Aksi Petani Kelabui Petugas PPKM,Pakai Daun Karena Tak Punya Masker Malah Diapresiasi
Merdeka.com - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) masih berlanjut, bahkan diperpanjang sampai 25 Juli 2021. Sejumlah wilayah digalakkan pos penyekatan, serta patroli oleh tim gabungan cukup ketat.
Peristiwa tak terduga acap kali terjadi di sejumlah pos penyekatan. Seperti di Desa Tik Tebing Kecamatan Lebong Atas, Lebong, Bengkulu, pada Rabu (21/7).
Seorang petani bernama Jum baru saja pulang berkebun dengan putranya. Lantaran tak memiliki masker di rumah, keduanya pun berinisiatif membuat sendiri dengan daun.
-
Bagaimana cara menggunakan masker? Masker sebaiknya digunakan sekitar 1-3 kali seminggu, tergantung jenis kulit. Misalnya, masker clay cocok untuk kulit berminyak dan sebaiknya digunakan setelah toner. Sementara sheet mask bisa diterapkan setelah toner tetapi sebelum serum untuk memberikan hidrasi tambahan.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker ini? Masker ini biasanya sesuai untuk kebanyakan jenis kulit, tetapi bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, sangat disarankan untuk melakukan tes patch terlebih dahulu.
-
Siapa yang bisa menggunakan masker tanah liat? Masker tanah liat berfungsi untuk mengecilkan pori-pori di hidung. Masker ini bekerja dengan cara menyerap kelebihan minyak dan kotoran dari pori-pori, sehingga membuat pori-pori terlihat lebih kecil. Di samping itu, masker tanah liat juga memberikan efek menenangkan dan dapat digunakan oleh semua jenis kulit.
Bupati Lebong Kopli Ansori pun tertawa dibuatnya. Bahkan mengaku salut, karena ingin berusaha mentaati aturan meski caranya unik.
Penasaran dengan aksi petani yang viral ini? Berikut ulasannya.
Tertangkap Pakai Masker Daun
Sejumlah anggota TNI bertugas di pos penyekatan. Mereka mencegat dua pria berboncengan yang mengenakan daun sebagai masker untuk menutupi hidung dan mulut.
Instagram @andreli48 ©2021 Merdeka.com
Heran melihat kedua petani itu, mereka pun diinterogasi. Lantaran tampak unik dan kocak tak sedikit warga yang ada di lokasi ikut tertawa.
"Dua-duanya? Ini (masker daun) untuk apa? Sebenarnya bapak bisa lepas baju, bajunya jadiin masker. Bukan daun," kata seorang tentara.
Tak Punya Masker di Rumah
Instagram @andreli48 ©2021 Merdeka.com
Melansir dari laman Instagram akun @andreli48, petani berusia 42 tahun itu mengaku tak memiliki masker medis maupun kain di rumah. Selain itu, saat hendak berangkat berkebun dipagi hari belum ada penyekatan.
Tak disangka kala pulang posko perbatasan telah aktif razia masker. Melihat hal itu, Jum dan anaknya berinisiatif membuat masker dari daun yang diikat ke telinga.
"Ini dari mana pak? Ini (batu) bukan untuk melempar kami kan?" tanyanya lagi.
"Dari kebun. Enggak pak, ini (batu) mau buat pondasi rumah kami," tukasnya.
Diapresiasi Bupati Lebong
Bupati Lebong Kopli Ansori tengah melakukan pemantauan di sejumlah posko. Kebetulan menjumpai dua petani tadi.
Bukannya marah, Ansori lantas tertawa dan memberi apresiasi sembari memakaikan masker medis. Aksi Jum beserta putranya dinilai kreatif demi mentaati aturan protokol kesehatan.
"Jadi bapak saking takutnya terpapar Covid, saking maunya bapak prokes. Terima kasih atas partisipasinya pak. Pakai masker dengan baik ya pak. Tidak ada masker, daun pun jadi. Saya apresiasi pak," ujar Bupati Lebong yang sontak membuat warga tertawa.
Video Kelabui Petugas Pakai Masker Daun
Berikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para petani Rorotan lebih mengutamakan tali dan baju untuk menjaga padi yang akan dipanen agar terhindar dari seragan hama burung pipit.
Baca SelengkapnyaMomen perjuangan anak KKN ikut buat ecoprint bareng warga desa, hasilnya curi perhatian.
Baca SelengkapnyaWali Kota berharap bahwa bantuan ini akan memberikan dampak positif bagi pertanian dan kesejahteraan masyarakat Tarakan.
Baca SelengkapnyaCara ini dinilai dapat menjaga lingkungan dan salah satu bentuk dari kearifan lokal
Baca SelengkapnyaViral aksi pelajar bantu padamkan api di kios pedagang sayuran, tuai pujian warganet.
Baca SelengkapnyaMelihat ada sebuah lahan kosong di tempatnya terbengkalai, Purnomo mengajak warga untuk mengelolanya menjadi kebun sayur. Keberadaannya beri banyak manfaat.
Baca SelengkapnyaAsap tebal karhutla ini membuat warga keculitan bernapas dan menyebabkan mata perih.
Baca SelengkapnyaIbu ibu di Purwakarta ini membawa inspirasi lewat ketahanan pangan
Baca SelengkapnyaAkun TikTok @fadilla17_ membagikan kisah saat dirinya membeli gado-gado dengan bungkus tak biasa.
Baca SelengkapnyaBanyak warganet yang memuji inisiatif para pedagang yang membersihkan pasar demi kenyamanan.
Baca Selengkapnya