Keindahan Arsiterkur Al-Imtizaj, Masjid Bernuansa Tionghoa di Bandung
Merdeka.com - Masjid menjadi tempat beribadah bagi tiap umat muslim di seluruh dunia. Asal mulanya, masjid menyebar dari Jazirah Arab. Gaya bangunannya memang khas timur tengah. Namun, sesuai tujuan utama Islam haruslah menyebar ke penjuru dunia. Menyebabkan masjid mengalami perpaduan dengan berbagai kebudayaan. Mulai dari hiasan, ornamen, bahkan bentuknya. Salah satu yang bisa dilihat ialah Masjid Al-Imtizaj di Jalan Banceuy, Bandung, Jawa Barat.
Masjid ini unik, gaya arsitektur yang diemban Masjid Al-Imtizaj mirip sebuah Klenteng. Sekilas memang nampak seperti sebuah tempat peribadatan umat Kong Hu Cu. Warna bangunan didominasi perpaduan warna merah, emas, dan kuning. Pemandangan yang tak kalah mencolok ialah pintu masuk pelataran Masjid Al-Imtizaj ini. Gapura oval setinggi 5 meter bergaya Tionghoa berpadu dengan kubah masjid bergaya timur tengah.
Saat pertama kali menginjakkan kaki di depan masjid Al-Imtizaj, nuansa Tionghoa yang kental akan terasa. Tak jarang beberapa umat muslim mengira bahwa masjid ini adalah sebuah Klenteng.
-
Apa ciri khas arsitektur Masjid Kemayoran? Mengutip Liputan6.com, gaya arsitektur khas Tionghoa. Masjid Kemayoran mempunyai satu menara yang digunakan muazin untuk mengumandangkan azan.
-
Bagaimana Masjid Raya Al A'zhom dihiasi? Kemudian di sisi-sisinya juga terdapat ruang selasar yang mengelilingi dan memanjang dan bisa digunakan untuk jemaah beristirahat. Mengadopsi gaya romawi abad ke-18 Sebagian besar bangunan masjid mengambil gaya klasik Romawi abad ke-18.
-
Kenapa Masjid Nanik Musini punya desain mirip klenteng? Ini terkait dari salah satu sosok di balik layar yakni Muhammad Jusuf Hamka. Ia merupakan sosok Tionghoa, sekaligus pengusaha jalan tol yang sukses di Indonesia.
-
Apa yang unik dari masjid tertua ini? 'Yang unik di masjid ini adalah berkembangnya keramik abad ke-7 di situs tersebut, menjadikannya salah satu masjid paling awal di dunia.'
-
Apa keunikan Masjid Al Ittihad? Masjid Agung Al-Ittihad ini mempunyai keunikan tersendiri dibanding masjid lainnya. Salah satu yang paling menonjol yakni gaya arsitektur masjid ini sendiri yang mengandung beberapa sentuhan akulturasi budaya, mulai dari Islam, Tionghoa, sampai modern,' ujarnya.
-
Mengapa Masjid Kedung Menjangan berwarna merah? Seluruh bagian bangunan berwarna merah, sehingga masyarakat juga mengenalnya sebagai masjid merah Kedung Menjangan.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
Memasuki pelataran Masjid Al-Imtizaj, nuansa budaya Tionghoa semakin kuat meyelimuti. Warna merah, kekuningan, dan keemasan mendominasi di setiap sudut bangunan. Bahkan aksen Tionghoa juga diterapkan pada atap masjid ini. Atap khas Tionghoa ini biasa disebut atap pelana sejajar gavel. Atap berwarna merah melengkung memayungi teras masjid dari terik matahari. Susunannya pun bertingkat ke atas layaknya sebuah pagoda.
Yang paling kentara ialah lampu penerangan berbentuk bulat merah di teras masjid. Ya, lampion khas Tionghoa menghiasi tiap sudut langit-langit. Pintunya juga tertera simbol yang kental dengan etnik Tionghoa. Namun perpaduannya mulai terlihat dengan aksen kaligrafi Arab berada di atas pintu masuk masjid. Bersantai di teras juga semakin nyaman dengan adanya kursi taman memanjang.
Ada pemandangan unik pada tempat wudu. Sebuah bangunan berbentuk cawan mengalirkan air pada padasan. Cawan tersebut didesain ala-ala tempat menaruh dupa pada sebuah Klenteng. Tidak bagi masjid ini, di atas cawan ditanam sebuah palem hias untuk memperindah tempat wudu. Palem merupakan tumbuhan khas Timur Tengah. Sebuah akulturasi unik Timur Tengah dan Tionghoa mengisi setiap sudut Masjid Al-Imtizaj.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
Menginjakkan kaki di aula masjid seolah dibuat sedang berada di negara lain. Aksen dekoratif Tionghoa berasa semakin kuat. Masjid Al-Imtizaj didominasi dengan aksen kayu. Sangat khas dengan nuansa bangunan Negeri Tirai Bambu. Tempat mimbarnya berbentuk oval lengkap dengan lafal Allah dan Muhammad. Tak ketinggalan warna merah keemasan disematkan pada mimbar dan tempat imam.
Menengok ke sudut lain ada sebuah tulisan yang benar mencerminkan negeri Tiongkok. Ya, aksara Han terpampang dengan jelas berada di atas pintu dalam masjid. Tulisan dalam bahasa Cina tersebut bermakna Masjid Imtizaj. Kata Imtizaj dalam bahasa Indonesia berarti pembauran. Sesuai dengan tujuan utamanya kebersamaan antara etnik Tionghoa dengan Jawa, dalam satu wadah tempat peribadatan umat muslim.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
Masjid Al-Imtizaj bukanlah bangunan peninggalan etnik Tionghoa masa lampau. Masjid ini berumur muda. Penggagasnya pun adalah seorang muslim yang juga menjadi Gubernur Jawa Barat kala itu, R. Nuriana. Ia merasa perlu membangun kebutuhan peribadatan umat muslim, di tengah heterogennya suku etnis di Bandung. Tepatnya pada tanggal 6 Agustus 2010 masjid ini diresmikan untuk penggunaannya.
Masjid yang tepat berada di belakang Gedung Merdeka ini memang berbeda. Masjid ini dibangun atas dasar kebutuhan tempat beribadah bagi muallaf. Tempat tersebut dekat dengan pemukiman etnis Tionghoa. Mereka biasa berinteraksi dengan sesama umat muslim di sana. Dengan adanya Masjid Al-Imtizaj tiap muslim berbagai etnis berbaur mendekatkan diri pada Pencipta.
©2021 Merdeka.com/Fajri ANF
Saat Ramadan, Masjid Al-Imtizaj selalu penuh dengan jemaahnya. Kegiatan ramadan seperti buka bersama, hingga salat tarawih berjamah rutin digelar. Berbagai kalangan dan etnis berbondong-bondong untuk beribadah di masjid ini. Semuanya menyatu dalam kebersamaan tanpa memandang ras, dan golongan. (mdk/Ibr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masjid Kedung Menjangan juga dikenal sebagai masjid merah, selalui Masjid Sang Cipta Rasa yang sudah lebih dulu ada.
Baca SelengkapnyaMasjid di Kota Serang ini arsitekturnya unik dan menyerupai klenteng
Baca SelengkapnyaDi sela perhelatan Piala Dunia U-17 di Surabaya, ada baiknya pengunjung mendatangi Masjid Cheng Ho yang unik bernuasa Tionghoa.
Baca SelengkapnyaMasjid ini menjadi salah satu bangunan megah yang berada di Kabupaten Aceh Barat.
Baca SelengkapnyaGaya arsitektur Istana Kuning merupakan percampuran berbagai kebudayaan seperti Melayu, China dan Dayak
Baca SelengkapnyaMasjid Cheng Ho Purbalingga baru diresmikan pada tahun 2011 setelah pembangunan yang dimulai tahun 2005.
Baca SelengkapnyaKeindahan arsitekturnya konon terinspirasi gaya klasik abad ke-18.
Baca SelengkapnyaMasjid yang ada di tengah kota ini punya ciri khas unik.
Baca SelengkapnyaBangunan masjid yang berada di perbatasan kota Bukittinggi ini dibangun pada abad ke-19 oleh seorang ulama bernama H. Abdul Majid.
Baca SelengkapnyaSalah satu peninggalan Islam yang bercorak Tionghoa di Palembang ini tidak lepas dari keberadaan Laksamana Cheng Ho di masa lampau.
Baca SelengkapnyaNur Abdillah jadi masjid terindah di Serang karena punya pemandangan langsung menghadap laut
Baca SelengkapnyaMasjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
Baca Selengkapnya