Brigjen Mardiyono Mengenang Masa Kecil di SDN Kauman 'Saya dari Keluarga gak Mampu'
Merdeka.com - Kasespimma Sespim Lemdiklat Polri Brigjen Mardiyono melakukan kunjungan ke SDN Kauman Blora, tempat di mana ia menimba ilmu dulu. Hal itu seperti terlihat dari unggahan di kanal Youtube Sahabat Al Arid Blora.
Di tempat tersebut, jenderal bintang satu itu mengenang kembali masa kecilnya saat masih duduk di bangku sekolah dasar. Kedatangannya pun disambut antusias oleh para guru dan siswa. Simak ulasan selengkapnya:
Brigjen Mardiyono Berkunjung ke Sekolah SD
-
Kapan Jenderal Surono lulus SMA? Walau kelak sudah berpangkat Mayor, Surono masih bertekad untuk lulus SMA. Dia mengikuti pendidikan dan dinyatakan lulus SMA-C tahun 1956.
-
Siapa Bapak Brimob Polri? Atas perjuangannya, Komisaris Jenderal Polisi (Purn.) Dr. H. Moehammad Jasin dikenal sebagai Bapak Brimob Polri.
-
Kenapa Aiptu Gunawan mendirikan madrasah? Dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Senin (18/9), madrasah diniyah gratis itu didirikan Aiptu Gunawan karena prihatin terhadap anak-anak yang kecanduan gawai dan suka main tak kenal waktu.
-
Bagaimana Kompol Syarif dididik? Karena sang Ibu berlatar belakang tentara, Syarif pun sudah dididik disiplin sejak belia.
-
Apa dampak SMKN Jateng bagi Dhimas? Dhimas mengatakan, SMKN Jateng telah membawa perubahan besar. Tak hanya bagi dirinya, namun juga keluarga. Secara ekonomi, Dhimas yang dulu kurang kini sudah berpenghasilan cukup untuk menghidupi keluarganya.
-
Siapa Polwan inspiratif dari Sumatra Utara? Natalia Bangun adalah seorang anggota polisi yang sudah mengabdi selama 31 tahun.
Youtube/Sahabat Al Arif Blora ©2022 Merdeka.com
Sosok Brigjen Mardiyono sendiri sempat ramai jadi sorotan beberapa waktu lalu. Ini terjadi usai video merekam momen saat dirinya pulang ke kampung halamannya di Blora, Jawa Tengah ramai beredar di media sosial.
Seiring dengan beredarnya video tersebut, terungkap fakta bahwa jenderal bintang satu itu ternyata dulunya merupakan mantan seorang penjual bubur. Kesuksesan Mardiyono sebagai anggota polisi itu pun membuat banyak orang bangga melihatnya.
Untuk mengenang kembali masa-masa perjuangannya dulu, Mardiyono menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halamannya. Selain rumah, salah satu tempat yang jadi mengunjungi sekolah tempat dirinya menimba ilmu dulu.
Cerita Masa Kecilnya
Melalui rekaman video yang dibagikan, merekam momen ketika Mardiyono datang berkunjung ke sekolah tempatnya menimba ilmu dulu. Kedatangannya pun disambut hangat oleh para guru dan murid-murid di SD tersebut. "Ya memang saya alumni dari SD Kauman tahun 82 di sini. Jadi punya kenangan yang banyak lah di sini. Makanya kesempatan ini saya manfaatkan untuk berkunjung ke mari dan sedikit memberikan motivasi pada adik-adik agar semangat belajar," kata Mardiyono dikutip dari Youtube Sahabat Al Arif Blora (20/11).
Youtube/Sahabat Al Arif Blora ©2022 Merdeka.com
Kenang Pernah Dimarahi
Pada kesempatan tersebut, Mardiyono juga menceritakan kenangan lamanya yang pernah dimarahi lantaran terlalu sering meminjam buku di perpustakaan. Hal itu ia lakukan lantaran dia mengaku tidak mampu jika harus membeli buku sendiri. Sehingga, ia hanya bisa meminjamnya dari perpustakaan setiap hari.
Youtube/Sahabat Al Arif Blora ©2022 Merdeka.com
"Dulu kan saya dari keluarga enggak mampu jadi kalau namanya buku hampir enggak bisa beli. Jadi tiap hari saya ambil dari perpustakaan saja. Satu hari dua buku target saya jadi saya baca terus pinjam lagi-pinjam lagi setiap hari," ungkapnya.
Brigjen Mardiyono Mantan Penjual Bubur
Melansir dari video di akun Tiktok/@al_arfiblora2, membagikan momen ketika Mardiyono datang ke kampung halamannya di Blora. Kedatangannya pun disambut antusias oleh para tetangganya. Dari video tersebut, terungkap bahwa Mardiyono merupakan seorang jenderal mantan penjual bubur. Kisah masa kecil Mardiyono yang sederhana itu diungkap oleh tetangganya.Bukan berasal dari keluarga kaya, sejak kecil Mardiyono disebut sudah terbiasa berjualan untuk membantu kedua orangtuanya. Kedatangan Mardiyono pun disambut hangat oleh warga.Para tentangga yang melihatnya datang bahkan sampai tak bisa menahan air matanya. Mereka mengaku tak percaya sekaligus bangga melihat mantan penjual bubur itu kini telah sukses di kepolisian dan berhasil menyandang pangkat jenderal bintang satu.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wahyudi kemudian mengaku sedikit merasa lebih santai ketika dia akhirnya menjabat sebagai Dandim.
Baca SelengkapnyaArmand Maulana bersekolah di SMAN 5 Bandung. Dia memiliki sahabat dekat yang orang tuanya memiliki latar belakang dari dunia militer.
Baca SelengkapnyaBocah yang dulu berjualan rokok dan kemenyan itu menjadi orang nomor satu di tubuh TNI AD.
Baca SelengkapnyaSoeharto memilih menjadi serdadu kolonial adalah pilihan realistis untuk lepas dari kemelaratan.
Baca SelengkapnyaArmand Maulana menghabiskan masa kecilnya di daerah Buahbatu, Bandung. Berikut cerita selengkapnya.
Baca SelengkapnyaLahir dari keluarga miskin, Ganjar Pranowo pernah jadi tukang ojek stasiun.
Baca SelengkapnyaBerikut momen AKBP Aryuni Novitasari mengenang masa lalu saat menuju sekolah SMP.
Baca SelengkapnyaRuang kelasnya dihiasi lampu-lampu kuno yang estetik
Baca SelengkapnyaGanjar menyatakan pentingnya pendidikan untuk peningkatan kesejahteraan.
Baca SelengkapnyaRaffi ternyata dulu sering naik becak ke sekolah. Yang baru terungkap saat kelulusan kedua orangtuanya tak hadir.
Baca SelengkapnyaPolwan tangguh itu bernostalgia di rumah masa kecilnya yang berada di asrama Rindam TNI.
Baca Selengkapnya