Abu Janda Bikin Putri Gus Dur & Tokoh NU Murka, Sampai Disebut Rasis,Ngaco & Penyusup
Merdeka.com - Pegiat media sosial Permadi Arya atau yang akrab disapa Abu Janda, belakangan ini tengah ramai menjadi perbincangan masyarakat. Hal ini karena sejumlah pernyataan yang ia lontarkan bersifat kontroversional.
Melalui akun Twitter pribadinya, Abu Janda melontarkan pernyataan ungkapan menyebut Islam sebagai agama arogan, serta pernyataan bernada rasisme yang ditunjukkan kepada Natalius Pigai.
Buntut dari cuitannya itu, Abu Janda pun diduga melanggar Pasal 28 a UU ITE, tentang ucapan yang menimbulkan ujaran kebencian antar golongan tertentu. Tak hanya itu, pernyataan Abu Janda di media sosial itupun juga menuai berbagai kritik pedas dari sejumlah tokoh Islam Nahdlatul Ulama (NU). Berikut ulasan selengkapnya:
-
Mengapa ajaran Syekh Siti Jenar menjadi kontroversial? Perbedaan penafsiran Al-Qur’an di mana di dalam tubuh manusia bersemayam ruh Tuhan ini kemudian menimbulkan polemik.
-
Siapa yang dihujat oleh netizen? Anak Sarwendah, Betrand Putra Onsu, merasa sedih mengetahui bahwa ibunya sedang dihujat di media sosial oleh netizen.
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Kenapa Hendropriyono sebut kaum Arab rasis? Para elit politik penyusun amandemen 2002 telah abai bahwa Indonesia tidak pernah menganut azas ius soli, yang mendasarkan kewarganegaraannya pada tanah kelahiran seseorang. Amandemen tersebut rawan terhadap kehadiran warganegara anasionalis, yang lahir dari orang orang asing yang gelombang demi gelombang bermigrasi ke Indonesia.
-
Kenapa Wasit Al Kaf dikritik netizen? Ia dituduh melakukan kecurangan saat memimpin laga yang berlangsung pada Jumat dini hari.
-
Siapa yang menulis komentar rasis di forum Indosarang? Dalam pesan yang dibagikan, terlihat beberapa pekerja Korea Selatan melontarkan kata-kata kasar bernada hinaan dan merendahkan orang Indonesia.'Kulitnya hitam, paling jelek di Asia Tenggara dan punya obsesi,' tulis salah satu anggota Indosarang menggunakan bahasa Korea.
Cuitan Abu Janda di Twitter
Melalui akun @permadiaktivis1, Permadi Arya alias Abu Janda menuliskan kalimat 'Islam Arogan' yang langsung menuai berbagai kritik dari masyarakat. Cuitan itu, disebut berawal dari twit war dengan Tengku Zulkarnain.
Mulanya, Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter @ustadztengkuzul, berbicara soal arogansi minoritas terhadap mayoritas di Afrika. Lalu, Tengku Zulkarnain menyebut tidak boleh ada arogansi, baik dari golongan mayoritas ke minoritas maupun sebaliknya.
"Dulu minoritas arogan terhadap mayoritas di Afrika Selatan selama ratusan tahun, apertheid. Akhirnya tumbang juga. Di mana-mana negara normal tidak boleh mayoritas arogan terhadap minoritas. Apalagi jika yang arogan minoritas. Ngeri melihat betapa kini Ulama dan Islam dihina di NKRI," tulis Tengku Zulkarnain.
Kemudian, Abu Janda membalas cuitan Tengku Zulkarnain. Dia menyebut, ada Islam yang 'arogan' karena mengharamkan kearifan lokal di Indonesia.
"Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal. Haram-haramkan ritual sedekah laut, sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat," balas Abu Janda
Kalimat yang dilontarkan Abu Janda soal 'Islam Arogan' itupun langsung disorot oleh berbagai pihak, hingga menimbulkan kontroversi. Selain itu, Permadi Arya alias Abu Janda juga dilaporkan dengan kasus berbeda.
Ia disebut kembali melontarkan kalimat bernada ujaran kebencian yang ditujukkan kepada eks komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai. Hal tersebut dikarenakan, Abu Janda memakai kata 'evolusi' saat menegur Natalius Pigai. Atas cuitannya itu, DPP KNPI melalui Ketua Bidang Hukum DPP KNPI Medi Lubis, melaporkan akun @permadiaktivis1 ke Bareskrim Polri.
"Jadi yang kami laporkan di sini adalah dugaan adanya ujaran kebencian dengan memakai SARA ya dalam twitnya tanggal 2 Januari 2021 yang menyebut 'kau @nataliuspigai apa kapasitas kau, ah sudah selesai evolusi kau?'," kata Medi.
"Kenapa kami bilang begitu, contohnya salah satu adik kami ini ya. Beliau berasal dari Papua, dengan adanya kata-kata evolusi tersebut, sudah jelas maksud dan tujuannya bukan sembarang ngetwitt, tapi tujuannya adalah menghina bentuk fisik dari adik-adik kita ini yang satu wilayah dengan Natalius Pigai. Boleh ditanya ini saudara Amran Aso dari DPP KNPI juga berasal dari Papua, coba apakah tersinggung dengan apa yang diucapkan oleh Permadi? Iya (jawab Amran)," tambahnya.
Dilaporkan Polisi
Atas kasus ini, Abu Janda dilaporkan soal cuitan 'Islam arogan' yang ia sampaikan di akun Twitter @permadiaktivis1. Laporan tersebut bernomor: LP/B/0056/I/2021 tertanggal 29 Januari 2021. Pemeriksaan pertama terhadap Abu Janda pun dijadwalkan dilaksanakan pada hari ini, Senin 1 Februari 2021. Abu Janda dilaporkan atas tindak pidana kebencian atau permusuhan individu dan atau antar golongan (sara) UU No 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU No 11 tahun 2006 tentang informasi dan transaksi elektronik pasal 28 ayat (2) penistaan agama UU No 1 tahun 1946 tentang KUHP pasal 156A.Kritik Pedas Putri Gus Dur
Alissa Wahid/Foto: nu.or.id ©2021 Merdeka.com
Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian Alissa Wahid menyebut, ungkapan yang disampaikan Permadi Arya alias Abu Janda kepada Natalius Pigai, di Twitter, pada 2 Januari 2021 lalu adalah bentuk ujaran yang sangat rasis. Putri sulung Gus Dur itupun bahkan mengatakan, jika ia keberatan jika Abu Janda dianggap sebagai salah satu representasi dari NU. Sebab, Abu Janda kerap kali membuat gaduh di media sosial. Selain itu, perilaku yang selama ini diperlihatkan ke publik, disebut sama sekali tidak sejalan dengan nilai atau prinsip ajaran NU.“Itu rasis banget ya. Berlebihan dan nggak tawassuth (moderat) itu. Ketika berkomentar seperti itu, dia sudah menyalahi semua prinsip NU. Tawassuth, tawazun, tasamuh tidak ada, dan i’tidalnya tidak ada. Memang ngaco orang itu,” kata Alissa, mengutip dari laman nu.or.id (1/2/2021).
Tanggapan Ketua Dewa Penasihat PP GP Ansor
KH As’ad Said Ali/Foto: nu.or.id ©2021 Merdeka.com
Selain Alissa, Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH As’ad Said Ali, juga menanggapi kontroversi yang tengah dihadapi oleh Abu Janda. Ia menyebut, Abu Janda juga ikut mencoreng nama baik Nahdlatul Ulama (NU). Sebab, Abu Janda disebut sering mengenakan atribut NU dan mengklaim dirinya sebagai salah satu bagian dari organisasi Islam itu, akan tetapi sering membuat gaduh di media sosial. Menurut KH As’ad Said Ali, hal tersebut sama saja dengan memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi.Sebagai Ketua Dewan Penasihat PP GP Ansor, beberapa waktu lalu Kiai As’ad sempat mempertanyakan mengenai Abu Janda kepada pimpinan Ansor. Hal itu dipertanyakan setelah Abu Janda selalu bicara ngawur tentang NU.“Kesimpulan saya, dia penyusup ke dalam Ansor atau NU, sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor atau Banser,” tegas Kiai As’ad.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sederet artis ini ternyata anak pemuka agama, dari ustad hingga pendeta.
Baca SelengkapnyaDi tengah suasana panas yang terjadi antara PBNU dan PKB ini, keponakan Gus Dur justru membagikan potret lawas Ketum PBNU Gus Yahya bareng Ketum PKB Cak Imin.
Baca SelengkapnyaMusyawarah Luar Biasa (MLB) PBNU untuk melakukan pergantian pengurus sangat mungkin terjadi.
Baca Selengkapnya"Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan," tulis Alissa menirukan perkataan Gus Dur kala itu.
Baca SelengkapnyaK.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaGus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.
Baca SelengkapnyaMohammad Abid Umar Faruq atau akrab disapa Gus Abid tengah menjadi perbincangan banyak orang usai mundur dari pemilihan Ketum Ansor Jatim.
Baca SelengkapnyaLufhi Andalusie mengungkapkan, kedatangannya bersama DPC Jabar ke PBNU
Baca SelengkapnyaLogo itu merupakan rancangan KH Ridwan Abdullah yang dibuat dari proses istikharah dan pertimbangan spritual yang panjang serta mendalam.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menyebut, hanya dengan mengaku kader NU, seseorang bisa menjadi cawapres.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaJejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya
Baca Selengkapnya