Tak terkecuali bayi burung kuntul yang belum mampu untuk terbang.
©2021 Merdeka.com/Reival Akbar
Pemerintah terkait telah menyediakan lokasi Kampung Kreatif Blekok Rancabayawak sebagai habitat utama burung kuntul. Namun permasalahan lain datang pada habitatnya yang bersandingan dengan megaproyek Bandung Teknopolis. Hal tersebut menjadi keprihatinan bagi kawanan burung kuntul di sana.
Para ahli mencatat dalam penelitian yang dilakukan Universitas Padjajaran tahun 2017 tentang burung kuntul. Bahwa burung kuntul di Bandung Raya tersisa 2445 ekor. Padahal sebelumnya mampu mencapai angka 2700 ekor. Penurunan jumlah ini akan selalu berlangsung sejalan dengan semakin menyusutnya lahan pepohonan dan persawahan akibat pembangunan. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bangunan sekolah hingga deretan rumah-rumah warga kini terpaksa kosong hingga mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaSelain menghancurkan bangunan, bencana ini juga banyak menumbangkan pohon hingga menggulingkan banyak kendaraan.
Baca SelengkapnyaSebuah rumah di Bandung ini bikin merinding. Tapi bagi automotive enthusiast, pasti lebih terkejut dengan mobil-mobil di dalamnya.
Baca SelengkapnyaPerdagangan satwa lindung masih sering ditemui di pasar burung.
Baca Selengkapnya“Maka dalam rencana jangka panjang kami merekomendasikan supaya masyarakat direlokasi ke tempat yang lebih aman," kata Abdul
Baca SelengkapnyaBanyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaHewan dengan nama latin Nisaetus Floris ini memiliki ukuran fisik yang besar hingga 71-82 centimeter.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengaku masih menjumpai keberadaan satwa macan di hutan Blora. Apakah itu benar?
Baca SelengkapnyaPerubahan tata guna lahan di Rancaekek dari sebelumnya kawasan hijau menjadi industri.
Baca SelengkapnyaBurung kutilang atau cangkurileung, ketilang, atau genthilang menjadi burung yang banyak dijumpai di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan Kampung Gajah? Begini kondisinya yang sudah terbengkalai.
Baca SelengkapnyaSemakin kesini hewan endemik Indonesia sudah banyak yang hampir punah bahkan banyak juga yang sudah punah, seperti komodo dan harimau bali.
Baca Selengkapnya