Bikin Jenderal Polri Murka, Begini Nasib Debt Collector yang Bentak Polisi Kini
Merdeka.com - Aksi debt collector menarik paksa mobil milik seorang wanita bernama Clara Shinta viral di media sosial. Beralasan utang-piutang, para debt collector memaksa menarik mobil milik Clara Shinta.
Debt collector yang diketahui berjumlah puluhan orang itu bahkan sempat membentak-bentak seorang anggota kepolisian yang dihadirkan sebagai negosiator.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran pun murka melihat kelakuan para debt collector tersebut. Apalagi anggotanya sampai dibentak-bentak.
-
Apa itu Debt Collector? Melansir laman Kementerian Keuangan, Debt Collector merupakan sekumpulan orang yang menjual jasa untuk menagih utang seseorang atau lembaga yang menyewa jasa mereka.
-
Bagaimana Debt Collector menagih utang? 'Debt Collector adalah pihak ketiga yang menghubungkan antara kreditur dan debitur dalam hal penagihan kredit,' tulis Kementerian Keuangan, dikutip Selasa (2/7).
-
Siapa yang dipanggil Polda Metro Jaya? Polisi kembali memanggil Juru Bicara Tim Pemanangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud Aiman Witjaksono untuk memberikan klarifikasi, terkait kasus dugaan Polisi tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang mengusir debt collector? Sertu Wawan Christiyanto, Babinsa 2 Kelurahan Tanah Baru, Koramil 02/Beji Kodim 0508 Depok itu terlihat murka dan mengusir para mata elang yang memaksa masuk ke dalam kompleks perumahan.
-
Apa yang dilakukan Babinsa terhadap debt collector? Dengan tegas dia mengusir para debt collector untuk pergi dari perumahan itu.
-
Kenapa Aiptu FN melawan debt collector? Rizal mengatakan, perlawanan kliennya semata-mata untuk melindungi istri dan kedua anaknya dari kepungan dan upaya perampasan mobil miliknya oleh 12 debt collector.
Personel Polda Metro Jaya pun bergerak cepat. Begini nasib para debt collector tersebut.
Korban Laporkan Aksi Premanisme Debt Collector
Tiktok/@clarashintareal ©2023 Merdeka.com
Influencer Tiktok Clara Shinta telah melaporkan aksi premanisme debt collector ke Polda Metro Jaya melalui laporan bernomor LP/B/954/II/2023/SPKT/Polda Metro Jaya, pada 20 Februari 2023.
Clara berlandaskan pada video viral yang beredar di media sosial saat puluhan debt collector hendak merampas mobil miliknya di sebuah apartemen kawasan Jakarta Selatan, Rabu (8/2).
"Yang pasti bawa bukti, paling kuat video sudah beredar di sosmed. (siapa yang dilaporkan) Buat detailnya aku sebenarnya belum dapat izin untuk menjelaskan," ucapnya.
3 Debt Collector Ditangkap, Sisanya Diburu
Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi menegaskan bahwa saat ini tim sudah mengamankan tiga pelaku debt collector dan tengah dalam pemeriksaan di Polda Metro Jaya.
Dirinya juga mengatakan sempat memburu satu pelaku hingga ke kampung halamannya di Saparua Ambon. Saat ini telah diamankan pada Rabu (22/2) malam.
"Ya ada yang sudah kita amankan. Dan akan segera kita rilis kepada teman teman media. Satu pelaku kita kejar sampai ke Saparua Ambon," ucapnya.
Lebih lanjut, Hengki Haryadi juga memperingatkan para pelaku debt collector yang terlibat perlawanan dengan anggota Bhabinkamtibmas, Iptu Evin untuk menyerahkan diri.
"Kepada pelaku debt collector yang terlibat perlawanan terhadap petugas, kami minta segera menyerahkan diri, atau kami kejar sampai dapat," terang Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Rabu (22/2).
Debt Collector Tarik Paksa Mobil
Kasus penarikan paksa mobil Tiktokers Clara Shinta oleh debt collector menjadi viral dari video yang diunggah oleh akun Tiktoknya @clarashintareal.
Dalam video tersebut, para debt collector yang berjumlah puluhan datang ke apartemen dan mengambil paksa mobil milik Clara.
Clara sempat memberikan penjelasan singkat terkait kronologi yang menimpa dirinya tersebut. Pelaku disebutkan berjumlah 30 orang tiba-tiba mengadang dan merampas kunci mobil miliknya.
"Driver saya Pak Sandi. Dia lagi antar anak saya sekolah, waktu pulang sekolah tiba-tiba banyak debt collector banyak di apartemen. Ini perhitungan menurut orang apartemen ada sekitar 30 orang," jelasnya.
"Tiba-tiba ada merampas kunci dan lain-lain dari Pak Sandi. Terus aku cek dong suratnya ini asli ada enggak. Karena sekarang ini kan banyak modus penipuan. Ternyata benar ini BPKB saya yang digadai " tambah Clara Shinta.
Mobil tersebut ternyata dijadikan jaminan oleh sang mantan untuk meminjam uang dari pihak lising tanpa sepengetahuan Clara. Saat di apartemen, Clara menyanggupi untuk membayar utang sang mantan demi mobilnya tak diambil.
Namun Clara meminta debt collector menunggu kedatangan keluarganya untuk menjadi saksi. Namun debt collector tak mau. Terjadinya keributan yang berujung mobil clara dibawa paksa dan petugas polisi yang menengahi dibentak-bentar oleh debt collector.
Pancing Amarah Kapolda Metro Jaya
Instagram kapoldametrojaya ©2023 Merdeka.com
Berita premanisme debt collector sampai ke Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran. Fadil sampai menyebut 'darahnya mendidih' mendengar kabar tersebut.
Jenderal bintang dua tersebut juga geram lantaran anggotanya dibentak oleh debt collector dan menginstruksikan jajarannya untuk menindak tegas segala bentuk premanisme di Jakarta.
"Saya lihat preman ini sudah mulai merajalela di Jakarta ini. Sampai tadi malam saya tidur jam 03.00 WIB darah saya mendidih itu saya lihat anggota dimaki-maki begitu," ujar Fadil Imran.
"Enggak ada lagi tempatnya preman di Jakarta. Jangan mundur lagi, sedih hati saya itu bolak-balik yang debt collector macam itu jangan biarkan dia itu lawan, tangkap jangan pakai lama," tambahnya.
Secara lantang Fadil Imran langsung menginstruksikan Kasat Serse untuk segera menangkap para preman termasuk debt collector dan perusahaan leasing yang menggunakan jasa tersebut.
"Ini Kasat Serse, jangan terlambat datang ke TKP kalau ada begitu. Cepat respons, cepat tangkap preman-preman seperti itu. Debt collector juga kalau ada yang ngomongnya kasar termasuk yang order itu siapa itu perusahaan leasing yang order itu. Tidak boleh lagi debt collector yang menggunakan kekerasan menteror orang , enggak boleh lagi saya perintahkan kamu itu," pungkasnya. (mdk/thw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang polisi berpangkat Aiptu F menembak debt collector di Palembang, Sunatera Selatan, Sabtu (23/3).
Baca SelengkapnyaPenganiayaan diduga dipicu karena pelaku tidak terima mobilnya yang menunggak dirampas korban.
Baca SelengkapnyaYunar menjelaskan, dalam peristiwa itu melibatkan 12 debt collector.
Baca SelengkapnyaAiptu FN menembak dan menikam dua debt collector karena tak terima mobilnya dicek
Baca SelengkapnyaPelaku lantas mengeluarkan senpi miliknya dan mengancam akan menembak korban lantaran cek-cok yang terjadi.
Baca SelengkapnyaKeduanya dilakukan penjemputan paksa di rumah masing-masing karena dua kali mangkir dari panggilan penyidik tanpa alasan.
Baca SelengkapnyaPolda Sumsel telah menerima laporan dari istri dari kedua belah pihak karena mengklaim suami mereka korban tindak kekerasan
Baca SelengkapnyaEnam debt collectordiringkus polisi setelah merampas mobil milik ibu rumah tangga yang menunggak angsuran.
Baca Selengkapnya2 Debt Collector Ditahan, Aiptu FN Tetap Bebas walau Berstatus Tersangka Penganiayaan
Baca SelengkapnyaAnggota polisi lalu lintas di Depok mengawal seorang warga yang diteror debt collector sampai ke tempat aman.
Baca SelengkapnyaSeorang anggota Babinsa dari Kodim 0508/Depok murka dan mengusir sekelompok debt collector karena membuat resah di perumahan Depok Mulya Tanah Baru, Depok.
Baca SelengkapnyaSaat ini pihaknya masih melakukan tindakan persuasif terhadap keluarga agar FN untuk menyerahkan diri.
Baca Selengkapnya