Menyambangi Pabrik Cerutu Rizona Temanggung, Berusia 1 Abad Lebih
Merdeka.com - Sejak pagi, tangan para wanita paruh baya ini tak henti menggulung daun tembakau kering. Tanpa menggunakan alat modern, mereka telaten memastikan kemasan cerutu sudah sempurna. Bangunan di Jl. Diponegoro No.27, Gendongan, Temanggung, Jawa Tengah ini menjadi tempat produksi salah satu cerutu tertua di Indonesia, Cerutu Rizona.
Berdiri sejak 1910, Cerutu Rizona mampu bertahan lebih dari 1 abad. Cerutu Rizona berhasil membuktikan ketangguhannya menjaga citarasa dan aroma tembakau lokal. Di tengah kemajuan teknologi zaman, bersaing dengan rokok kretek dan elektrik yang kini banyak digemari.
Mulyadi Hartono, sang penerus Cerutu Rizona generasi ketiga ini kini mewarisi tradisi turun temurun dari kakek dan ayahnya. Terus memproduksi dan memasarkan citarasa tembakau lokal ke wilayah Indonesia hingga mancanegara. Kekeh menjaga cita rasa tembakau yang melegenda.
-
Apa yang diproduksi oleh Pabrik Cerutu Rizona? Dilansir dari Temanggungkab.go.id, Cerutu Rizona merupakan salah satu cerutu terkenal di Kabupaten Temanggung. Merek ini dinilai selalu menjaga cita rasa dan kualitas.
-
Dimana Pabrik Cerutu Rizona berada? Di Temanggung, ada sebuah pabrik cerutu yang usianya lebih dari 100 tahun. Namanya pabrik Rizona yang berdiri tahun 1908.
-
Siapa yang memiliki Pabrik Cerutu Rizona saat ini? Kini pabrik itu dimiliki dari Pak Mulyadi, generasi ketiga dari pendiri pabrik itu, Hoo Tjong An.
-
Kapan tembakau pertama kali ditemukan? Studi terbaru yang dilakukan oleh Far Western Anthropological Research, Inc menemukan bahwa tembakau pertama kali ditemukan di Gurun Great Lake, Utah, seperti dilansir CNN. Mereka menemukan biji-biji yang hangus di perapian kuno yang digunakan oleh manusia purba pemburu pengumpul pada 12.000 – 9.000 tahun yang lalu.
-
Dimana tembakau pertama kali ditemukan? Studi terbaru yang dilakukan oleh Far Western Anthropological Research, Inc menemukan bahwa tembakau pertama kali ditemukan di Gurun Great Lake, Utah, seperti dilansir CNN.
-
Bagaimana tembakau dikonsumsi di zaman kuno? Hal ini dapat berarti bahwa alih-alih 'dihisap sebagai daun kering atau diendus dalam bentuk bubuk,' tembakau tersebut 'mungkin juga dikonsumsi sebagai infus cair,' menurut pernyataan tersebut.
Yang menjadi ciri khas Cerutu Rizona adalah proses produksinya. Ya, di tengah kemajuan teknologi zaman, cerutu ini mempertahankan cara pembuatannya yang tradisional. Mengandalkan keahlian tangan-tangan pekerja tanpa bantuan alat modern.
Sang pemilik memilih menggunakan cara tradisional karena dikhawatirkan citarasa Cerutu Rizona akan berbeda. Meski Cerutu Rizona berada di Temanggung, dimana dikenal sebagai penghasil tembakau. Namun Cerutu Rizona menggunakan bahan baku cerutu dari Jember, Jawa Timur.
©2021 Merdeka.com/FadkusPembuatan cerutu membutuhkan proses yang panjang. Dimulai dari pengasapan tembakau, daun tembakau lalu difermentasi sekitar satu tahun. Daun tembakau hasil fermentasi yang sudah pecah, tebal, dan hitam dipilih sebagai isi cerutu. Sedangkan daun yang halus dan terang dipakai untuk lintingan tembakau.
Untuk isi cerutu, daun tembakau dirajang halus dan dijemur. Sementara, daun tembakau untuk pembungkus dibasahi air supaya tidak pecah. Daun itu kemudian digulung melintang membungkus isi cerutu.
Tak hanya sampai tahap itu saja, agar lintingan benar-benar sempurna, cerutu dipres selama dua jam dalam cetakan kayu. Cerutu pun kembali dijemur sehari untuk mengurangi kadar air kemudia difumigasi agar tak ada serangga dan jamur yang tertinggl. Proses yang panjang bukan?
©2021 Merdeka.com/FadkusTahap terakhir, cerutu pun dibungkus plastik dan dikemas dalam kotak-kotak kayu. Cerutu pun siap diantar ke para pelanggan di Indonesia hingga mancanegara. Rizona memiliki tiga merek cerutu dengan harga yang berbeda-beda, Kenner King, Kenner Bollero dan Havana. Dari ketiga merk tersebut, Kenner Bollero yang paling banyak diminati.
©2021 Merdeka.com/FadkusPabrik Cerutu Rizona didirikan oleh Hoo Tjong An, Ia belajar memproduksi cerutu dari pembuat cerutu asal Filipina pada 1910. Dahulu, Cerutu Rizona dipesan oleh saudagar kaya di Temanggung dan daerah lain di Pulau Jawa.
Tahun 1940, Rizona dipegang alih oleh Sunardi Hartono dan kini Mulyadi Hartono yang memegang penuh pabrik cerutu tertua di Indonesia ini. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada era Hindia Belanda, pabrik ini menjadi andalan pemerintah waktu itu untuk menyuplai kebutuhan tembakau dunia.
Baca SelengkapnyaPabrik cerutu tertua di Indonesia didirikan oleh Belanda pada tahun 1918 di Yogyakarta dan sampai sekarang masih berdiri melayani pasar lokal dan internasional.
Baca SelengkapnyaTembakau Jember yang terkenal kualitasnya bisa digunakan untuk pembalut, pengikat, hingga isi ceruutu
Baca SelengkapnyaPada masa jayanya, jumlah karyawan di perusahaan ini mencapai 2.000 orang
Baca SelengkapnyaNuansa kolonialnya begitu terasa di Kota Tua Cirebon
Baca SelengkapnyaMasyarakat Jawa percaya tembakau sudah hadir jauh masa sebelum kedatangan Penjajah Portugis.
Baca SelengkapnyaMuseum itu menyimpan berbagai koleksi benda-benda pembuatan rokok kretek dari tradisional hingga modern.
Baca SelengkapnyaPG Tasikmadu adalah salah satu sisa-sisa kejayaan industri gula di Jawa. Tak hanya sebagai pabrik, kini tempat itu dijadikan sebagai destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaNama “Davos” sendiri berasal dari nama sebuah kota pegunungan berhawa sejuk di negara Swiss.
Baca SelengkapnyaRoti sisir legendaris Pasuruan ini banyak diburu wisatawan untuk oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaGarut merupakan sebuah kabupaten di Jawa Barat yang wilayahnya berada di kawasan pegunungan. Tempat itu banyak memiliki warisan kolonial.
Baca SelengkapnyaPemerintah Belanda gencar memperkenalkan tanaman tembakau untuk dijadikan sebagai rokok.
Baca Selengkapnya