4 Kisah Titik Balik Kehidupan para Mantan Teroris, Calon Bomber Harus Tahu Ini!
Merdeka.com - Aksi teror masih terjadi di tanah air. Akibat pemikiran sesat pelaku rela melakukan bom bunuh diri. Perbuatan itu jelas tak dibenarkan dengan alasan apapun.
Setelah kejadian Densus bergerak menangkapi sejumlah pihak disinyalir terlibat jaringan terorisme. Setelah dibui lalu mengikuti program deradikalisasi diharapkan mereka berubah.
Tercatat ada sejumlah mantan teroris berpindah haluan. Mereka menyadari kesalahannya. Kini kehidupannya sudah berubah drastis.
-
Bagaimana pelaku bom bunuh diri menyerang? Pelaku menggunakan rompi berisi bahan peledak. Mengutip Al Jazeera, setidaknya 70 orang tewas dan lebih dari 300 orang lainnya terluka. Korban tewas didmoinasi oleh wanita dan anak-anak.
-
Di mana teror pembakaran terjadi? Pelaku pembakaran misterius di Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok mulai terungkap.
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Mengapa kejahatan massal terjadi? Bukti adanya kekejaman di dunia tidak secara langsung membuktikan bahwa manusia jahat secara inheren. Sebaliknya, psikologi sosial sering kali mengabaikan konteks sosial yang lebih luas. Menurut para peneliti, sifat otoritarian yang menghasilkan kekejaman massal biasanya muncul dalam masyarakat yang kompleks.
-
Dimana bom itu diyakini berada? Hal ini diduga karena nuklir ini berada di sebuah pantai lepas di pulau Tybee, Georgia, sebab selama beberapa waktu di daerah ini tercatat memiliki tingkat radioaktif yang tinggi.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Seperti apa kisah titik balik kehidupan mantan teroris? Simak selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Umar Patek
Umar Patek merupakan teroris yang paling dicari. Dalam peristiwa Bom Bali I, Umar berperan sebagai peracik dan perangkai bom, memantau kondisi lapangan, menggambar denah lokasi, serta mencocokkan waktu dan tempat. Umar kini telah berubah kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.
©Istimewa
Bahkan menjadi petugas pengibar bendera Merah Putih dalam upacara perayaan HUT Kemerdekaan RI ke-72. Hal tersebut nampak ketika upacara di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas 1 Surabaya, Porong, Sidoarjo. Ia pun merasa bangga setelah mengajukan diri serta mendapat kepercayaan oleh pihak Lapas menjadi petugas pengibar bendera.
"Saya tidak ditunjuk, tapi mengajukan diri. Alhamdulillah saya bersyukur untuk tetap dipercaya kembali menjadi pembawa bendera. Dan ini sudah keempat kalinya bagi saya menjadi pengibar bendera," ungkapnya dalam keterangan tertulis.
Joko Trihermanto
Joko Trihermanto merupakan mantan teroris. Pria yang kerap disapa Jack tersebut dulunya merupakan seorang spesialis perakit dan spesialis pemegam timer bom. Kemudian, ia berhasil 'move on' dari masa lalu kelam tersebut dan sudah membuka usaha warung soto yang dinamakan 'Bang Jack'.
©YouTube/Ganjar Pranowo
"Dulu saya memang ahli meracik bom hasil belajar langsung dari Dokter Azahari. Eh ternyata keahlian saya meracik itu bisa saya pakai juga untuk meracik soto. Kata pengunjung yang beli sih enak,” kata Jack setengah bercanda mengutip dari kanal YouTube Ganjar Pranowo.
Sri Puji Siswanto
Selanjutnya adalah Sri Puji Siswanto yang merupakan mantan napi terorisme yang bertugas menyembunyikan teroris kelas kakap Noordin M Top asal Malaysia dan Dr. Azahari termasuk Abu Tholut. Namun saat ini dirinya sudah kembali ke masyarakat. Dulunya menjadi perakit bom, kini ia menjadi seorang yang berkegiatan untuk budidaya lele di Genuk, Kota Semarang.
Instagram @ganjar_pranowo ©2020 Merdeka.com
"Ini contoh yang bagus, bagaimana eks napiter bisa kembali diterima di tengah-tengah masyarakat," tulis Ganjar Pranowo dalam caption unggahan.
Ali Imron
Ali Imron merupakan terpidana hukuman seumur hidup kasus Bom Bali 2002. Namun ia mengajukan permintaan khusus untuk dilibatkan dalam program pemerintah guna menyadarkan para teroris di sisa hidupnya.
©2016 merdeka.com/darmadi sasongko
Ia kemudian dihadirkan dalam kajian Ramadan 'Peran Islam untuk Perdamaian Indonesia' di Wahid Institut Jakarta. Ali pun juga mengimbau kepada kaum muda untuk tak terlibat kegiatan yang mengarah pada ekstremisme. Dijelaskannya bahwa membandingkan istilah NKRI harga mati dengan Negara Islam harga mati harus dengan cara damai dan tak harus kudeta pada negara.
"Sebagaimana anak kecil memiliki cita-cita jadi dokter. Saya pernah cita-cita jadi dokter tapi kemudian jadi teroris," kata Ali disambut tawa. (mdk/bil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terduga teroris ini berencana melakukan bom bunuh diri di rumah ibadah.
Baca SelengkapnyaDua Terduga Teroris Perakit Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar Ditangkap
Baca SelengkapnyaTim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaTrigger Warning! Sederet peristiwa berikut mengandung konten sensitif yang dapat menimbulkan perasaan tidak nyaman.
Baca SelengkapnyaPolisi menembak mati seorang maling spesialis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) yang biasa membekali diri dengan bom ikan.
Baca SelengkapnyaKepala BNPT ungkap terjadi perubahan tren pola serangan terorisme di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka memilih calon korban secara random alias acak.
Baca SelengkapnyaTiga pemuda ditetapkan sebagai tersangka kasus teror penembakan di sejumlah jalan tol dan kampus Unesa, Surabaya. Dua di antara masih berstatus mahasiswa.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPara pelaku menebar teror menggunakan airsoft gun.
Baca SelengkapnyaPuluhan mantan narapidana teroris yang bernaung di Yayasan Ansharul Islam, Tasikmalaya, Senin (27/11), mendeklarasikan akan berperan aktif pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya5 Teroris Tersangka Bom Polsek Astana Anyar Ditangkap, Ada Anak Didik Dr Azahari & Simpatisan ISIS
Baca Selengkapnya