Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bakal Mundur, Novel Baswedan Bongkar Sulitnya KPK Berantas Korupsi Usai UU Baru

Bakal Mundur, Novel Baswedan Bongkar Sulitnya KPK Berantas Korupsi Usai UU Baru Novel Baswedan dipanggil Bareskrim. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan menyampaikan akan segera mundur dari jabatannya. Hal tersebut lantaran banyaknya kinerja KPK yang saat ini menemui berbagai kendala.

Upaya pelemahan terhadap lembaga anti-rasuah diakuinya membuat sejumlah anggota merasa putus asa. Terlebih setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 19 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi.

Kini KPK terus berjuang keras memberantas korupsi. Lantas, apa saja kendala yang saat ini semakin dirasakan oleh Novel? Berikut ulasannya.

Orang lain juga bertanya?

Kendala Usai Disahkannya UU KPK Baru

Salah satu poin disoroti Novel adanya aturan dalam undang-undang baru soal penyitaan. Sebelum melakukan penyitaan penyidik harus meminta izin terlebih dahulu.

"Saya katakan lebih lemah karena ketika melakukan penyitaan itu harus dengan izin, sekali pun dalam keadaan mendesak itu harus izin. Ini enggak logis, sedangkan penegak hukum lain itu bisa melakukan penyitaan tanpa izin pengadilan, baru setelah itu mengajukan izin ke pengadilan. Nah, hal ini yang menjadi kendala," ujarnya kepada Karni Ilyas dalam unggahan kanal YouTube Karni Ilyas Club.

Rentetan Birokrasi Lemahkan KPK

Munculnya UU KPK baru justru membuat kinerja KPK semakin dekat dengan birokrasi dan sederet hal administratif. Tentu hal ini akan membuat rangkaian proses yang panjang sebelum akhirnya para penyidik KPK mendapatkan izin untuk menemukan barang bukti saat penyitaan dilakukan.

novel baswedan blak blakan bakal mundur dari kpk

YouTube Karni Ilyas Club ©2020 Merdeka.com

"Contoh, Anda di luar kota sedang melakukan pemeriksaan untuk melakukan penyitaan itu harus izin, harus kembali dulu karena tempat izinnya itu ada yang di Jakarta, Dewan Pengawas. Maka proses itu tentu tidak sederhana," jelasnya.

"Enggak bisa lewat telepon atau apa begitu?" tanya Karni Ilyas.

"Izin itu kan prosesnya panjang, Bang Karni. Proses izin itu pertama dilakukan dengan bersurat melalui pimpinan KPK ke Dewan Pengawas. Kemudian penyidiknya melakukan pemaparan terlebih dahulu kepentingan penyitaan itu, baru kemudian izin dikeluarkan," tuturnya.

"Setelah izin dikeluarkan, penyidik mengajukan lagi kepada Deputi, kepada struktural di KPK untuk dibuatkan surat perintah penyitaan. Jadi tahapannya itu bukan sederhana," ungkapnya.

Potensi Menjadi Penghambat yang Serius

Novel mengatakan, secara terang-terangan adanya rangkaian proses perizinan yang bersifat administratif tersebut jelas berpotensi menjadi hambatan yang serius untuk memberantas korupsi. Momentum hingga barang bukti pun dapat menghilang saat para penyidik justru sibuk dengan perizinan yang harus dilakukan terlebih dahulu.

"Setelah itu, penggeledahan. Keadaan dengan adanya UU baru itu membuat lemah. Apa itu? Keadaan apa pun harus mendapatkan izin terlebih dahulu. Nah, ini hal-hal di antaranya yang menjadi kesulitan dan menjadi hambatan. Dalam beberapa kasus, hambatan itu menjadi serius karena bisa membuat kehilangan momentum untuk mendapatkan bukti-bukti penting. Sampai seperti itu, Bang Karni," ucapnya.

Kerisauan Para Anggota KPK

Berbagai upaya pelemahan KPK tersebut hingga saat ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan. Hal ini terlihat dari adanya anggota KPK yang semakin merasa putus asa untuk memperjuangkan harapan masyarakat Indonesia, yakni negara yang terbebas dari korupsi.

"Ketika keadaannya tidak ideal untuk bisa memberantas korupsi dengan baik, itu menjadi kerisauan tersendiri. Harapan kami tentunya untuk bisa berjuang, itu tentu jalan yang apa, jalan yang mulia lah untuk kepentingan bangsa dan negara. Tapi ketika kemudian jalannya menjadi sulit, orang akan mempertimbangkan kembali," katanya.

novel baswedan blak blakan bakal mundur dari kpk

YouTube Karni Ilyas Club ©2020 Merdeka.com

Kendati dalam waktu dekat para anggota KPK akan dilantik menjadi ASN, hal itu pun justru menimbulkan keresahan tersendiri baginya. Sebab, kenyamanan tersebut justru dapat mengganggu independensi KPK saat bertugas.

"Ini beberapa waktu kemudian, pegawai KPK akan menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) ya. Ketika proses menjadi ASN ini, sangat dikhawatirkan independensinya akan terganggu," imbuhnya.

Harapan Saat KPK Tengah Dilemahkan

Meski kini KPK, menurutnya, tengah digempur dengan berbagai rintangan dari banyak pihak, namun Novel tetap berharap agar suatu saat kondisi tersebut dapat berubah. Meski terasa sulit, perjuangannya untuk menumpas korupsi di Tanah Air masih akan berlanjut hingga titik darah penghabisan.

"Pertanyaannya seringkali dikatakan, lah sekarang kenapa masih bisa OTT? Kenapa masih bisa bekerja? Karena pelemahannya belum seratus persen bisa berjalan. Ini yang nantinya akan terlihat di depan akan menjadi sulit. Nah, makanya kita berharap situasi itu bisa berubah," terangnya.

Video Pernyataan Novel Baswedan

Berikut video pernyataan Novel Baswedan mengenai kendala kinerja KPK usai disahkannya regulasi baru pada tahun 2019 silam. 

(mdk/mta)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi
Novel Baswedan Ungkap Modus Pelemahan KPK Sekarang: Pegawai yang ASN Rentan Diintervensi

Novel Baswedan membongkar pelemahan di KPK saat ini dilakukan lewat pegawainya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Batal Daftar Capim KPK
Novel Baswedan Batal Daftar Capim KPK

Novel Bersama mantan penyidik KPK lain yang tergabung dalam IM57+ Institute semula Ingin mengikuti seleksi sebagai pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya
Novel Baswedan Sindir Nurul Ghufron: Mau Buat Kerusakan Apalagi Jadi Pimpinan KPK
Novel Baswedan Sindir Nurul Ghufron: Mau Buat Kerusakan Apalagi Jadi Pimpinan KPK

Novel menyoroti kasus Ghufron yang bersitegang dengan Dewas KPK sudah parah dan sepantasnya mendapatkan sanksi berat.

Baca Selengkapnya
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK  Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas
Profil Brigjen Asep Guntur, Dirdik KPK Mengundurkan Diri Buntut OTT Basarnas

Buntut pernyataan Wakil Ketua KPK Johanis Tanak yang menyebut penyelidik khilaf dalam OTT yang melibatkan Marsekal Madya Henri Alfiandi.

Baca Selengkapnya
Abraham Samad: KPK Sekarang Penuh dengan Masalah
Abraham Samad: KPK Sekarang Penuh dengan Masalah

Menurut Samad, masalah yang menimpa KPK itu tidak lain karena campur tangan pemerintah yang merevisi undang-undang KPK.

Baca Selengkapnya
Optimisme Pegiat Korupsi Tunggu Langkah Konkret Presiden Prabowo Berantas Koruptor
Optimisme Pegiat Korupsi Tunggu Langkah Konkret Presiden Prabowo Berantas Koruptor

Pidato yang dimaksud yakni komitmen Ketua Umum Partai Gerindra terhadap pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama pemerintahannya.

Baca Selengkapnya
Mau Pensiun dari KPK, Alexander Marwata Mengaku Capek Kondisi yang Sekarang
Mau Pensiun dari KPK, Alexander Marwata Mengaku Capek Kondisi yang Sekarang

Alexander berharap agar pimpinan KPK yang baru dapat mensupervisi dengan Kejagung dan Polri.

Baca Selengkapnya
Nawawi Pomolango Tidak Minat Jadi Pimpinan KPK, Ini Alasannya
Nawawi Pomolango Tidak Minat Jadi Pimpinan KPK, Ini Alasannya

Bahkan, Nawawi mengungkapkan, permasalahan terjadi tidak hanya di internal KPK.

Baca Selengkapnya
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK
Firli Mengundurkan Diri, Novel Baswedan: Modus Lama Hindari Sanksi KPK

Pengunduran diri Firli Bahuri dari Ketua KPK merupakan modus lama menghindari sanksi.

Baca Selengkapnya
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK
Firli Bahuri Dikabarkan Minta Brigjen Asep Guntur Tak Mundur dari KPK

Asep Guntur ingin mundur dari KPK buntut kasus suap Kepala Basarnas.

Baca Selengkapnya
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan
Pimpinan KPK Kompak Tolak Pengunduran Diri Brigjen Asep Guntur dari Direktur Penyidikan

Pimpinan tetap meminta Brigjen Asep Guntur menjadi Direktur Penyidikan dan Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK.

Baca Selengkapnya
Mantan Penyidik Senior KPK Angkat Bicara: Asep Guntur Tidak Perlu Mundur!
Mantan Penyidik Senior KPK Angkat Bicara: Asep Guntur Tidak Perlu Mundur!

Permintaan maaf petinggi KPK usai penetapan Kepala Basarnas jadi tersangka menunai polemik.

Baca Selengkapnya