Apa Itu Ganja Medis? Ketahui Ketentuan Penggunaan & Gejala Penyakit yang Bisa Diatasi
Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) akan mempelajari usulan legalisasi ganja untuk medis. Pemerintah ingin melihat baik dan buruknya ganja medis.
"Akan dilihat baik buruknya dengan cara meminta pendapat atau pandangan para ahli dari berbagai pihak seperti kesehatan, sosial, agama, dan lain sebagainya," ujar Kabag Humas Kemenkumham Tubagus Erif Faturahman dalam keterangannya, Rabu (29/6/2022).
Belakangan isu ganja medis memang tengah menjadi perbincangan hangat. Usulan legalisasi ganja medis ini digalakan oleh seorang ibu yang berjuang demi kesembuhan anaknya pengidap penyakit Cerebral Palsy. Untuk mengobati penyakit tersebut dibutuhkan ganja medis atau Minyak Biji Ganja (CBD Oil).
-
Apa kegunaan kemangi untuk kesehatan? Kemangi memiliki aroma segar dan rasa khas. Daun kemangi mengandung senyawa yang memiliki sifat antimikroba, antioksidan, dan antiinflamasi. Kemangi juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan, mengurangi stres, dan menjaga kesehatan jantung.
-
Bagaimana rimpang mengobati penyakit? Selain itu jahe dipercaya bisa membantu melancarkan sistem pencernaan, sehingga terhindar dari penyakit kembung, sembelit dan asam lambung.
-
Kenapa daun lempeni bisa digunakan sebagai obat? Daun lempeni mengandung senyawa-senyawa seperti α-amirin, β-amirin dan bergenin yang memiliki aktivitas antibakteri, antiviral, antiplatelet, antimalaria dan antikanker.
-
Kenapa jamu perlu dikombinasikan dengan obat dokter? Beberapa jamu dapat dikombinasikan dengan obat dokter, tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada interaksi yang berbahaya.
-
Apa yang bisa diatasi dengan jamu kayu manis? Salah satu jenis rempah yang sering ditemui di Indonesia adalah kayu manis, yang kerap digunakan sebagai komponen dalam berbagai hidangan dan minuman tradisional Indonesia, termasuk jamu. Ayo telusuri lebih lanjut mengenai hal ini. Nama latin untuk kayu manis adalah Cinnamomum aromaticum.
-
Apa manfaat jamu untuk kesehatan? Ada banyak manfaat dari mengonsumsi jamu tradisional khas Indonesia karena bahan yang terkandung di dalamnya yang memiliki banyak kandungan bermanfaat. Dengan bahan-bahan alami dari tanaman obat yang memiliki kandungan antioksidan kuat, jamu ini bisa menjadi minuman sehat alternatif.
Masyarakat luas pun bertanya-tanya apa itu ganja medis? Bagaimana ketentuan penggunaan ganja medis? Dan apa saja gejala penyakit yang dapat diatasi dengan ganja medis? Melansir dari berbagai sumber, Kamis (30/6), simak ulasan informasinya berikut.
Apa Itu Ganja Medis?
Belakangan, isu apa itu ganja medis menjadi perbincangan hangat masyarakat luas. Di Thailand sendiri, baru saja melegalkan penggunaan ganja medis pada 9 Juni lalu. Sementara di Amerika Serikat, setidaknya sekitar 37 negara bagiannya telah melegalkan penggunaan ganja medis.
Penggunaan ganja medis yang paling umum di Amerika Serikat yaitu untuk membantu mengontrol rasa sakit. Selain itu juga digunakan untuk terapi kejang pada para penderita epilepsi. Banyak pihak mengklaim, ganja mampu dimanfaatkan dalam mengatasi gejala dan kondisi tertentu.
Meski begitu, penggunaan ganja medis di Indonesia masih dilarang. Penggunaannya pun masih terus dikaji lebih lanjut di Indonesia. Hal inilah yang membuat Santi Warastuti turun ke jalanan demi diberikannya legalisasi ganja medis. Sebab, Santi tengah berjuang demi kesembuhan anaknya, Pika yang mengidap penyakit Cerebral Palsy.
Penjelasan Apa Itu Ganja Medis
Melansir dari WebMd, ganja medis merupakan penggunaan tanaman ganja ataupun bahan kimia di dalamnya yang bertujuan untuk mengobati penyakit atau kondisi. Pada dasarnya ini merupakan produk yang sama dengan ganja rekreasi, namun diambil untuk tujuan medis. Tanaman ganja sendiri mengandung lebih dari 100 bahan kimia berbeda yang disebut cannabinoids. Masing-masing bahan kimia ini memiliki efek yang berbeda-beda pada tubuh. Misalnya, Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD) merupakan bahan kimia utama yang digunakan dalam pengobatan. THC juga dapat menghasilkan perasaan 'high' atau teler saat pengguna merokok ganja atau mengonsumsi makanan yang mengandung bahan kimia tersebut. Namun, komponen CBD memiliki sedikit atau tidak ada THC. Hal ini membuat CBD dinilai mempunyai sedikit sifat memabukkan.Pada tahun 2018, FDA (Food and Drug Administration) telah menyetujui Epidiolex yang terbuat dari CBD sebagai terapi untuk penderita kejang sangat parah atau sulit diobati. Cannabidiol Epidiolex telah disetujui terkait dengan dua bentuk epilepsi langka dan parah yaitu Lennox-Gastaut dan sindrom Dravet. Dalam penelitian, beberapa penderita mengalami penurunan kerjang yang dramatis usai mengonsumsi obat tersebut.FDA juga telah menyetujui penggunaan dua obat cannabinoid buatan manusia yaitu dronabinol (Marinol, Syndros) dan nabilone (Cesamet). Di mana keduanya digunakan untuk mengobati mual dan muntah akibat kemoterapi.
Ketentuan Penggunaan Ganja Medis
Melansir dari Healthline, jumlah THC dalam ganja bervariasi dan terus meningkat selama beberapa dekade terakhir. THC (Delta-9-tetrahydrocannabinol) inilah yang dapat mengubah pikiran penderita. Menurut NIDA (National Institute on Drug Abuse), pada tahun 1990-an rata-rata kandungan THC dari sampel yang disita adalah 3,7%. Kemudian pada tahun 2013 meningkat menjadi 9,6%. Ketika THC memasuki tubuh, ia akan menempel dan merangsang reseptor cannabinoid di otak. Stimulasi reseptor ini lantas mempengaruhi tubuh dengan berbagai cara. Di antara efeknya adalah mengurangi rasa sakit dan peradangan, mual, insomnia dan meningkatkan nafsu makan.Bahan kimia lain dalam ganja yang mempunyai efek kesehatan yang menguntungkan adalah CBD. Meski bersifat psikoaktif, namun CBD tidak merusak dan non-euforia. Itu artinya, CBD tidak menghasilkan 'high' seperti yang dihasilkan oleh THC.
Gejala Penyakit Dapat Diatasi Ganja Medis
Melansir dari WebMd, para peneliti tengah mempelajari apakah ganja medis mampu membantu mengatasi atau mengobati sejumlah kondisi. Adapun beberapa gejala atau kondisi penyakit yang dapat diatasi dengan ganja medis adalah sebagai berikut:
Cannabinoids merupakan bahan kimia aktif dalam ganja medis yang mirip dengan bahan kimia yang dibuat tubuh. Di mana yang terlibat dalam memori, gerakan, nafsu makan dan rasa sakit. Penelitian terbatas menunjukkan cannabinoids memungkinkan untuk:
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganja mengalami penurunan klasifikasi dari obat terlarang untuk lebih dimanfaatkan secara medis.
Baca SelengkapnyaTanaman Obat Keluarga (TOGA) pada hakekatnya adalah tanaman berkhasiat yang ditanam di lahan pekarangan dan dikelola oleh keluarga.
Baca SelengkapnyaBerikut manfaat daun jarak bagi kesehatan tubuh beserta efek sampingnya yang masih belum diketahu banyak orang.
Baca SelengkapnyaSelain dimanfaatkan dalam dunia kuliner, daun jeruk juga memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah 10 khasiat yang dihasilkan daun jati untuk kesehatan dan cara mengolahnya.
Baca SelengkapnyaManfaat jahe dan kunyit bisa menjadi obat untuk berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaToga merupakan sumber obat-obatan alami yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia untuk pengobatan berbagai penyakit ringan.
Baca SelengkapnyaJangan anggap remeh daun mangga, karena kandungan bioaktif seperti mangiferin membuatnya berpotensi mengobati berbagai penyakit.
Baca SelengkapnyaKayu manis termasuk salah satu bahan rempah yang memiliki banyak khasiat untuk tubuh.
Baca SelengkapnyaDaun kratom adalah tumbuhan yang berasal dari Asia Tenggara dan telah lama digunakan sebagai obat tradisional.
Baca SelengkapnyaDi balik keganasannya yang bisa memicu kematian, ternyata ada banyak manfaat buah kecubung.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang manfaat kayu manis dan jahe untuk kesehatan tubuh yang perlu Anda ketahui.
Baca Selengkapnya