Bermalam dengan Jenazah Korban Mutilasi
Merdeka.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkap adanya temuan baru saat rekonstruksi kasus mutilasi yang dilakukan LA (27) dan AF (26). Berdasarkan hasil rekonstruksi, kedua pelaku tidak segera memindahkan potongan tubuh korban RH usai melakukan eksekusi mutilasi ke Apartemen Kalibata City.
Ternyata kedua pelaku sempat bermalam dengan jenazah korban mutilasi. Hal ini disampaikan langsung oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus pada Minggu (20/9/2020).
"Ada temuan-temuan baru, mereka sempat menginap satu malam bersama-sama dengan jenazahnya di situ (Pasar Baru) tanggal 13," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Minggu (20/9).
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang melakukan mutilasi? Tarsum (50) suami yang bunuh dan mutilasi istrinya, Yanti (41) sempat bergelagat aneh sebelum peristiwa berdarah itu.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Dimana tempat mutilasi terjadi? Proses rekonstruksi kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berlangsung pada Selasa (8/8). Proses rekonstruksi itu terdiri dari 49 adegan yang dilakukan di rumah indekos salah seorang tersangka di wilayah Triharjo, Kabupaten Sleman, DIY.
-
Apa yang ditemukan di TKP? Bukannya membawa korban ke Rumah Sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko TKP ditemukan jasad RN tewas bersimbah darah.
Alasan Kelelahan
Kedua pelaku sejoli LA (27) dan AF (26) mengaku menginap bersama jenazah korban sebelum memindahkannya. Hal ini karena alasan kelelahan. Mereka bahkan sempat menambah durasi sewa kamar di tempat kejadian perkara.
"Alasannya kelelahan, ketiduran. Dia perpanjang lagi penginapan di pasar baru," jelas Yusri.
Seperti yang diberitakan, jenazah korban RH selama lima hari teronggok di dalam sebuah kamar penginapan. Tiga hari pertama, mulai dari tanggal 9-11 September jenazah dibiarkan begitu saja. Kemudian, kedua pelaku memutilasi tubuh korban menjadi 11 bagian dan memindahkan jenazah ke tempat baru. Aksi tersebut dilakukan AF selama 2 hari yakni pada 12-13 September 2020.
Kuasai Harta Korban
Sebelumnya, pihak kepolisian telah merilis alasan di balik kasus pembunuhan dan mutilasi ini. Pihaknya menyebut, kedua pelaku yang merupakan pasangan kekasih ini ingin menguasai harta korban. "Hubungan DAS dan LAS, adalah pasangan kekasih pacaran. Mungkin karena situasi saat ini tidak ada uang kemudian cari korban untuk dapatkan harta," kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana, dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Kamis (17/9).
©Istimewa
Irjen Pol Nana Sudjana menambahkan, korban dan pelaku sebelum terjadi pembunuhan sudah terlebih dahulu berkenalan melalui sebuah aplikasi pertemanan. Keduanya saling berkomunikasi dan terakhir terjadi pada 6 September lalu. "Korban dan saudara LAS ini sudah lama saling mengenal melalui chatting. 7 September mereka ada janjian untuk bertemu di satu apartemen dan mereka menyewa tanggal 7 sampai 12 untuk menyewa apartemen tersebut. Nah sekitar 9 September, mereka (LAS dan DAF) masuk ke apartemen tersebut," jelasnya.
Kilas Balik Kejadian
Saat itulah, niat LA (27) dan AF (26) untuk menghabisi korban muncul. Di hari janjian bertemu, pelau AF masuk terlebih dahulu ke unit apartemen yang sudah disewa dan bersembunyi di Pasar Baru, Jakarta Pusat."Kemudian antara LAS dan RHW sempat berhubungan dan kemudian DAF keluar dan langsung memukul dengan batu bata dan menusuk korban sebanyak 7 kali sehingga korban meninggal dunia," beber Nana.Mengetahui korban meninggal dunia, kedua pelaku sontak kebingungan. Hingga akhirnya mereka turun ke lobi untuk membeli golok serta gergaji di luar apartemen."Kemudian mereka membeli golok dan gergaji dan kembali ke apartemen tersebut dan melakukan mutilasi," katanya.
Ingin Hilangkan Jejak
Sebelumnya, jenazah pria yang bekerja sebagai Human Resource & General Affair Manager di salah satu perusahaan kontruksi ditemukan di Apartemen Kalibata City Tower Ebony Lantai 16, pada Rabu (16/9/2020) malam. Irjen Pol Nana Sudjana menerangkan, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menangkap kedua pelaku di sebuah rumah kontrakan kawasan Cimanggis Depok pada Rabu 16 September 2020 kemarin. Saat itu mereka berniat ingin menghilangkan jejak pembunuhan dengan mengubur jenazah korban di belakang rumah.
©2020 Antara
"Rencananya oleh para tersangka korban akan dikubur di belakang rumah kontrakan. Tetapi belum dilaksanakan karena keburu ketangkap sama kami," ujar dia.Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua pelaku langsung digiring ke Polda Metro Jaya. Akibat aksinya itu, para pelaku dijerat dengan Pasal 340 dengan ancaman pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua tersangka pelaku pembunuhan dan mutilasi di Sleman telah menjalani tes kejiwaan. Hasilnya telah dikantongi penyidik.
Baca SelengkapnyaDiketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaPolisi memutilasi korban ke dalam beberapa bagian.
Baca SelengkapnyaKedua pelaku membuang dua potongan telapak kaki korban dan pergelangan tangan sebelah kiri di Jembatan Kelor.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaan sementara berdasarkan potongan tubuh yang ditemukan, korban mutilasi berjenis kelamin laki-laki.
Baca SelengkapnyaProses rekontstruksi hanya dijalankan di satu tempat karena situasi yang tidak mendukung
Baca SelengkapnyaPolisi masih menunggu hasil tes DNA korban untuk memastikan jika korban adalah Redho.
Baca SelengkapnyaKorban atas nama Sinta Hanidiyana (40) dimutilasi Fauzan Fahmi.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menangkap pelaku mutilasi kepala SH, Fauzan Fahmi (43) pada hari yang sama setelah penemuan jenazah korban.
Baca SelengkapnyaPria berusia 43 tahun ini sehari-hari berprofesi sebagai tukang jagal atau potong kambing.
Baca SelengkapnyaAda 63 adegan dilakukan dua anggota polisi dalam rekonstruksi tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca Selengkapnya