Bukan Corona, Virus Ini juga Mengerikan di Indonesia Korbannya Capai Ribuan
Merdeka.com - Dunia kini sedang digemparkan oleh wabah virus corona, termasuk Indonesia. Siapa sangka, tidak hanya virus corona saja yang menghantui Tanah Air. Demam berdarah dengue (DBD), penyakit yang sempat menggegerkan Indonesia kini datang kembali.
Di tengah kepanikan wabah corona, masyarakat dibuat terkejut dengan jumlah korban DBD yang terus meningkat. Melansir dari Halodoc, Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan sebuah penyakit yang diakibatkan oleh salah satu dari empat virus dengue.
Virus tersebut bisa menyerang manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albocpictus. Harus diketahui, demam berdarah dengue (DBD) masuk ke dalam jenis penyakit yang mudah menular.
-
Mengapa kasus DBD di Jakarta meningkat? Lebih lanjut, Ngabila menjelaskan adanya peningkatan kasus DBD di Tanah Air terjadi karena efek dari kemarau ekstrem panjang atau El Nino pada Juli hingga November 2023.
-
Kenapa angka DBD di Indonesia terus meningkat? Demam berdarah dengue terus menjadi beban serius di Indonesia. Setiap tahun, ribuan kasus dilaporkan di seluruh negeri, menyebabkan beban yang signifikan pada sistem kesehatan.
-
Apa penyebab peningkatan kasus DBD di Jakarta? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan kasus DBD meningkat? Tren peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selalu terjadi di musim hujan, dan penyakit ini masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia.
-
Kapan kasus DBD di Jakarta meningkat? Angka kasus DBD di DKI Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 1.102 orang dari sebelumnya hanya 627 kasus pada 19 Februari 2024.
-
Kapan puncak kasus DBD di Indonesia? Hingga minggu ke-41 tahun 2024, atau sekitar bulan Oktober, tercatat 203.921 kasus dengue dengan 1.210 kematian.
Kasus DBD di Nusa Tenggara Timur
Menurut data yang beredar, sekitar 2.116 kasus DBD terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dari ribuan kasus tersebut, 31 orang telah dinyatakan meninggal dunia.
2020 Liputan6.com/JohanTallo
Dari 31 orang, 13 kasus kematian di antaranya tercatat di Kabupaten Sikka. Mengetahui angka kasus DBD kian meningkat, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan terbang ke kabupaten tersebut.
"Saya harus terbang saat ini ke NTT untuk mengecek supaya jangan ada kematian lagi," papar Menkes Terawan.
Kasus DBD di Kabupaten Sikka
Hingga Minggu (8/3), Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, NTT, melaporkan jumlah pasien meninggal dunia akibat DBD telah mencapai 13 orang. Angka tersebut terhitung sejak awal tahun. Awalnya, korban meninggal mencapai 11 orang hingga Rabu (4/3). Namun, pada Kamis (5/3) terdapat dua korban meninggal lainnya yang membuat angka kematian DBD di Kabupaten Sikka kian meningkat."Jumlah ini jika dibandingkan dengan beberapa hari terakhir mengalami peningkatan, " kata Plt Kadis Kesehatan Kabupaten Sikka Petrus Herlemus saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu (8/3).
Pasien yang Dirawat
Sementara itu, tercatat setidaknya 108 pasien baik orang dewasa hingga anak-anak masih dirawat di tiga rumah sakit. Mulai dari RS Lela, RS Kewapante dan TC Hillers. "Dan kalau data pasien DBD sejak Januari hingga Maret jumlahnya sudah mencapai 1.145 kasus dari sebelumnya pada Rabu (4/3) lalu hanya mencapai 1.131 kasus," ujar dia.
2020 Merdeka.com
Jumlah korban yang terus meningkat, membuat pemerintah Kabupaten Sikka memperpanjang status kejadian luar biasa (KLB). Tercatat pula, hingga saat ini pemerintah Kabupaten Sikka sudah empat kali memperpanjang status KLB."Status KLB DBD tahap empat sudah diperpanjang lagi karena korban akibat DBD semakin meningkat," tutupnya.
Faktor Penyebab DBD Belum Diketahui
Lebih lanjut, Menkes Terawan mengatakan belum mengetahui secara pasti faktor penyebab wabah DBD ini. Apalagi, Menkes Terawan belum pernah mengunjungi Kabupaten Sikka."Nanti saya akan lihat, saya kan belum pernah menginjakkan kaki di Sikka" Ujar Menkes Terawan.
Kasus DBD di Bekasi
Rupanya, wabah DBD tidak hanya menyerang Nusa Tenggara Timur saja. Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mencatat setidaknya ada 51 orang terkena DBD. Angka tersebut terhitung sejak Januari hingga Februari 2020.
2016 Merdeka.com/imam buhori
Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Irfan Maulana menyatakan, jumlah pasien DBD bulan Januari mencapai 30 orang. Pada bulan Februari bertambah 21 orang. Kendati begitu, menurutnya tren DBD tahun ini menurun dibanding tahun sebelumnya."Tren menurun dibandingkan periode sebelumnya," kata Irfan pada Selasa (10/3).
Kasus DBD di Tenggerang Selatan
Kota Tangerang Selatan juga terkena wabah DBD. Sejak Januari hingga Maret 2020, tercatat sudah ada 87 warga dirawat di RSU Kota Tangerang Selatan. Dua pasien di antaranya dinyatakan meninggal dunia.Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, memaparkan kasus DBD di Kota Tangerang Selatan mengalami peningkatan jika dibanding dengan tahun sebelumnya. "Pada Januari ada 29 orang penderita DBD. Maret ini ada 17 penderita, 4 sudah pulang tinggal 13 yang dirawat dan seluruhnya warga Tangsel, ungkap Wakil Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie di RSU Kota Tangsel, di Jalan Padjajaran, Selasa (10/3).
Kasus DBD di Jakarta Selatan
Kepala Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Kota Jakarta Selatan, Helmy memaparkan, pihaknya mencatat sudah ada 165 kasus DBD di wilayah Jakarta Selatan. Angka tersebut terhitung sejak Januari hingga Februari 2020.
2019 Merdeka.com
"Bulan Januari dilaporkan ada 62 kasus, Februari yang tinggi, ada 103 kasus," kata Helmy seperti diberitakan Antara, Minggu (1/3).Meski begitu, dia menyakini belum ada laporan pasien DBD yang meninggal. Helmy menambahkan, kasus DBD tahun ini jauh menurun jika dibanding dengan kasus DBD tahun sebelumnya.
Himbauan dari Menteri Kesehatan
Melihat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) kian meningkat, Menteri Kesehatan Indonesia mengimbau masyarakat untuk selalu melaksanakan 3M. Mulai dari menguras dan menyikat kamar mandi, menutup tempat-tempat penampungan air atau genangan air dan mendaur ulang atau memanfaatkan barang bekas. "3 M itu dilakukan, termasuk membersihkan lingkungan dan sebagainya. Jangan sampai ada air tergenang di sekitar rumah," katanya.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jumlah korban meninggal dunia itu berasal dari 62.001 kasus DBD yang teridentifikasi.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaWabah DBD yang melanda Bangladesh pada 2023 ini telah menyebabkan 1.017 orang meninggal dunia dan hampir 209.000 orang terinfeksi.
Baca SelengkapnyaHingga minggu ke-12 di tahun 2024, ditemukan sebanyak 43.271 kasus DBD dengan total jumlah kematian sebanyak 343 jiwa.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengajak masyarakat mencegah DBD dengan membersihkan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKegiatan fogging ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum di tengah tingginya kasus DBD.
Baca SelengkapnyaSejumlah pasien demam berdarah dengue sampai saat ini masih menjalani rawat inap.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat 750 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal 2024. Dari ratusan kasus itu, empat orang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPenderita DBD di Depok melonjak drastis di Februari hingga 119 kasus
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca Selengkapnya