Orangutan, Sang 'Manusia Hutan' Endemik Indonesia
Merdeka.com - Tubuh gemuk diselimuti rambut merah kecokelatan. Lehernya besar dan terdapat kantung tenggorokan yang besar. Lengannya kuat dan panjang membuat Orangutan bisa bergerak cepat dari pohon ke pohon. Menggelantung, berayun pada cabang-cabang pohon.
Saat ini orangutan hanya dapat ditemui di Indonesia, yakni di dua wilayah yaitu Pulau Sumatra dan Kalimantan. Di Indonesia, kera besar ini memiliki tiga spesies. Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus), Orangutan Sumatera (Pongo abelii) dan Orang utan Tapanuli ( ) yang baru ditemukan pada November 2017 lalu.
Sepintas ketiga spesies Orangutan terlihat sama, namun jika diamati lebih dalam mereka punya perbedaan. Dari warna bulu, bulu Orang utan Kalimantan berwarna cokelat gelap, bulu Orangutan Tapanuli berwarna kayu manis. Sedangkan bulu Orangutan Sumatera berwarna coklat kemerahan.
-
Dimana orangutan ditemukan? Kerja keras tim BKSDA, dibantu pegiat Center for Orangutan Protection (COP) dan tim pihak perusahaan tambang, menemukan dua Orangutan Induk dan anaknya hari Jumat (22/9), di kawasan area tambang batu bara di Kilometer 35 Kampung 26 Kecamatan Kaubun, Kabupaten Kutai Timur.
-
Apa ciri fisik yang membedakan Orangutan Tapanuli? Mengutip dari artikel yang diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, terdapat beberapa ciri perbedaan fisik antara Orangutan Tapanuli dengan dua jenis Orangutan lainnya. Pertama, tulang tengkorak dan tulang rahang lebih halus. Kedua, rambutnya lebih tebal dan keriting. Ketiga, Orang utan Tapanuli jantan memiliki jenggot yang menonjol dengan bantalan pipi berbentuk datar. Keempat, perbedaan ukuran gigi geraham dari fosil Orang utan zaman dahulu. Terakhir, panggilan jarak jauh yang berbeda pada jantan dewasa.
-
Siapa orang utan tertua di dunia? Dengan umurnya tersebut, Bella merupakan orang utan sumatra tertua yang hidup di penangkaran di seluruh dunia.
-
Kapan Orangutan Tapanuli ditemukan? Seiring perkembangan teknologi terutama di bidang genetika, banyak penemuan baru terkait DNA orang utan di Sumatra. Pada 2017, telah ditetapkan spesies baru, yaitu Orang utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis).
-
Dimana Orangutan Tapanuli bisa ditemukan? Mengutip indonesia.go.id, Orang utan Tapanuli ini hanya bisa ditemukan di ekosistem Batang Toru. Berada di 3 kabupaten, yaitu Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
-
Dimana orang utan raksasa itu ditemukan? Peristiwa tersebut diduga terjadi di daerah Kutai Timur, Kalimantan Timur.
Dari segi fisik, seperti tangan kaki, tubuh sampai ke gigi orang utan memang terlihat mirip dengan manusia. Satwa ini menjadi hewan yang paling dekat kekerabatannya dengan manusia. Bahkan lebih dekat kekerabatannya dengan manusia daripada simpanse.
Sebuah penelitian dari Washington University School of Medicine membuktikan Orangutan memiliki DNA yang mirip dengan manusia. Bahkan tingkat kemiripannya mencapai 97 persen.
Enggak heran, kalau orang utan mendapat julukan manusia hutan karena tubuhnya yang mirip dengan manusia. Kecerdasan yang dimiliki satwa unik ini juga bisa dibilang mirip dengan manusia.
©2021 Merdeka.com/PranataKera besar ini menghabiskan waktunya lebih banyak di pohon. Ya, Orangutan adalah hewan arboreal. Artinya ia hidup atau beraktivitas di atas pohon. Dari bermain, makan, tidur di pohon. Satwa ini sampai membuat sarang di atas pohon, sebagai tempat berlindung dan untuk tidur.
Hal ini berbeda dengan kera besar lainnya, seperti gorila dan simpanse yang lebih banyak menghabiskan waktunya di tanah. Orangutan termasuk hewan omnivora, namun sebagian besar dari mereka hanya memakan tumbuhan. Bahkan 60% makanan mereka adalah jenis buah-buahan. Setidaknya ada 300 jenis buah yang mereka konsumsi.
©2021 Merdeka.com/PranataUntuk ukurannya, Orangutan jantan lebih besar dari pada Orangutan betina. Tingginya 1,67 meter dan beratnya 68 kg. Sedangkan betina memiliki tinggi kurang dari 1,2 meter dan berat 36,3 kg. Hal ini karena Orangutan jantan juga memiliki flap pipi besar yang disebut flensa, dan kantong tenggorokan besar. Namun, flap pipi jantan ini lah yang menarik Orangutan betina.
Kantung tenggorokan besar Orangutan membuat satwa ini bisa membuat panggilan jarak jauh. Suaranya pun bahkan dapat didengar dalam 1 km. Lolongan Orangutan jantan ini digunakan untuk mengawasi kekuasaan wilayahnya.
Selain itu, berguna untuk memanggil sang betani agar tak diganggu oleh Orangutan jantan lainnya. Manis banget ya! Berkat suara lolongannya, Orangutan dikenal sebagai salah satu hewan yang paling berisik.
©2021 Merdeka.com/PranataKeberadaan orangutan terancam punah. Diperkirakan populasi Orangutan Borneo sekitar 50 ribu ekor, Orangutan Sumatera14 ribu ekor. Sedangkan Orangutan Tapanuli kurang dari 800 ekor saja.
Maraknya perdagangan ilegal dan penebangan hutan secara liar membuat populasi Orang utan semakin sedikit. Alhasil, setiap tanggal 19 Agustus selalu diperingati sebagai hari orangutan internasional. Perayaan itu dihelat untuk melestarikan spesies primata ini. (mdk/Tys)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Orangutan Tapanuli, Spesies baru yang diumumkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2017. Selain spesies baru, satwa ini juga menjadi paling terancam kepunahannya seiring hilangnya habitat dan perburuan liar.
Baca SelengkapnyaMakhluk mistis dan misterius Bigfoot dikenal sebagai sosok legenda.
Baca SelengkapnyaVideo seekor orang utan raksasa tiba-tiba muncul di permukiman warga viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDengan mengenal fakta-fakta orang utan, kita tidak hanya akan memperkaya pengetahuan terhadap hewan ini, tapi juga membangun kesadaran untuk melindungi mereka.
Baca SelengkapnyaSalah satu taman nasional yang berada di lintas provinsi dan kabupaten ini menjadi kawasan habitat orang utan beserta jenis makhluk hidup lainnya.
Baca SelengkapnyaSingkapan lapisan purba dapat dilihat secara kasat mata pada sejumlah tempat di Sangiran.
Baca SelengkapnyaSitus manusia purba Sangiran telah diakui oleh UNESCO sebagai salah satu dari empat situs warisan budaya dunia di Indonesia pada tahun 1996.
Baca SelengkapnyaSebuah kawasan yang menjadi tempat konservasi Orang utan ini terdapat beberapa kegiatan penelitian untuk ilmu pengetahuan dan lain sebagainya.
Baca SelengkapnyaTengkorak ini ditemukan tahun 2022 dan membuat para ilmuwan bingung terkait asal usulnya.
Baca SelengkapnyaSehelai rambut buktikan Harimau Jawa masih ada meski telah dianggap punah puluhan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenelitian yang dilakukan pada 2008 lalu berhasil menemukan adanya aktivitas kehidupan manusia di tempat ini.
Baca Selengkapnya