Aksi Jenderal TNI-Polri Buru Teroris Poso, Andalkan Motor Trail & Masak Makan Sendiri
Merdeka.com - Satgas Mandago Raya terus melakukan pencarian terhadap enam orang teroris Poso. Ke enam orang tersebut juga masih masuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Pada pemburuan kali ini, tiga Jenderal TNI-Polri diketahui langsung turun membantu tim nya di lapangan.
Patroli pun dilakukan hanya menggunakan motor trail. Bahkan untuk makan saja mereka juga memasaknya sendiri di pos. Lantas bagaimana aksi Jenderal TNI-Polri buru teroris Poso?
Simak ulasan informasinya berikut ini.
-
Apa yang dilakukan TNI? Peristiwa penyiksaan yang dilakukan sejumlah prajurit TNI terhadap seorang warga Papua diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) viral di media sosial.
-
Siapa yang memimpin pasukan TNI dalam Operasi Trikora? Mayjen Soeharto menjadi Panglima Komando Mandala dalam Operasi Trikora tahun 1962.
-
Siapa yang diincar TNI? Satu sosok yang diincar para prajurit TNI itu adalah Kapolres Tuban, AKBP Suryono.
-
Siapa yang memimpin misi TNI? Mereka harus menyelundupkan senjata untuk membantu Bangsa Aljazair yang berjuang demi kemerdekaannya.
-
Dimana TNI-Polri melakukan patroli? 'Patroli ini kami lakukan agar personel TNI-Polri dapat menyampaikan woro-woro terkait kamtibmas secara door to door dengan menyambangi rumah warga, sekaligus membagikan sedikit bantuan sembako,'
-
Siapa yang menerobos iring-iringan TNI? Tampak emak-emak ini menerobos iring-ringan TNI yang hendak mengantar Kapolda Aceh Irjen Ahmad Haydar yang akan purna tugas dari Makodam ke Mapolda Aceh.
Tiga Jenderal Turun Lapangan
Dalam pemburuan teroris Poso kali ini, tiga Jenderal terjun langsung ke lapangan. Mereka membantu tim nya melakukan pemburuan.
Tiga Jenderal ini meliputi Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf dan Kepala Operasi (Kaops) Satgas Madago Raya Brigjen Reza Arief Dewanto.
©2021 Merdeka.com/Nur Habibie
"Tiga jenderal langsung turun ke lapangan untuk melakukan pencarian 6 orang sisa Daftar Pencarian Orang (DPO) teroris Poso. Bahkan ke tiga jenderal tersebut rela untuk bermalam di pos sekat yang biasa ditempati personel TNI Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya," kata Wakasatgas Humas Ops Madago Raya AKBP Bronto Budiyono dalam keterangannya, Rabu (11/8).
Masak Sendiri & Andalkan Motor
"Bahkan kolaborasi dua pucuk pimpinan Polri dan TNI di Sulteng tersebut saat berada di pos menunjukkan kepiawaiannya memasak santapan malam menu ala pasukan di medan tugas," sambungnya.Tiga Jenderal tersebut juga secara bergantian memberikan arahan kepada anggota sebelum turun ke lapangan. Mereka menyusuri sejumlah perkampungan di wilayah Kecamatan Poso Pesisir Selatan (PPS). Patroli kali ini juga mengandalkan motor trail.
©2021 Merdeka.com/Nur Habibie
"Kapolda Sulteng, Danrem 132 Tadulako dan Kaops Madago Raya setelah memberikan arahan kepada personel satgas madago raya langsung turun ke lapangan dengan menunggangi motor trail," paparnya."Selain untuk menyapa warga sekaligus untuk mencari keberadaan 6 orang sisa DPO teroris Poso pimpinan Ali Kalora. Kedatangan Kapolda Sulteng di setiap pos sebagai upaya untuk memberikan dorongan moril agar anggota tetap semangat dalam tugas, bekerja tanpa pamrih untuk merah putih. Pesan tersebut yang selalu disampaikan kepada pasukan yang bertugas," jelasnya."Selain itu Kapolda Sulteng juga selalu memberikan bantuan sembako disetiap pos yang dikunjungi, hal kecil yang selalu menjadi perhatiannya," tutupnya.
Berhasil Dekati Camp Kelompok MIT
Panglima Komando Operasi Gabungan Khusus (Koopsgabssus) Tricakti Mayjen TNI Richard Tampubolon menjelaskan situasi saat kontak senjata antara timnya dengan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso di Pegunungan Tokasa, Desa Tanah Lanto, Kecamatan Torue, Kabupaten Parimo, Provinsi Sulteng.
©2021 Merdeka.com/Nur Habibie
Awalnya, Tim Tricakti yang dipimpin Lettu Inf David Manurung dari satuan Kopassus menyusup ke lokasi persembunyian dan camp teroris. Mereka mengandalkan unit kecil kekuatan lima orang melewati medan sulit hingga hutan lebat.Tim akhirnya mengendus jejak yang ditinggalkan kelompok MIT sampai dengan titik aman melakukan penyergapan."Tim Tricakti berhasil mendekati camp kelompok teroris MIT secara senyap dan penuh kerahasiaan, bahkan seluruh anggota Tim harus merayap ke sasaran sejauh 500 meter sejak pukul 22.00 WITA, tadi malam sampai dengan penyergapan pukul 03.00 WITA," tutur Richard dalam keterangannya, Minggu (11/7).
Target Beristirahat
Richard memaparkan camp teroris MIT terlihat sekitar jarak 5 meter dari posisi pengintaian. Lantaran kondisi cuaca gelap disertai hujan, camp teroris MIT terlihat samar. Meski begitu terpantau ada lima anggota kelompok MIT Poso yang tengah beristirahat.
©2016 google
Setelah yakin target yang diintai merupakan anggota MIT, tim langsung membuka tembakan demi melumpuhkan anggota kelompok MIT tersebut."Dalam peristiwa penyergapan pagi ini, ada sekitar lima orang kelompok teroris MIT sedang beristirahat, dengan tewasnya dua orang tersebut (Rukli dan Ahmad Panjang) diduga ada juga yang melarikan diri," jelas dia.
Teroris Lain Kabur ke Hutan
Tiga anggota MIT lainnya yang diyakini terluka kemudian melarikan diri dengan memanfaatkan situasi gelap menuju tengah hutan. Pengejaran pun masih terus dilakukan petugas.
©2020 Merdeka.com
"Saat ini juga sedang menunggu evakuasi udara oleh Pilot Tempur Helly Caracal TNI AU, namun hingga saat ini evakuasi masih terhalang cuaca yang berkabut di lapangan serta medan dengan vegetasi lebat dan tertutup sehingga menyulitkan proses evakuasi," cerita Richard. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua jenderal TNI Polri rela terjun langsung ke medan pertempuran sambil bawa senjata demi dapat mengamankan DPO teroris di Poso.
Baca SelengkapnyaMarkas Gudbalkir Pusziad di Buduran dijadikan sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTNI mengonfirmasi gudang di Sidoarjo, Jawa Timur yang menjadi lokasi penadahan kendaraan hasil kejahatan adalah milik Pusat Zeni AD.
Baca SelengkapnyaTim Alfa 29, pasukan pencabut nyawa pemimpin kelompok teroris MIT bernama Santoso dalam Operasi Tinombala.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaAtas kedekataan angkatan, kata Irsyad, tiga Anggota TNI bersama dengan satu tersangka sipil inisial MS.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTak disangka satuan khusus dari Pasukan elite 3 Matra TNI & Polri tergabung dalam Badan ini.
Baca SelengkapnyaDua orang diantaranya yaitu RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo Una-Una, dan satu orang lagi inisial MW diamankan di Penaraga, Nusa Tenggara Barat.
Baca SelengkapnyaTerkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaMereka diketahui berlatih guna menghadapi situasi darurat sekaligus berbagai ancaman dari luar.
Baca Selengkapnya