Cak Nun Menunggu Jokowi Ucapkan Belasungkawa, 6 FPI Tewas Ditembak Polisi Rakyatnya
Merdeka.com - Insiden baku tembak di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, masih bergulir hingga menyeret nama Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab (HRS). Enam laskar FPI yang mengawal rombongan itu tewas usai menerima timah panas dari anggota polisi.
Sosok Emha Ainun Nadjib atau lebih dikenal Cak Nun akhirnya ikut buka suara terkait kasus tersebut. Tokoh intelektual Muslim Indonesia ini dikenal kerap menyampaikan pemikiran dan kritik dalam berbagai bentuk, seperti cerpen, puisi, dan lagu.
Masing-masing pihak baik polisi dan FPI muncul dengan versi berbeda terkait bentrok tersebut. Sejumlah pihak pun mendorong agar dibentuk tim investigasi pencari fakta.
-
Kenapa Jokowi memanggil Menaker Ida dan Kakak Cak Imin? 'Kalau yang kita baca ya, pujian presiden terhadap pencapaian PKB dan juga ucapan kekaguman kepada ketua umum kami, Gus Muhaimin, karena dalam situasi pileg PKB justru mengalami kenaikan yang signifikan,' kata Maman di gedung DPR, Senayan, Jakarta Senin (18/3).
-
Siapa yang nobar bareng Jokowi? Presiden Joko Widodo (Jokowi), nonton bareng (nobar) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) di hotel tempatnya bermalam di Kota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah.
-
Siapa yang mengklaim telah menyatu dengan Jokowi? Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengatakan dirinya sudah menyatu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Jokowi mampu menyatukan lawan menjadi kawan.
-
Siapa yang bertemu dengan Presiden Jokowi? Dalam lawatannya ke Jakarta, Paus Fransiskus bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.
-
Siapa Ajudan Presiden Jokowi? Kapten Infanteri Mat Sony Misturi saat ini tengah menjabat sebagai ajudan Presiden Joko Widodo.
-
Siapa yang menggugat Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI)
Berikut ulasannya.
Tokoh Intelektual Muncul
Dilansir dari caknun.com, bertajuk 'Dialog 4-Mata Jokowi-HRS'. Terlihat serangkaian kalimat khas Cak Nun yang begitu mengena di hati. Seakan miris melihat Indonesia tengah diadu domba.
"6 Orang rakyat Indonesia mati ditembak. Menurut FPI yang salah Polisi, menurut Polisi yang salah FPI. Kita rakyat mendengarkan dan percaya ke yang mana?" tulisnya membuka kritik.
Sampai ia memberi huruf tebal atau bold, pada kata 'akibat' dan 'sebab'. Dua hal yang patut ditelusuri, demi informasi yang akurat.
"Semua keruhnya permusuhan yang tak habis-habis ini adalah akibat yang tidak diurus sebabnya secara mendasar," imbuhnya.
Mendasari dengan Pancasila
Indonesia memiliki pancasila sebagai dasar negara. Hal itu patut dipraktikan dalam kasus ini. Ia tekankan pada sila keempat, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan".
"Semua pertengkaran nasional yang tak ada ujungnya ini karena semua pihak tidak mempelajari, mendewasai dan membijaksanai manajemen jarak antara musyawarah menuju mufakat dalam Sila-4 Pancasila," tulis dalam dialog.
"Ini momentum untuk menguji apakah bangsa kita punya tokoh dengan jiwa kepemimpinan, berkecerdasan dan berkebijaksanaan pemimpin," tambahnya.
Menunggu Jokowi Berbelasungkawa
Hingga saat ini, rakyat seakan berseteru sendiri menilai tanpa tahu kejadian sebenarnya.
Cak Nun seraya meminta pemimpin Indonesia untuk sekedar ikut menunjukkan rasa belasungkawanya. Sebab enam rakyatnya tewas di tangan anggota polisi, yang juga berstatus rakyatnya.
"Sambil menunggu Presiden mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya enam (6) rakyatnya," tulisnya.
Dialog 4 Mata
Cara berpikir dan kritik Cak Nun terbilang apik, ia sampai menyarankan untuk melakukan dialog dengan Rizieq Syihab. Serta didampingi oleh dua orang sebagai wali.
"Sekarang saatnya terjadi Dialog 4 mata antara Jokowi dengan Habib Riziq. Di"wali"i misalnya oleh Pak Jusuf Kalla dan Gus Mus (KH Mustofa Bisri). Bisa disusul dialog-dialog berikutnya antar berbagai kelompok dan stakeholders bangsa ini," tulisnya lagi.
Tujuan: Demi Kemenangan Bersama
Dialog empat mata yang disampaikan oleh Cak Nun, diharapkan membawa jawaban baru. Saling bermusyawarah tanpa saling menjatuhkan.
"Prinsip yang harus dicapai: 1- Menang bersama, bukan menangan sendiri 2- Semua Insya Allah menjadi lerem dan tenang oleh pertemuan itu 3- Tidak boleh ada yang dipermalukan. Menang tanpo ngasorake (menang tanpa merendahkan wibawa)," tulis dalam dialog.
Seakan tak mau masalah tersebut menjadikan rakyat bingung dan menyalahkan satu pihak. Tentunya demi perdamaian dan kemenangan bersama.
"Yang menang NKRI, Persatuan Kesatuan, Bangsa dan Rakyat Indonesia. Win-win Game. Kita punya Pancasila, kita pelaku Demokrasi, kita punya warisan wisdom luar biasa dari sejarah masa silam. Kita pastikan apapun yang terlanjur terjadi, pada akhirnya yang menang adalah bangsa dan rakyat Indonesia," tutupnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video merekam ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah yang disumpah di atas Alquran.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan terhadap Panji masih didalami polisi.
Baca SelengkapnyaKasus ini sudah terungkap dan enam orang sudah jadi tersangka.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyinggung tragedi KM50 kepada capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat Capres perdana.
Baca SelengkapnyaIptu Rudiana memastikan dirinya tak diam atas kasus ini. Namun dia meminta pihak lain tak membuat asumsi yang membuat keluarga mereka tersakiti.
Baca SelengkapnyaDenpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat Muhaimin Iskandar kini tengah berduka.
Baca SelengkapnyaHotman berharap kepolisian bisa mengungkap kasus terkait adanya 'cukong' yang kerap memeras para pedagang obat.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono memastikan proses hukum terhadap anggotanya yang melakukan pelanggaran tindak pidana.
Baca SelengkapnyaGanjar Ungkap Kondisi Relawan Korban Penganiayaan Anggota TNI, Ada yang Patah Gigi
Baca SelengkapnyaPomdam Jaya masih menunggu hasil pemeriksaan tim autopsi untuk menjelaskan penyebab kematian pemuda asal Aceh yang diculik 3 anggota TNI.
Baca Selengkapnya