Anak Petani Gagal Jadi Paskibraka di Istana, Dinyatakan Positif Covid Padahal Negatif
Merdeka.com - Kisah pilu hadir dari putri seorang petani asal Sulawesi Barat bernama Kristina. Siswi berusia 16 tahun itu harus menelan pil pahit, karena dinyatakan batal menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara.
Tepat satu hari jelang keberangkatan ke Jakarta, Kristina dikabarkan terpapar Covid-19 dan harus digantikan orang lain. Selang tiga hari berikutnya, dia lantas melakukan tes ulang, hasilnya Kristina ternyata negatif.
Anehnya lagi, sosok yang menggantikan posisi Kristina ke Istana Negara bukanlah anggota cadangan, melainkan orang lain yang baru.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Siapa yang dipecat karena kasus viral? AKBP Achiruddin juga dipecat secara tidak hormat dari kepolisian karena ikut terlibat
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Apa yang menyebabkan beberapa orang tidak terinfeksi Covid-19? Berdasarkan analisis aktivitas genetik dalam jaringan hidung dan darah orang yang tidak berhasil terinfeksi SARS-CoV-2, tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
Keluarga pun meminta penjelasan ke Dinas Pemuda dan, Keolahragaan (Dispora), Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Tapi kehadiran mereka tak diindahkan dan sempat terjadi adu mulut.
Lantas bagaimana kelanjutan kasus ini dengan beragam kejanggalan lainnya? Simak ulasan dan videonya berikut ini.
Anak Petani Gagal Jadi Paskibraka karena Dinyatakan Positif Covid-19
kanal YouTube tvOneNews ©2021 Merdeka.com
Sebelumnya akun Facebook Melkisedek Takatio mengunggah kisah saudaranya yang memilukan. Adik sepupunya bernama Kristina terpaksa batal jadi anggota Paskibraka upacara HUT ke-76 RI pada 17 Agustus 2021 mendatang di Istana Negara.
Siswi dari SMA Negeri 1 Mamasa ini dinyatakan gagal jelang satu hari keberangkatannya ke Jakarta. Alasannya dia dinyatakan positif Covid-19.
"Menurut informasi dari Dispora Provinsi, adik kami dibatalkan diberangkatkan ke Jakarta karena hasil Swab sebelum berangkat, hasil PCR-nya positif," kata Melki Sedek, kakak sepupu dari Kristina seperti dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, pada Kamis (29/7).
Adu Mulut dengan Dispora Provinsi
Sejumlah keluarga Kristina pun segera meluncur ke Dinas Pemuda dan, Keolahragaan (Dispora) Kabupaten Mamasa untuk meminta kejelasan. Dalam pertemuan tersebut malah terjadi adu mulut dan tak ada penjelasan sama sekali. Bahkan sekretaris Dispora, Kabul Dewani sempat tersulut emosi serta menggebrak meja.
"Tenang. Tolong media saksikan tadi dia pukul meja," ujar seorang kerabat.
"Ini enggak fair, mana buktinya," kata yang lain.
kanal YouTube tvOneNews ©2021 Merdeka.com
Sementara pihak Dispora menyarankan keluarga Kristina untuk melapor atau mengadu ke tingkat pejabat yang lebih tinggi.
"Kesimpulannya hanya satu, keluarga akan berangkat ke dinas provinsi mempertanyakan hal ini dan akan didampingi oleh pihak Dispora yang kami percayakan kepada salah satu pejabat setempat," papar sekretaris Dispora Mamasa.
Dinyatakan Negatif
Pada tanggal 23 Juli 2021, Kristina dinyatakan positif. Setelah melalui rekomendasi dari Dinas Kesehatan, Kristina melakukan tes swab ulang.
Pada tanggal 26 Juli tes, selang satu hari dikabarkan ia negatif. Ini menjadi salah satu bukti kejanggalan.
"Jadi setelah pulang dari Mamuju, kami koordinasi dengan Dinas Kesehatan Mamasa dan ada rekomendasi dari mereka. Hingga kami dibolehkan PCR kedua, keluar hasilnya negatif. Hanya berselang tiga hari, ada perbedaan hasil," ungkap Melki.
Temukan Banyak Kejanggalan
Melki, kanal YouTube tvOneNews ©2021 Merdeka.com
Keanehan lain yang dijumpai atas batalnya Kristina sebagai anggota Paskibraka yakni usai dinyatakan positif, tak ada penanganan khusus selama kepulangan ke kampung halaman.
"Di dalamnya ada banyak kejanggalan. Karena pertama, setelah adik saya dinyatakan positif, dia diberangkatkan dari Mamuju menuju Mamasa tanpa penanganan. Seharusnya jika adik kami positif, langsung ditangani oleh Satgas. Tapi yang terjadi pihak penyelenggara yang mengantar tanpa penanganan khusus," papar Melki.
Ditambah lagi, sebelumnya sudah diumumkan nama cadangan bila anggota utama tidak bisa melanjutkan. Ternyata nama yang muncul adalah sosok lain.
"Kemudian soal penggantian, kan ada cadangan dari Pasangkayu. Harusnya yang berangkat adalah cadangan, tapi kenapa yang berangkat adalah orang lain," sambungnya.
Anak Petani yang Berbesar Hati
Meski tengah kalut dengan apa yang terjadi padanya, Kristina tampak tegar. Bahkan menyampaikan terima kasihnya untuk seluruh pihak yang telah mendukungnya selama ini.
"Saya melakukan tes PCR melalui permintaan keluarga dan hasil saya negatif. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya, pemerintah daerah, keluarga dan netizen yang tak hentinya memberi support. Perasaan pasti sedih, tapi saya percaya bahwa di balik semua ini ada rencana Tuhan yang lebih baik," tandas Kristina.
Video Datangi Dispora
Berikut videonya.
(mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Irjen Pol Herry Heryawan selaku Staf Khusus Menteri Dalam Negeri memberikan klarifikasi terkait masalah itu.
Baca SelengkapnyaSejauh ini pihaknya sudah mengecek status dukungan dua anak Anies.
Baca SelengkapnyaMenpan Azwar memberikan bukti tak ada campur tangan orang dalam di seleksi CPNS/PPPK 2023.
Baca SelengkapnyaDua kasus kematian baru dari pasien Covid-19 pada Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPanitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim menemukan aksi perjokian dan mengamankan mahasiswa yang mencoba menggantikan salah satu peserta.
Baca SelengkapnyaPasien dijadwalkan menjalani kontrol kembali di RSUP Dr Sardjito Yogyakarta pada bulan depan.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan (Kemenkes) mengkonfirmasi adanya kasus polio baru di Klaten, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaKabar pencatutan NIK KTP warga seolah mendukung Dharma Pongrekun-Kun Wardana itu sebelumnya viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDharma menegaskan, semua syarat yang dikumpulkan untuk maju sebagai pasangan calon perseorangan dipastikan didapat dari para relawan secara sukarela.
Baca SelengkapnyaSeleksi prajurit digelar di bawah seleksi Kodam IX/Udayana.
Baca SelengkapnyaBeredar video yang mengklaim bacapres Anies Baswedan tidak lolos tes kesehatan
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca Selengkapnya