Anggota Dewan Bentak Polisi soal Vaksin Sampai Bilang 'Jangan Main-main Dengan Saya'
Merdeka.com - Momen adu mulut antara seorang wakil rakyat dengan polisi viral di media sosial. Anggota DPRD Nusa Tenggara Barat (NTB) dari Fraksi PAN, Najamuddin Mustafa terlibat cek-cok dengan petugas di pos penyekatan PPKM Darurat pintu masuk Kota Mataram, Kamis (15/7/2021).
Najamuddin terlihat emosi hingga membentak petugas. Ia bahkan sempat berceramah soal data vaksin Covid-19 yang kini tengah diusahakan pemerintah.
Menurutnya, tugas yang dilakukan petugas itu tak tepat lantaran belum semua pihak mendapatkan vaksin. Simak ulasannya berikut ini.
-
Siapa anggota Paspampres yang terlibat? Dimana dari ketiga tersangka yang ditetapkan hanya ada Praka RM yang merupakan anggota Paspampres.
-
Siapa anggota DPRD Jawa Tengah? Wafa dipastikan menjadi anggota DPRD Jawa Tengah, sedangkan Luthfi dipastikan terpilih menjadi anggota DPRD Rembang.
-
Siapa yang melakukan pungli di Rutan KPK? 'Terperiksa sebagai Karutan KPK sejak pertemuan makan bersama di Bebek Kaleyo telah mengetahui tentang praktik pungutan liar dan yang sudah terjadi sejak lama tapi terperiksa tidak berusaha menghentikan pungutan liar tersebut,' ungkap Albertina dalam sidang putusan, di gedung Dewas KPK, Rabu (27/3).
-
Siapa yang ditangkap KPK? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa yang di dampingi Polda Jatim? DPR melalui Komisi III mengapresiasi langkah Polda Jawa Timur (Jatim) yang memberikan pendampingan kesehatan terhadap Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) saat Pemilu 2024 lalu. Selama bekerja, mereka didampingi 1.000 anggota medis Polri Biddokkes Polda Jatim yang dikomandoi Kepala Biddokkes Polda Jatim, Kombes Pol dr Erwin Zainul Hakim.
Tak Mampu Tunjukan Bukti Vaksin
Peristiwa tersebut bermula dari mobil Najamuddin yang dihentikan petugas saat hendak melewati pintu masuk Kota Mataram. Saat diminta surat keterangan vaksin, Najamuddin tidak mampu menunjukkan kepada petugas lantaran terkendala gangguan kesehatan.
"Jadi kami ini belum divaksin karena ada penyakit. Surat keterangannya dikeluarkan berikutnya secara kolektif. Ini dikeluarkan oleh negara ini," terangnya dalam sebuah video unggahan akun Instagram @cetul.22.
Sopir Belum DivaksinPetugas lantas beralih ke sang sopir. Sama halnya dengan Najamuddin, sang sopir juga belum mendapatkan jatah vaksin.
"Setidaknya dia (sopir) harus divaksin juga," tegas petugas.
"Dia juga belum divaksin karena di desanya itu baru dapat 800 dari 2 ribu (orang)" jelas Najamuddin.
Najamuddin lantas memberi penjelasan soal jumlah vaksin yang kini belum sepenuhnya tersedia bagi seluruh masyarakat. Dari 275 juta penduduk, vaksin yang tersedia baru 80 juta dosis. Baginya, itu merupakan salah satu alasan mengapa sang sopir belum divaksin.
"Jadi negara ini baru beli vaksin 80 juta, sementara yang divaksin itu 275 juta," terangnya.
Naik Darah
Instagram/@cetul.22 ©2021 Merdeka.com
Najamuddin tak terima dengan aturan petugas yang mengharuskan setiap pengendara membawa surat keterangan vaksin. Ia pun terus emosi hingga diperingatkan petugas.
"Jangan bapak teriak ya," kata petugas.
"Saya tidak teriak, kamu yang teriak," ucapnya.
Sebagai solusi, Najamuddin meminta agar petugas memberikan vaksin bagi sang sopir. Namun, vaksin tidak ada, petugas meminta Najamuddin untuk langsung ke RS Bhayangkara.
"Nah, sekarang ini anda bawa vaksin atau tidak, vaksinkan saya dia (sopir)," katanya.
Tunjuk Petugas
Suasana kian memanas saat sejumlah petugas mendekati Najamuddin dan sang sopir. Naik darah, Najamuddin lantas melontarkan perkataan agar petugas tak main-main dengan dirinya.
Instagram/@cetul.22 ©2021 Merdeka.com
"Negara tidak siap memvaksin ini, yah. Jangan main-main dengan saya," katanya, seraya menunjuk petugas.
Anggap Petugas SalahTak berhenti sampai di situ, Najamuddin pun kembali menceramahi petugas di lokasi. Anggapannya, tugas yang ditegakkan polisi tersebut menurutnya salah. Petugas disebutnya melakukan hal yang tak dimengerti dengan baik.
"Yang anda lakukan menyuruh orang balik itu salah, karena negara belum siap memvaksin 275 juta,” katanya.
Video Viral Anggota DPRD Emosi ke PetugasBerikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wali kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara bakal menertibkan kawasan Jalan Danau Tempe yang disinyalir menjadi lokasi prostitusi.
Baca SelengkapnyaSeluruh PNS diminta bersikap netral menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaCaleg PKS ini telah membuat laporan ke polisi terkait pemukulan itu, pada Sabtu (13/1) lalu.
Baca SelengkapnyaMakhyaruddin Yusuf mengatakan soal larangan memasang APK bukan ranah terduga pelaku, melainkan Panitia Pengawas Pemilihan (Panswaslih).
Baca SelengkapnyaKorban tertembak dan terlindas mobil polisi kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMayor Dedi diduga merintangi penyelidikan kasus penipuan sertifikat.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaPanglima menegaskan, tindakan prajurit TNI di Polrestabes Medan itu tidak mewakili institusi.
Baca SelengkapnyaArogansi Mayor Dedi yang menggeruduk Polrestabes Medan dimaknai pamer kekuatan demi mempengaruhi proses hukum yang menjerat keluarganya, tersangka ARH.
Baca SelengkapnyaBukan tersangka yang didapat, para aparat kepolisian ini justru dikeroyok oleh warga Kampung Ambon.
Baca SelengkapnyaAksi Mayor Dedi Hasibuan meminta penangguhan penahanan tersangka jadi sorotan setelah dia membawa puluhan prajurit TNI ke Mapolrestabes Medan.
Baca Selengkapnya