Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Agnostik adalah Ragu akan Keberadaan Tuhan, Pahami Asal Usul Istilahnya

Agnostik adalah Ragu akan Keberadaan Tuhan, Pahami Asal Usul Istilahnya ilustrasi kitab zabur. ©livejournal.com

Merdeka.com - Agnostik adalah orang yang memiliki pandangan kebenaran tertinggi (misalnya Tuhan) tidak dapat diketahui dan mungkin tak akan pernah dapat diketahui. Bagi seseorang yang percaya terhadap agnostik disebut dengan agnostisisme.

Diungkapkan oleh Stanford Encyclopedia of Philosophy jika agnostik dan agnostisisme tercipta pada akhir abad ke-19 oleh salah seorang ahli biologi di Inggris bernama T.H. Huxley. Ia berargumen jika agnostik ada karena tak satupun kepercayaan tersebut cukup didukung oleh adanya bukti nyata, manusia harus menangguhkan penilaian tentang adanya Tuhan atau tidak.

Bagi Anda yang ingin mengetahui tentang agnostik lebih dalam, Merdeka.com sudah berhasil merangkumnya dari berbagai sumber. Berikut ialah ulasannya.

Agnostik Menurut agama Islam

Diungkapkan oleh Kementrian Agama RI, agnostik ini merupakan fenomena yang bisa dijawab oleh agama Islam. Ini ada hubungannya dengan penampilan luar orang beragama. Apabila ada orang Islam yang intoleran, mudah marah dan suka menghina dengan ujaran kebencian serta beperilaku kasar tak berakhlak, sesuatu yang salah pasti terjadi ketika mereka sedang berIslam.

"Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, selain mengajarkan aspek lahir dengan rangkaian ritualnya, seperti salat, puasa, zakat, haji, dan lain-lain, juga menekankan aspek batin melalui jalan spiritual untuk membentuk perilaku (akhlak) dan kedekatan kepada Tuhan,” seperti dikuti dari Kemenag.go.id.

Adanya aspek ritual dalam Islam oleh Kemenag dijelasakan sebenarnya mengandung unsur kebatinan. Misalnya dengan salat manusia bisa diajarkan bagaimana memiliki ketundukan total kepada Tuhannya. Maka pada nantinya tidak akan muncul sifat congkak namun selalu taat kepada ajaran Tuhan, mempunyai jiwa lembut, sopan dan jujur.

"Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS: Al Ankabut: 45).

Dua contoh ibadah Islam itu dan semua rangkaian ibadah di dalamnya mempunyai tujuan bersifat komprehensif guna membentuk akhlak paling mulia. Tak hanya itu, ada juga amalan yang bersifat olah batin atau riyadhah melalui jalan sufi.

Banyak sekali orang modern yang akhirnya menempuh jalan sufi ini karena memberi jawaban begitu konkrit dan lengkap atas kebutuhan spiritualisme manusia.

Agnostik Menurut Huxley

Dikatakan pula oleh Huxley bahwa ia telah menemukan kata agnostik untuk menunjukkan orang-orang yang seperti (dirinya), mengaku tak peduli tentang ragam hal yang di dalamnya para ahli metafisika dan teolog baik ortodoks maupun heterodoks melakukan dogmatisasi dengan begitu yakinnya termasuk tentang adanya keberadaan Tuhan. Meskipun begitu, Huxley tak mendefinisikan agnostisisme merupakan keadaan agnostik.

Sebaiknya ia juga sering menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada prinsip epistemologis normatif yakni sesuatu yang mirip dengan apa yang sekarang disebut dengan pembuktian. Kasarannya, prinsip Huxley ini mengatakan bahwa agnostik merupakan hal salah untuk mengatakan jika seseorang tahu atau percaya bahwa suatu proposisi adalah benar tanpa bukti memuaskan secara logis (Huxley 1884 dan 1889).

Adanya prinsip yang diterapkan oleh Huxley yang percaya pada kepercayaan teistik dan ateistiklah yang pada akhirnya mempunyai pengaruh besar pada arti istilah itu. Ia berargumen bahwa karena tak satupun dari kepercayaan tersebut yang cukup didukung oleh adanya bukti, manusia harus menangguhkan penilaian tentang masalah apakah Tuhan itu memang ada atau tidak.

Dilihat secara terminologi, agnostik ialah orang yang mempunyai pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan merupakan hal yang tak bisa diketahui. Agnostisisme juga tidak menyangkal keberadaan Tuhan secara mutlak, ini perlu digaris bawahi. Mereka mempunyai anggapan bahwa keberadaan Tuhan merupakan sesuatu yang tak mungkin dapat dinalar oleh akal manusia dan berkonsekuensi keberadaan Tuhan tidak dapat diketahui dengan cara apapun itu.

Agnostik Menikmati Keselamatan di Akhirat

Kaum agnostik dinilai tetap berhak menikmati keselamatan akhirat. Hal ini disebutkan oleh Prof Adrianus Sunarko OFM, Uskup Pangkalpinang. Adanya pernyataan agnostik bisa menikmati keselamatan akhirat berasal dari kisah kaum agnostik yang mempunyai kebiasaan menolong orang miskin.

Diungkapkan pula oleh Sunarko bahwa orang-orang tersebut kaget dimasukkan ke dalam surga setelah proses pengadilan di akhirat. Dalam kisahnya dikatakan karena kaget mereka kemudian bertanya kepada Yesus, dan dijawab karena mereka selamat sudah menjadi penolong manusia ketika hidup.

Masih dikutip dari artikel yang diterbitkan oleh VOA, Prof Syafaatun Almirzanah, Guru Besar Studi Agama-Agama, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, Yogyakarta mengutip kisah yang dituturkan oleh pujangga Islam, Jalaluddin Rumi.

Dalam kisahnya digambarkan Allah sangatlah sabar bahkan kepada kaum atheis sekalipun bukan hanya kaum agnostik saja. Kisah tersebut dikutip oleh Syafaatun dari paparan Rumi yang memiliki kaitan kebiasaan Nabi Ibrahim selalu mengajak orang miskin untuk makan bersama.

Suatu hari ketika ia mengajak orang miskin itu pulang untuk makan bersama-sama. Di tengah jalan Ibrahim menanyakan agama orang miskin tersebut lalu menjawab jika ia merupakan seorang atheis. (mdk/bil)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Ungkapan Ilmuwan Terkenal dari Galileo hingga Charles Darwin tentang Keberadaan Tuhan
Ini Ungkapan Ilmuwan Terkenal dari Galileo hingga Charles Darwin tentang Keberadaan Tuhan

Masing-masing ilmuwan punya pandangan sendiri soal ini. Berikut ungkapannya.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Einstein Mendeskripsikan tentang Tuhan dalam Sebuah Surat
Begini Cara Einstein Mendeskripsikan tentang Tuhan dalam Sebuah Surat

Einstein punya gambaran pemahaman tentang Tuhan, meski dirinya seorang Yahudi.

Baca Selengkapnya
Hakikat adalah Inti Sari, Pahami Makna dan Penjelasannya
Hakikat adalah Inti Sari, Pahami Makna dan Penjelasannya

Hakikat termasuk kata baku yang umum digunakan dalam bahasa Indonesia.

Baca Selengkapnya
Keyakinan Stephen Hawking Mengenai Tuhan Akhirnya Terkuak
Keyakinan Stephen Hawking Mengenai Tuhan Akhirnya Terkuak

Hawking banyak ditanyai mengenai pandangannya mengenai keberadaan Tuhan dan kepercayaan yang ia anut.

Baca Selengkapnya
Bukan Hindu atau Buddha, Agama Tertua di Pulau Jawa Ini Percaya Satu Tuhan yang Tak Bisa Dilihat Manusia
Bukan Hindu atau Buddha, Agama Tertua di Pulau Jawa Ini Percaya Satu Tuhan yang Tak Bisa Dilihat Manusia

Agama tertua di Pulau Jawa ternyata bukan Hindu atau Buddha, tetapi kepercayaan terhadap satu Tuhan yang tak terlihat manusia.

Baca Selengkapnya