6 Langkah Sigap 2 Jenderal Selesaikan Keributan Perwira TNI dengan Kapolsek
Merdeka.com - Kodam I Bukit Barisan dan Kepolisian mengonfirmasi adanya tindak anarkistis di Tapanuli Utara (Taput), Sumut, Kamis (27/2). Akibat insiden ini sejumlah polisi terluka serta kantor Polsek Pahae Jae rusak.
Mengetahui insiden tersebut, Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen Sabrar Fadhilah dan Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani melakukan pertemuan. Pada Jumat (28/2),keduanya bertemu dan membahas kejadian tersebut di Makodam I Bukit Barisan. Kemudian, keduanya sepakat kejadian itu dipicu kesalahpahaman.
Kapolda Sumut Buka Suara
-
Bagaimana polisi mengatasi kedua pria yang ribut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Kenapa duet Kapolri dan Panglima TNI menarik perhatian? Aksi duet Kapolri-Armand Gigi ini sukses mencuri perhatian publik.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Apa prestasi yang dimiliki kedua prajurit TNI? Keduanya diketahui memiliki kemampuan mumpuni di bidang olahraga. Di antaranya yakni lari, terjun atletik, hingga sukses mengikuti ajang triatlon di berbagai kesempatan.
-
Dimana bentrokan terjadi? Pada Minggu (15/10), sebuah bentrokan antar kelompok terjadi di Muntilan, Kabupaten Magelang.
-
Siapa yang terlibat dalam perseteruan ini? Keputusan ini muncul sebagai bagian dari perseteruan panjangnya dengan mantan suaminya, Atalarik Syach.
Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, insiden yang terjadi Kamis (27/2) ini dipicu oleh kesalahpahaman. Kendati begitu, masalah ini semua sudah diselesaikan.
"Begitu terjadi peristiwa sore saya sudah bicara dengan Pangdam bicara dengan Danrem, Dandim dan para kapolres. Saya pastikan itu hanya kesalahpahaman. Yang kedua, tidak boleh ada kejadian seperti itu lagi," sebut Martuani.
Jalani Proses Hukum
Panglima Kodam I Bukit Barisan Mayjen MS Fadhilah memastikan prajurit TNI dalam insiden penganiayaan kepada personel kepolisian akan menjalani proses hukum."Tentu harus kita lakukan tindakan hukum, kita proses," kata MS Fadhilah saat mengunjungi korban di Polsek Pahae Julu, Tapanuli Utara, Minggu (1/3)."Dalam proses penyelidikan dan pengusutan oleh POM DAM, masih berproses. Jadi tak usah khawatir, ini jadi perhatian kita semua," lanjutnya.
Jabatan Dicopot
Tidak hanya itu, Kapten Inf Ridwan, perwira yang memicu insiden tersebut telah dicopot dari posisinya sebagai Komandan Kompi A Yon 123/RW."Danki Kompi A 123/RW, sudah kita copot jabatannya, tapi tidak menghilangkan proses hukum itu," paparnya.
Mediasi Telah Dilakukan
Mediasi juga telah dilakukan terkait insiden itu. Komandan Batalyon 123/RW, Danrem 023/Kawal Samudera dan Kapolres Taput bersama jajarannya telah bertemu."Selaku Pangdam dan selaku pribadi, saya meminta maaf atas kejadian ini," ucapnya.
2020 Merdeka.com
Selain itu, mediasi pada pihak-pihak juga telah dilakukan agar tidak ada lagi peristiwa lanjutan."Alhamdulillah sudah selesai. Yang melakukan sudah bertemu dengan yang dianiaya dan sudah meminta maaf," sebutnya.
Kunjungan ke Korban
Tak lupa, MS Fadhilah mengunjungi korban bersama Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin. Tidak hanya mereka, hadir pula sejumlah pejabat utama Kodam I Bukit Barisan dan Polda Sumut. Pada kunjungan tersebut, Panglima dan Kapolda turut memberikan tali asih kepada korban yakni AKP Ramot S Nababan, Aipda David Marganti Simatupang, Brigadir Dodi Sianturi, Brigadir Ricardo Sitompul, Ipda Bangun Siregar, Aiptu Velbrik Sitompul, dan seorang warga, Edi Susanto.
Bersedia Membuka Hati
Meski korban pemukulan masih belum bisa memaafkan sepenuhnya dan sakit hati, MS Fadhilah berharap perasaan tersebut bisa hilang secara perlahan. Lantaran, masih banyak tugas yang menanti aparat negara."Harapannya Bapak atau Ibu sekalian, bersedia menahan diri, bersedia membuka hati. Ke depan kita jalin lagi yang lebih baik," imbuh MS Fadhilah.
Merajut Solidaritas TNI dan Polri
Kapolda Sumut Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan pihaknya telah menugaskan Kabid Propam Polda Sumut ke lokasi. Sementara itu, Pangdam I BB memerintahkan Komandan Pomdam dan Assintel ke tempat kejadian."Mudah-mudahan ke depan kita bisa merajut soliditas TNI Polri. Baju yang kita kenakan ini hanya warnanya saja yang berbeda karena sebenarnya kita NKRI," pungkasnya. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berikut momen jenderal bintang 2 suruh semua Kapolres dan Dandim berdisi di depan Kapolri-Panglima TNI.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan masalah bentrokan antara prajurit TNI AL dengan Brimob Polri di Pelabuhan Sorong sudah selesai.
Baca Selengkapnya"Komandan wilayah Polda Papua Barat dan TNI telah bertemu untuk komunikasi dan menyelesaikan persoalan tersebut dengan baik,"
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit saat ditanya soal itu menjawab dengan tersenyum sambil merangkul hangat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaCalon Presiden Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cepat TNI memproses anggotanya yang menganiaya relawan.
Baca SelengkapnyaJohnny berharap ke depan insiden seperti itu tidak terjadi lagi.
Baca SelengkapnyaKapolda telah menyampaikan permohonan maafnya kepada TNI
Baca SelengkapnyaPolri dan TNI menegaskan persoalan bentrok telah selesai
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota TNI dan Polisi nyaris adu jotos, akhirnya damai setelah dua komandan turun tangan.
Baca SelengkapnyaMabes Polri angkat suara terkait insiden pengeroyokan yang dilakukan sejumlah anggota Brimob terhadap seorang anggota TNI di Sumut.
Baca SelengkapnyaDalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca Selengkapnya