Ahmad Junaidi, Pria Difabel Atur Lalu Lintas Hingga Tak Kenal Lelah
Merdeka.com - Memiliki keterbatasan bukanlah menjadi suatu halangan bagi seorang pria yang bernama Ahmad Junaidi (45). Meski memiliki keterbatasan fisik, dirinya justru tak kenal lelah untuk membantu kepolisian mengatur lalu lintas.
Berkat aksinya yang mulia ini, pihak kepolisian setempat bahkan memberikan apresiasi kepada pria yang gigih ini. Berikut ulasan selengkapnya seperti yang dilansir dari akun Instagram polisi_indonesia.
Keseharian Ahmad Junaidi
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Apa yang terjadi pada pria disabilitas itu? Dia baru saja dibebaskan oleh militer Israel
-
Apa kemampuan manusia yang luar biasa? Menurut penelitian, manusia pada dasarnya adalah atlet dengan daya tahan yang luar biasa, bahkan mampu mengalahkan kekuatan kuda dalam jarak puluhan kilometer.
-
Siapa yang bisa memberikan contoh positif? Ajarkan Bahwa Menangis Bukanlah Tanda Kelemahan Menjadi contoh positif bagi anak Anda sangatlah penting. Tunjukkan bahwa Anda juga memiliki emosi dan mengelolanya dengan baik.
-
Mengapa Ahmad bertekad untuk membangun usahanya? Dengan modal awal yang terbatas, Ahmad bertekad untuk membangun usahanya dengan sungguh-sungguh. Dia memulai bisnis bernama Mitraku, menjual bahan dan kemasan yang menarik, dengan tujuan menjawab kebutuhan masyarakat.
-
Apa yang membuat orang mulia? Sabar dan ikhlas bisa menjadikan kamu seorang yang mulia dan terhormat di dunia sekalipun kamu bukan apa-apa.
Berbekal sepeda motor yang telah dimodifikasi sedemikian rupa, pria yang akrab disapa Dedi ini siap untuk berangkat menuju titik lokasinya mengatur lalu lintas. Tidak hanya itu, ia bahkan menggunakan seragam lengkap dengan topi layaknya seorang polisi.
Instagram/@polisi_indonesia ©2020 Merdeka.com
Pria yang gigih memperjuangkan keinginannya ini nampak hidup dengan cara yang sederhana. Kendati demikian, Dedi nampak hidup bahagia.
Jalan HOS Cokroaminoto, Kota Tangerang
Ahmad Junaidi merupakan sosok yang dikenal lantaran aksinya yang berani dan tegas. Meski tidak memiliki fisik sempurna, ia rela menjadi Sukarelawan Pengatur Lalu Lintas (Supeltas) di Jalan HOS Cokroaminoto, Larangan Indah, Kota Tangerang.
Instagram/@polisi_indonesia ©2020 Merdeka.com
Gagah berani dan tak pantang menyerah, ia berdiri tegak di tengah jalan raya untuk mengatur lalu lintas yang seringkali menjadi permasalahan besar bagi warga Kota Tangerang.
Keterbatasan Fisik Dedi
Instagram/@polisi_indonesia ©2020 Merdeka.com
Sebelumnya, diketahui Supeltas yang patut menjadi teladan ini mengalami disabilitas pada kedua kakinya. Dirinya mengalami kecacatan pada kedua kaki hingga lutut. Melalui lutut yang diberi alas ban inilah yang menjadi tumpuan Dedi untuk berjalan dan mengatur lalu lintas.
Atur Lalu Lintas Sejak 20 Tahun Lalu
Instagram/@polisi_indonesia ©2020 Merdeka.com
Pria yang tak kenal lelah ini memiliki keterbatasan fisik sejak lahir. Meski demikian, ia tetap teguh pada pendiriannya untuk melakukan pekerjaan yang memiliki risiko besar terhadap nyawanya sendiri. Ahmad Junaidi diketahui telah menjadi Supeltas sejak 20 tahun yang lalu.
Ibunda Tidak Menyangka
Sang ibunda bahkan mengaku tidak menyangka bahwa putranya akan menjadi sosok yang gigih meski memiliki keterbatasan fisik.
Instagram/@polisi_indonesia ©2020 Merdeka.com
“Saya juga tidak pernah menyangka jika Dedi yang memiliki keterbatasan fisik ini dapat bermanfaat untuk orang banyak, khususnya dalam membantu pihak kepolisian,” papar sang Ibu.
Penghargaan Atas Jasa Atur Lalu Lintas
Melalui aksi dan pengabdiannya tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen. Pol. Drs. Nana Sujana, didampingi Dirlantas Kombes. Pol. Sambodo Purnomo Yogo, memberikan apresiasi dalam bentuk perlengkapan pengatur lalu lintas dan kursi roda.
Instagram/@polisi_indonesia ©2020 Merdeka.com
Selain itu, beberapa bahan pokok dan sembako juga diberikan pada keluarga Dedi.
Apresiasi Jasa Ahmad Junaidi
Instagram/@polisi_indonesia ©2020 Merdeka.com
“Meski penyandang disabilitas sejak lahir, Dedi merupakan anak yang tidak mau menyerah pada kondisinya. Apapun akan dia kerjakan untuk menghasilkan rejeki yang halal, hingga menjadi Supeltas,” ucap Kapolda Nana Sujana. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret perjuangan seorang polisi disabilitas saat akan ikuti ujian perwira.
Baca SelengkapnyaSosoknya benar-benar sabar menjalani kehidupan. Syarif pun tetap semangat mengajar ngaji anak-anak di kampungnya, meski kondisi tubuhnya kekurangan.
Baca SelengkapnyaKini, Fatoni disibukkan dengan kegiatan mengajar Qori' di 22 lembaga TPQ maupun Pondok Pesantren di wilayah Kecamatan Pasirian dan Candipuro.
Baca SelengkapnyaDengan tekad 'Perubahan' yang sering digaungkan Anies-Imin, menjadi modal pasutri ini merapat di puncak kampanye akbar.
Baca SelengkapnyaFakta Ahmad Faury, penyandang disabilitas yang lolos seleksi Bawaslu Kota Serdang Bedagai.
Baca SelengkapnyaUstaz Subki adalah seorang marbut di Masjid Jami' Hudallah yang terletak di jalan Puspogiwang, Gisikdrono, Semarang.
Baca SelengkapnyaNur Fatia tinggal melangkah satu tahapan lagi untuk mewujudkan cita-citanya menjadi polisi wanita (polwan).
Baca SelengkapnyaBerikut kisah mahasiswa difabel yang menjadi lulusan terbaik dan tercepat di kampusnya.
Baca SelengkapnyaMenggunakan tongkat, ia bekerja mengantarkan paket dari rumah ke rumah.
Baca SelengkapnyaKisah mahasiswa fakultas hukum ini sungguh menggugah. Keterbatasan tak menghalanginya menjadi sosok berprestasi.
Baca SelengkapnyaKetidaksempurnaan fisik tak menjadi halangan bagi pasutri ini untuk produktif. Keduanya sukses berbisnis sablon dan jadi atlet profesional.
Baca SelengkapnyaKejadian tersebut diketahui terjadi di kawasan Stasiun Solo Balapan, Surakarta, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya