Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begini Tindakan yang Tepat Jika Mengalami KIPI Setelah Vaksin

Begini Tindakan yang Tepat Jika Mengalami KIPI Setelah Vaksin Ilustrasi demam. ©2015 Merdeka.com/shutterstock

Merdeka.com - Vaksinasi Covid-19 kini tengah digencarkan pemerintah guna menekan penyebaran virus. Senin (27/9) kini pemerintah telah berhasil mencapai angka 42.13 persen pada dosis pertama secara nasional.

Sementara itu, pada dosis kedua sudah menyentuh angka 23.62 persen. Sejauh ini, keberhasilan vaksinasi juga didukung oleh kesadaran penuh yang dimiliki masyarakat.

Vaksin Covid-19 aman bagi tubuh. Namun, biasanya tubuh akan merasakan kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Lantas, apa yang seharusnya dilakukan?

Orang lain juga bertanya?

Berikut ulasannya, dilansir melalui laman Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI.

Istilah KIPI

Melansir dari situs covid19.go.id, kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) merupakan satu istilah yang merujuk pada gejala yang terjadi setelah dilakukan vaksinasi. Gejala medis tersebut diduga memiliki keterikatan kuat dengan imunisasi atau vaksinasi yang telah diberikan sebelumnya.

Pada dasarnya, KIPI dapat terjadi kepada siapa saja dalam jangka waktu yang pendek atau sementara. Biasanya, gejala tersebut termasuk bersifat ringan dan akan hilang beberapa saat kemudian.

Adapun KIPI yang dapat terjadi setelah melakukan vaksinasi yakni sebagai berikut:

  • Bengkak,
  • Nyeri,
  • Kemerahan di area suntikan,
  • Kelelahan,
  • Demam,
  • Lapar,
  • Sakit kepala,
  • Mual,
  • Mengantuk.
  • Tindakan Setelah Mengalami KIPI

    Jika tubuh mengalami KIPI setelah vaksinasi, jangan panik dan tetap utamakan bersikap tenang. Hal ini karena reaksi KIPI memiliki cara penanganan meski terkadang berbeda-beda.

    Berikut tindakan yang dapat dilakukan sesuai dengan gejala:

    1. Nyeri dan bengkak: dapat ditangani melalui kompres dengan air dingin menggunakan kain steril, gunakan lengan selama beraktivitas untuk menghindari rasa nyeri berlebih serta dapat minum obat ibuprofen atau paracetamol sesuai anjuran dokter.
    2. Sakit kepala, demam dan menggigil: disarankan untuk mengonsumsi air mineral sebanyak 2 liter per hari, kalian dapat mengenakan pakaian sejuk untuk menurunkan suhu tubuh serta minum obat paracetamol atau ibuprofen sesuai saran dokter.
    3. Mual: hindari konsumsi makanan pedas, kafein dan asam, hindari merokok dan alkohol, pasien dapat mengonsumsi buah-buahan.
    4. Kelelahan: dianjurkan untuk segera beristirahat dengan cukup.

    Jika gejala tak kunjung mereda, kalian bisa segera melaporkan ke petugas atau fasilitas layanan kesehatan. Kalian juga dapat menghubungi kontak yang tertera pada kartu vaksinasi. (mdk/mta)

    Geser ke atas Berita Selanjutnya

    Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
    lihat isinya

    Buka FYP
    Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia
    Disinyalir Ada Efek Samping Pendarahan Otak, Sudah 70 Juta Vaksin AstraZeneca Disuntikkan ke Rakyat Indonesia

    Indonesia merupakan negara dengan peringkat keempat terbesar di dunia yang melakukan vaksinasi COVID-19.

    Baca Selengkapnya
    Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi
    Klaim Tak Ada Kaitan Vaksin AstraZeneca dengan Kasus TTS, Komnas KIPI Sebut Sudah Surveilans di 7 Provinsi

    Hinky mengatakan, vaksin AstraZeneca sudah melewati tahap uji klinis tahap 1 hingga 4.

    Baca Selengkapnya
    Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia
    Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Komnas KIPI: Tidak Sebabkan Kasus Pembekuan Otak di Indonesia

    Jamie Scott, seorang pria beranak dua mengalami cedera otak serius setelah mengalami penggumpalan darah dan pendarahan di otak usai mendapatkan vaksin itu p

    Baca Selengkapnya
    Cara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya
    Cara Mencegah Polio yang Wajib Diketahui, Kenali Gejalanya

    Dengan upaya pencegahan, diharapkan dapat mengurangi kasus polio dan melindungi anak-anak dari penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.

    Baca Selengkapnya
    Pekan Imunisasi Nasional Kembali Digelar, Ini Pentingnya Imunisasi Polio bagi Anak
    Pekan Imunisasi Nasional Kembali Digelar, Ini Pentingnya Imunisasi Polio bagi Anak

    Untuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.

    Baca Selengkapnya
    Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru
    Tips Aman dari Covid-19 Saat Libur Natal dan Tahun Baru

    Pakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.

    Baca Selengkapnya
    Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia
    Waspadai Potensi Peningkatan Covid-19 di Indonesia

    Masyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.

    Baca Selengkapnya
    Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya
    Heboh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Picu Kasus TTS, Begini Penjelasan Ilmiahnya

    Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan, ada kemungkinan kasus TTS dipicu vaksin AstraZeneca.

    Baca Selengkapnya
    Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya
    Empat Strategi Menkes Hadapi Potensi Pandemi Selanjutnya

    Dari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.

    Baca Selengkapnya
    Dokter Ungkap Penyebab Anak Rentan Kena Polio
    Dokter Ungkap Penyebab Anak Rentan Kena Polio

    Mencegah anak untuk tidak terinfeksi Polio sangat penting.

    Baca Selengkapnya