Bos Jalan Tol Jusuf Hamka Murka, Bongkar Ada Kartel Pembakar Jenazah Eks Corona
Merdeka.com - Peningkatan kasus kematian akibat terinfeksi Covid-19 dimanfaatkan sejumlah pihak tuk mencari keuntungan. Termasuk para pelaku di beberapa tempat kremasi jenazah.
Krematorium dijadikan sebagai ajang bisnis. Dilaporkan ada kartel dan melonjakkan harga di luar nalar, yakni mencapai Rp20 hingga Rp80 juta.
Bos jalan tol PT Citra Marga Nusaphala, Jusuf Hamka mengaku sedih. Dirinya pun meluapkan kekecewaannya.
-
Bagaimana cara sopir truk mengungkapkan perasaan patah hati? Mungkin ini adalah cara sopir truk tersebut untuk curhat, seperti ketidakrestuan cinta dari calon mertua atau seorang wanita yang mencintai dengan tidak tulus.
-
Kenapa sopir truk menulis kata-kata patah hati? Mungkin ini adalah cara sopir truk tersebut untuk curhat, seperti ketidakrestuan cinta dari calon mertua atau seorang wanita yang mencintai dengan tidak tulus.
-
Kenapa Jokowi gerah dengan jalan rusak di Lampung? Kerusakan Jalan di Lampung cukup parah hingga viral di media sosial.
-
Siapa yang merasakan perasaan sedih? Setelah menonton konser atau pertunjukan musik yang diidamkan, beberapa individu dapat merasakan perasaan sedih atau hampa.
-
Apa penyebab kecelakaan di Tol Jagorawi? Kecelakaan berawal dari dump truk yang menghantam kendaraan Honda City dikemudikan oleh TW.
-
Apa penyebab kecelakaan bus di Tol Jombang? Sejauh ini, kepolisian menyimpulkan kecelakaan yang dialami bus disebabkan karena human error atau kelalaian manusia.
Dia ingin proses kremasi tetap dilakukan dengan harga terjangkau. Bahkan gratis bagi keluarga tidak mampu.
Ketegasan Jusuf Hamka membuat publik kagum. Simak ulasan dan videonya berikut ini.
Kartel Kremasi Jenazah Korban Covid
Instagram @jusufhamka ©2021 Merdeka.com
Biaya kremasi jenazah korban Covid-19 dikartelkan oleh sejumlah oknum. Kabar tersebut telah mencekik para keluarga korban.
Hal itu sontak membuat Jusuf Hamka sedih dan menilai aksi para oknum yang tidak beradab.
"Saya adalah pembina Yayasan Krematorium Cilincing dan saya juga pembina Yayasan Vihara Kim Tek Ie petak 9. Saya mendapat kabar bahwa telah terjadi kartel dalam pembakaran jenazah korban Covid. Jelas kremasi yang dikartelkan, sangat-sangat tidak beradab dan ini menyedihkan," katanya seperti dikutip dari laman Instagram pribadi @jusufhamka.
Tarik Tarif Kremasi Rp7 Juta
Kekecewaan Jusuf pun diungkapkan secara tegas. Selain itu, ia mengumumkan untuk menerima kremasi jenazah korban Covid-19 dengan harga Rp7 juta.
"Saya sedih. Saya terpanggil. Oleh sebab itu Yayasan Krematorium Cilincing yang berada di bawah saya, kebenaran milik almarhum kakak saya. Saya sudah perintahkan supaya menerima jenazah korban Covid dengan biaya hanya Rp7 juta," terang Jusuf.
Instagram @jusufhamka ©2021 Merdeka.com
Para kartel yang memanfaatkan kondisi berani meminta biaya mencapai puluhan juta.
"Karena kartel-kartel sudah tidak manusiawi, sudah memeras saudara-saudara kita sampai dengan harga Rp80 juta," sambungnya.
Kremasi Gratis Bagi Keluarga Tidak Mampu
Seakan membawa angin segar, Jusuf membebaskan biaya bagi keluarga tidak mampu. Cara ini diharapkan membantu umat Kristiani, Hindu, dan Budha dalam proses krematorium yang layak.
"Kita lawan kartel ini bersama. Jangan khawatir saudara-saudaraku, umat Kristiani, Hindu, umat Budha, saya selalu ada bersama kalian. Dan buat saudara-saudara yang tidak mampu, bawa surat keterangan lurah dan camat. Saya akan mintakan supaya dibebaskan dari biaya alias gratis. Saya bersama kalian. Bersama kita bisa," pungkasnya.
Video Bos Jalan Bongkar Ada Kartel
Berikut videonya.
View this post on Instagram (mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi terkini Jusuf Hamka usai dilarikan ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPasca Airlangga mundur dari, bos jalan tol Jusuf Hamka juga memutuskan mundur dari kursi kepengurusan partai Golkar.
Baca SelengkapnyaPadahal utang negara kepada CMPN, perusahaan milik Jusuf Hamka totalnya Rp800 miliar.
Baca SelengkapnyaNama Jusuf disodorkan berpasangan dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep
Baca SelengkapnyaMeski tak mau lugas berkomentar ihwal pribadi Bahlil maupun Agus Gumiwang, Jusuf Hamka menyebut mereka adalah sahabatnya.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka lahir di Sawah Besar pada 5 Desember 1957. Dia memutuskan menjadi mualaf pada usia 23 tahun.
Baca SelengkapnyaJusuf Hamka tak secara lugas menjawab pihak yang menzalimi Airlangga.
Baca SelengkapnyaPT Membran Utama sempat melakukan audit kualitas Tol MBZ selama 6 bulan pada 2020, khususnya struktur bagian atas jalan tol
Baca SelengkapnyaKedatangan Jusuf Hamka, untuk antarkan surat pengunduran diri dari partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaPraperadilan ini diajukan tim kuasa hukum Sofiah Balfas ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, dengan termohon Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaMeski hasil survei tersebut menunjukkan popularitasnya, Jusuf Hamka memutuskan untuk kembali fokus pada pekerjaan sosial dan meninggalkan ambisi politiknya.
Baca SelengkapnyaNama Jusuf disodorkan berpasangan dengan Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep
Baca Selengkapnya