Mengenal Kuskus di Indonesia Timur, Hewan Ternak Pertama dalam Sejarah
Merdeka.com - Sekilas nampak seperti tikus dengan tubuh yang mungil. Namun dilihat lebih dekat, hewan ini bak kanguru versi mini dengan kantung di bagian depannya. Kuskus, merupakan hewan endemik Indonesia Timur. Jika berdasar garis Weber, persebarannya ada di Pulau Maluku dan Papua.
Tak disangka hewan sebesar kucing ini punya sejarah menemani manusia di masa lampau. Terlebih sebagai konsumsi sumber protein manusia. Penelitian para arkeolog dan antropolog pada Atlas Obscura menyimpulkan, Kuskus dekat dengan manusia sejak ribuan tahun lalu. Khususnya sebelum sapi, babi, kambing, bahkan ayam menjadi ternak. Kuskus mewakili hewan ternak pertama dalam sejarah.
Satwa ini nampak menggemaskan dengan tubuhnya yang mungil. Bukan pelari yang cepat membuat Kuskus mudah diburu sebagai sumber protein. Meskipun saat ini beberapa jenis Kuskus merupakan hewan yang dilindungi.
-
Kapan hewan pertama muncul di Bumi? Kehidupan muncul di Bumi 3,7 miliar tahun yang lalu. Namun organisme pertama tersebut adalah sel yang sangat sederhana; dibutuhkan 1,4 miliar tahun lagi sebelum kehidupan multiseluler muncul. Hewan mungkin berevolusi lebih baru lagi, sekitar 800 juta tahun yang lalu.
-
Apa nama hewan purba ini? Penemuan fosil-fosil yang sangat langka milik kerabat mamalia yang telah lama punah, yang pernah menjelajahi Amerika Utara pada 180 juta tahun yang lalu, diumumkan oleh pihak berwenang National Park Service (NPS) pekan lalu.
-
Hewan apa yang ada di gambar pertama? Yang pertama, Anda pasti bisa menebak hewan yang ada di gambar ini bukan? Ya betul, ini adalah harimau. Tentu sangat mudah, bahkan anak-anak pun bisa menebaknya.
-
Hewan purba apa yang ditemukan? Fosil tengkorak yang masih utuh itu ditemukan dalam endapan batu raksasa. Berkat penemuannya, ilmuwan berhasil mengidentifikasi spesies baru anjing laut.
-
Apa hewan purba yang ditemukan? Hewan purba ini merupakan spesies Dinocephalosaurus orientalis.
-
Hewan purba apa yang hidup sebelum dinosaurus? Jutaan tahun lalu sebelum masa dinosaurus, predator yang mirip Komodo dengan kepala raksasa hidup di Bumi.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Sejarah perkembangan mencatat sebelum Revolusi Pertanian, manusia hanya berburu dan mengumpulkan makanan. Bagi Indonesia Timur dan Papua New Guinea, Kuskus mudah didapatkan ketimbang kadal dan tikus hutan. Manusia lebih suka berburu dan menyimpan makanan. Keberadaannya pun juga tampak melimpah.
Penduduk Asia Pasifik biasanya menyimpan kuskus pada sangkar bambu. Memberi makan dengan buah dan sayuran. Bahkan membiarkannya lepas secara berkala mencari makan sendiri. Mirip hewan ternak modern saat ini.
Kebutuhan Kuskus lebih khusus untuk konsumsi. Kulit mereka bisa digunakan sebagai bahan pembuatan pakaian. Bahkan saat dipelihara, Kuskus bisa jadi teman yang menyenangkan.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Kuskus memiliki sejarah yang panjang. Persebarannya juga sempat punah kala gunung berapi meledak di Long Island Pasifik Selatan. Menewaskan hampir semua yang ada di dalamnya. Keberadaan Kuskus di Indonesia Timur bertepatan dengan kedatangan manusia di sana pada 3.000 tahun yang lalu. Menguatkan bahwa Kuskus dipelihara, dibawa dan diperlihatkan pada habitat baru.
Sebuah penelitian lain mengungkap, Kuskus telah ada selama 12.000 tahun yang lalu. Tepatnya di New Ireland yang berjarak 600 kilometer dari Papua. Arkeolog Australia menemukan tulang Kuskus dalam sedimen pada akhir 1980 an.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Kuskus merupakan mamalia berkantung. Layaknya Kanguru, Kuskus membesarkan anak mereka di kantung tubuhnya. Bayi yang baru lahir akan merangkak masuk ke dalam kantung hingga dapat makan sendiri. Kuskus mampu melahirkan 2 hingga 4 anak. Namun, biasanya hanya satu bayi Kuskus yang mampu keluar dari kantong setelah 6 bulan.
Kuskus suka menghabiskan waktunya di pepohonan. Di sana Kuskus bisa mendapatkan perlindungan dari pemangsa darat. Bahkan Kuskus suka bersarang di atas kelopak Pohon Kelapa. Ekor dan cakarnya yang tajam mampu menopangnya hinggap di dahan dan ranting pepohonan. Kuskus mampu tumbuh hingga 60 cm, dan berat 1 kg. Hewan ini termasuk nokturnal dan pemakan segala atau omnivora.
©2021 Merdeka.com/Auzan Sukaton
Spesies Kuskus di Indonesia beragam, Kuskus Tutul, Kuskus Tanah, Kuskus Cokelat, Kuskus Kerdil, Kuskus Hitam, hingga Kuskus berdasarkan nama tempat persebarannya. Sulawesi juga punya Kuskus endemiknya bernama Kuskus Beruang. Kuskus langka yang hampir punah karena kerusakan habitat aslinya.
Indonesia sendiri mengkategorikan Kuskus sebagai hewan langka. Dilarang mengambil untuk dijual apabila spesies langka di alamnya. Kategori Appendix 2 melindungi hewan di alamnya. Jika sudah ditangkarkan generasi ketiga yang boleh dimanfaatkan. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak kapan ya orang Indonesia mulai mengenal kerupuk?
Baca SelengkapnyaPenemuan artefak di situs arkeologi Kanjera Selatan di Kenya, menjadi bukti nyata bahwa manusia purba bukan hanya berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaIlmuwan mengungkap hal ini melalui kumpulan fosil yang ditemukan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini dilakukan oleh ahli geologi Elizabeth Turner di daerah terpencil di Northwest Territories, Kanada, yang hanya dapat diakses melalui helikopter.
Baca SelengkapnyaNenek moyang kucing ini memiliki karakteristik yang sangat mirip dengan kucing modern yang kita kenal saat ini.
Baca SelengkapnyaAda banyak hewan purba yang konon masih hidup di zaman prasejarah, dan beberapa di antaranya bahkan tinggal di wilayah Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerjalanan evolusi yang panjang. Konsep ‘fosil hidup’ yang dicetuskan oleh Charles Darwin membawa kita kepada spesies yang seolah-olah membeku dalam waktu.
Baca SelengkapnyaBeberapa penemuan mengungkap bukti adanya hewan raksasa yang pernah tinggal di Amerika Utara. Yuk, simak ada hewan apa saja!
Baca SelengkapnyaPenemuan spesies katak bertaring terkecil di Pulau Sulawesi, Indonesia, menciptakan sensasi biologi.
Baca SelengkapnyaHewan ini sudah hidup di bumi sejak ratusan juta tahun lalu
Baca SelengkapnyaAda perbedaan yang tipis di antara ketiga binatang itu.
Baca SelengkapnyaKuk ini ditemukan di Italia utara, berasal dari Zaman Perunggu.
Baca Selengkapnya