Bocah Korban Gempa Cianjur Tertimpa Puing Selama 3 Hari 2 Malam, Begini Kabarnya
Merdeka.com - Gempa Cianjur yang terjadi pada 21 November silam masih menyisakan duka. Di tengah banyaknya kabar duka, bocah balita bernama Azka ditemukan selamat.
Sebelumnya, Azka diketahui tertimbun reruntuhan selama 3 hari 2 malam. Sekitar 60 jam, Azka dapat bertahan hidup tanpa makanan dan minuman.
Lantas, seperti apa kondisinya saat ini? Simak ulasan selengkapnya berikut ini, dilansir dari kanal YouTube Petualangan Alam Desaku, Kamis (15/12/22).
-
Apa yang terjadi pada bocah di Tasikmalaya? Ada-ada saja kejadian yang menimpa bocah 3 tahun asal Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Dia tak berhenti menangis usai kepalanya tersangkut di kaleng wafer.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
-
Bagaimana kondisi bayi tersebut? Dengan suhu badan yang rendah mencapai 35,7 derajat Celsius saat tiba di rumah sakit, si kecil yang mengalami hipotermia dihangatkan dan diberikan pertolongan pertama secara intensif.
-
Siapa anak Zaskia yang sakit? Sekitar setahun yang lalu, sang putra tercinta, Kaba, terpaksa harus segera dibawa ke rumah sakit.
-
Bagaimana Damkar Tasikmalaya membantu bocah? Mereka juga dibantu alat potong gerinda kecil untuk membelah mulut kaleng. Pelan-pelan, mulut kaleng bisa terbuka. Walau demikian, kaleng tak bisa langsung dilepas karena masih tersangkut di sejumlah sisi.
-
Apa yang terjadi pada Baby Adzam? Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit. Kabar kurang bahagia datang dari Nathalie Holscher. Pasalnya anak semata wayangnya, Baby Adzam dilarikan ke rumah sakit.
Tinggal Sementara di Rumah Nenek
Azka bersama keluarga sebelumnya diketahui tinggal di Kampung Rawa Cina, Desa Nagrak, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Wilayah tempat tinggal Azka dan keluarga disebut merupakan area paling parah yang terdampak dari gempa Cianjur.
Selamat dari maut yang hampir menerpa, Azka kini sementara tinggal di wilayah Bandung Barat. Di sana, bocah piatu lantaran sang ibunda yang menjadi korban tewas tersebut tinggal bersama sang ayah beserta paman di kediaman nenek.
Hingga saat ini, sang ayah mengaku masih kebingungan dengan nasib keluarga kecilnya. Sehingga, dia dan sang putra sementara memilih untuk tinggal di kampung halamannya.
YouTube Petualangan Alam Desaku ©2022 Merdeka.com
"Ini tinggal sementara atau gimana?" tanya sang pemilik video.
"Kalau saya menunggu evakuasi yang di Cianjur dan segala macam. Jadi belum ada kepastian ya ini," jelas ayah Azka, demikian dikutip dari keterangan video.
Selalu Dekat dengan Ayah
Tempat tinggal sang nenek pun nampak dikelilingi pemandangan dan udara yang masih sejuk. Kediaman sang nenek Azka diketahui tepatnya berada di kawasan Saguling, Bandung.
"Jadi memang rumah Azka yang sekarang ini, rumah neneknya tepatnya itu dikelilingi oleh persawahan di daerah Saguling, Bandung," terang sang pemilik video.
YouTube Petualangan Alam Desaku ©2022 Merdeka.com
Bocah yang kini masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak tersebut nampak begitu sehat. Sesekali dia tak mau berbicara dan memilih untuk bersembunyi di belakang tubuh sang ayah.
Bahkan disebut sang ayah, Azka hingga saat ini masih enggan untuk bertemu dengan banyak orang. Kondisi Azka tersebut menjadi salah satu hal yang senantiasa diperhatikan sang ayah sejak kejadian yang menewaskan istri sekaligus ibu mertuanya itu.
"Dia masih gak mau kalau ketemu banyak orang," terangnya.
Tertimbun Reruntuhan Gempa
Sebelumnya, kisah Azka yang selamat dari maut setelah tertimbun reruntuhan selama 3 hari 2 malam turut membuat banyak hati tersentuh.
Menurut keterangan yang berhasil dihimpun merdeka.com, kala itu tembok yang runtuh di dekat Azka masih sempat tertahan tembok lain sehingga tidak menimpa bocah balita tersebut. Sementara tembok setengahnya yang telah ambruk menciptakan ruang sempit, empat di mana Azka 'hilang'.
Azka merupakan salah satu dari 151 orang yang dinyatakan hilang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan data Selasa (22-11).
Namun Azka berhasil ditemukan pada Rabu (23/11/2022) pukul 11.15 WIB di rumahnya yang ambruk. Setelah ditemukan, Azka kemudian menjalani serangkaian perawatan medis di RSUD Cianjur yang terletak di Tenda C.
Proses Evakuasi Azka
Evakuasi Azka pun berlangsung cukup dramatis. Rabu pagi, Tim SAR mulai melakukan pencarian yang difokuskan di empat titik di Kecamatan Cugenang. Di lokasi itu diduga masih banyak korban yang tertimbun oleh bangunan maupun longsor tanah.
Paman Azka, Wahyudin (29), saat itu menunjukkan kepada personel Tim SAR di mana Azka diduga berada terakhir kalinya sebelum gempa Bumi melanda. Menurut Wahyudin, Azka berada di kamarnya yang kini bangunannya telah ambruk.
Akhirnya para personel dari Tim SAR mencoba membobol tembok kamar yang telah ambruk di rumah Azka. Yang ditemukan adalah kayu lapis atau tripleks. Akan tetapi, saat itu pula ditemukan ada tanda-tanda kehidupan.
Saat itu, Azka mulai melihat cahaya dan tangan-tangan dari petugas Tim SAR yang berusaha meraihnya. Dan akhirnya Azka berhasil dikeluarkan dari reruntuhan bangunan dan langsung diserahkan ke pamannya.
Suasana bahagia sekaligus haru pun menyelimuti pada detik-detik penyelamatan Azka sebagai titik harapan bagi warga lainnya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bupati juga ikut menyalatkan almarhum Fauzan di masjid dekat rumahnya bersama warga sekitar.
Baca SelengkapnyaBalita ini terjebak selama 3 hari. Proses evakuasi ini dilakukan pada Minggu (11/2) lalu.
Baca SelengkapnyaSeorang saksi sempat melihat dan berusaha menyelamatkan anak itu, namun tidak berhasil.
Baca SelengkapnyaSeorang bocah berusia 4 tahun di Jambi yang dilaporkan hilang oleh pihak keluarga ditemukan sudah jadi mayat di bawah gardu listrik.
Baca SelengkapnyaDalam video tersebut awalnya terlihat tiga orang anak-anak sedang bermain hujan-hujanan di depan rumah.
Baca SelengkapnyaDiduga orangtuanya melakukan penganiayaan hingga tewas terhadap anaknya inisial AF (3)
Baca SelengkapnyaKecelakaan terjadi di Banyumas pada Mingau (21/1) lalu. Kecelakaan ini menewaskan 3 orang.
Baca SelengkapnyaKasus kecelakaan tersebut masih diselidiki Polsek Cakung.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bocah tersebut dinyatakan hilang lebih dari sepekan atau sejak Kamis, 11 April 2024.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan harus bekerja ekstra untuk bisa mengevakuasi ketiga jasad korban yang berhasil ditemukan.
Baca SelengkapnyaJasad pertama anak-anak berjenis kelamin perempuan ditemukan pukul 11.54 Wib
Baca SelengkapnyaKapolsek Cilandak Kompol Wahid Key menyebut kejadian malang itu terjadi sekira pukul 17.00 WIB tadi sore.
Baca Selengkapnya