Menangguk Ikan Pantau di Danau Ajaib Tarusan Kamang
Merdeka.com - Di tengah terik matahari, beberapa masyarakat yang didominasi oleh ibu-ibu ini menyusuri tanah kering. Menggunakan caping anyaman bambu di kepala untuk menghalau teriknya mentari. Tangan kanannya membawa jaring berukuran sedang. Tangan kirinya menenteng periuk atau panci.
Mereka berjalan beriringan menyusuri tanah, mencari ikan pantau yang bersembunyi di Danau 'ajaib' Tarusan Kamang. Kegiatan ini tak bisa dilakukan setiap hari. Hanya di momen-momen tertentu saja. Mereka menyebutnya tradisi 'Manangguak' ikan.
Dalam bahasa Minang Manangguak berarti menangguk. Manaunggak ikan menjadi budaya tradisi kearifan lokal yang tetap terjaga di masyarakat Agam, Bukittinggi, Sumatra Barat.
-
Apa yang ditemukan di danau? Tim yang terdiri dari peneliti, penyelam, dan fotografer bawah air menemukan kastil misterius di dasar sebuah danau di Turki.
-
Dimana Danau Tambing berada? Secara geografis, Danau Tambing ini masih termasuk dalam wilayah dari Taman Nasional Lore Lindu.
-
Bagaimana cara mencapai Danau Laut Tinggal? Berangkat dari Desa Sitobu, para wisatawan wajib mempersiapkan bekal selama perjalanan menuju Danau Laut Tinggal. Jarak yang harus ditempuh dari Desa Sitobu (sebagai titik awal perjalanan) menuju Danau Laut Tinggal sejauh 20 Km.
-
Apa itu Danau Laut Tinggal? Danau Laut Tinggal merupakan salah satu kekayaan alam yang dimiliki Sumatra Barat. Pasalnya, suasana di kawasan ini begitu asri dan sejuk.
-
Apa yang unik dari Danau Maninjau? Banyak wisatawan lokal yang menyambangi danau ini karena keindahan panorama alamnya yang begitu luar biasa serta memberikan pengalaman liburan yang tidak terlupakan.
-
Bagaimana cara orang Belitung mencari ikan di Nirok Nanggok? Tradisi ini sangat dekat dengan istilah peluang. Masyarakat tidak bisa curang, mereka pun tidak mengetahui dan tidak dapat memastikan peluang masing-masing masyarakat untuk mendapatkan ikan karena alat yang digunakan pun sama merata menggunakan Tirok dan Tanggok.
Dilihat sekilas lahan luas itu bak sawah tandus. Namun rupanya tanah dengan lubang kecil-kecil yang mengering ini adalah Danau Tarusan Kamang. Danau yang terletak di Jorong Babukik dan Jorong Halalang, Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Sumatera Barat ini punya fenomena yang unik.
Suatu waktu terlihat begitu luas, tetapi dalam waktu yang tidak bisa diperkirakan, danau ini bisa berubah menjadi hamparan padang rumput hijau. Berkat fenomena unik ini lah, Danau Tarusan Kamang mendapat julukan danau ajaib.
©2021 Merdeka.com/Maizal ChaniagoTatkala danau menuju fase mengering lah para ibu-ibu sekitar Tarusan Kamang berlomba-lomba menangkap ikan dengan panjang sekitar 7 cm yang berbentuk pipih memanjang. Sang ikan pantau, ikan kecil khas Danau Tarusan Kamang.
Setidaknya sekitar 1 minggu ibu-ibu ini menyusuri danau luas yang mengering ini. Menangguk ikan dengan alat-alat sederhananya. Jeli menatap ikan yang berenang di sisa genangan air danau. Mengumpulkan satu per satu, meletakkannya dalam periuk.
©2021 Merdeka.com/Maizal ChaniagoTradisi ini menjadi kebiasaan yang dinanti oleh para masyarakat sekitar Tarusan Kamang. Pasalnya, tak ada waktu pasti kapan danau surut dan berapa lama danau kering. Kadang danau ini bisa kering dan menjadi padang rumput sampai lima bulan bahkan pernah mencapai dua tahun.
Fenomena itu terjadi lantaran Danau Tarusan Kamang ialah danau karst. Ketika air tanah naik,lorong-lorong di bawah bukit batu gamping akan menyemburkan air dan menutupi padang rumput.Sebaliknya, ketika air sungai bawah tanah turun, air tersedot hingga hanya tampak padang rumput.
©2021 Merdeka.com/Maizal ChaniagoRupanya tradisi Manangguak ikan tak hanya terjadi di sekitar Danau Tarusan Kamang saja. Namun juga di beberapa daerah di Sumatera Barat. Tradisi ini sering dilakukan masyarakat setempat ketika musim kemarau. Mereka biasa menangguk ikan di sungai yang ada di wilayah itu.
Jika di Danau Tarusan Kamang didominasi oleh ibu-ibu, di beberapa daerah lainnya semua orang misa tumpah ruah turun ke sungai. Dari anak-anak hingga orang dewasa. Mereka turut berburu ikan kecil-kecil yang berenang di sungai. Entah dapat atau tidak, namun yang penting kebersamaan terjalin erat dalam tradisi ini. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konon, ikan-ikan di sana bukan hewan asli melainkan jelmaan. Kemudian, terdapat larangan memancing apalagi mengonsumsi ikan dari Situ Sangiang.
Baca SelengkapnyaSementara itu, teman Udin sekaligus ojek online, Mumu, menimpali bahwa jumlah ikan yang hanyut mencapai ratusan.
Baca SelengkapnyaDanau Sipin, spot wisata baru yang ada di Kota Jambi.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini juga bertujuan untuk membersihkan endapan yang menumpuk di dasar kolam.
Baca SelengkapnyaMenurut kepercayaan masyarakat setempat, Desa Kawar tenggelam dan kemudian berubah menjadi danau Lau Kawar.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar mengungkapkan penyebab Batu Malin Kundang tenggelam
Baca SelengkapnyaDanau Laut Tinggal, objek wisata hidden gem yang ada di Sumatra Barat dengan sejuta pesona yang indah.
Baca SelengkapnyaPotret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.
Baca SelengkapnyaAda banyak hal menarik yang bisa dijumpai di Desa Muara Enggelam, mulai dari gerbang raksasa warna-warni, pembangkit listrik tenaga surya sampai sawah terapung
Baca Selengkapnya