Cara Menghindari Penularan Covid-19 saat Musim Hujan
Merdeka.com - Di musim penghujan, potensi munculnya berbagai penyakit menyebabkan kemungkinan imunitas tubuh turun sangatlah besar. Terlebih di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang.
Beberapa penyakit seperti demam berdarah, diare hingga Covid-19 dapat menyerang manusia. Serangan penyakit tersebut diakibatkan karena turunnya imunitas tubuh manusia.
Apalagi, musim penghujan dapat menimbulkan banjir yang apabila terjadi pengungsian, dapat berisiko adanya penularan Covid-19. Oleh sebab itu, Merdeka.com memberikan beberapa cara menghindari penularan Covid-19 saat musim hujan yang dikutip dari Facebook milik Satgas Covid-19.
-
Kenapa penyakit mudah menyerang di musim hujan? Perubahan suhu. Musim hujan menyebabkan suhu udara menjadi lebih dingin dan lembab, yang bisa mempengaruhi sistem kekebalan tubuh. Suhu yang tidak stabil juga bisa membuat tubuh sulit beradaptasi dan mudah terserang virus atau bakteri.
-
Mengapa penyakit muncul di musim hujan? Perubahan cuaca yang tiba-tiba dari musim kemarau ke musim hujan sering kali berdampak pada kesehatan, di mana gejala seperti demam, batuk, dan pilek mulai banyak ditemukan.
-
Bagaimana cara menjaga imunitas tubuh di musim hujan? 'Hal itu (masalah kesehatan) dapat dihindari kalau kita memiliki ketahanan tubuh yang baik, itu juga dicerminkan dari ragam pangan yang kita konsumsi,' ujarnya.
-
Siapa saja yang berisiko terpapar penyakit di musim hujan? Dehidrasi membuat tubuh lebih rentan mengalami berbagai penyakit yang kerap muncul di musim hujan.
-
Bagaimana cara meningkatkan imun tubuh di musim hujan? Untuk meningkatkan imun tubuh saat musim hujan, Anda perlu melakukan beberapa hal berikut:Mengonsumsi makanan yang kaya vitamin C. Vitamin C dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh dan melawan infeksi.
-
Apa saja penyakit yang muncul di musim hujan? Selain flu, ada sejumlah penyakit lain yang bisa muncul di musim hujan, seperti:LeptospirosisPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang menyebar melalui kontak dengan tanah, air, atau makanan yang terkontaminasi urine, darah, atau jaringan hewan yang terinfeksi. Gejala leptospirosis antara lain demam, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah-muntah. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti meningitis, kerusakan hati dan ginjal, atau bahkan kematian. DiarePenyakit ini ditandai dengan feses yang encer dan cair, serta frekuensi buang air besar yang lebih sering dari biasanya. Penyebab diare adalah bakteri, virus, atau parasit yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala diare antara lain kram perut, mual, muntah, dan demam. Jika diare tidak ditangani dengan baik, bisa menyebabkan dehidrasi, kekurangan elektrolit, atau bahkan kematian. Demam tifoidPenyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi atau Salmonella paratyphi yang menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Gejala demam tifoid antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri perut, mual, muntah, dan diare atau sembelit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti perdarahan usus, perforasi usus, atau infeksi pada organ lain. Demam berdarah denguePenyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Gejala demam berdarah antara lain demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, ruam kulit, mual, muntah, dan perdarahan pada hidung, gusi, atau kulit. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti syok, gagal organ, atau kematian.MalariaPenyakit ini disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan oleh nyamuk anopheles. Gejala malaria antara lain demam, menggigil, keringat dingin, sakit kepala, mual, muntah, dan anemia. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti kerusakan otak, ginjal, hati, atau paru-paru. Penyakit tangan-kaki-mulutPenyakit ini disebabkan oleh virus coxsackie yang menular melalui kontak dengan sekresi hidung, air liur, atau tinja orang yang terinfeksi. Gejala penyakit tangan-kaki-mulut antara lain demam, sakit tenggorokan, ruam merah pada tangan, kaki, atau mulut, dan luka melepuh pada tangan, kaki, mulut, atau bokong. Penyakit ini biasanya menyerang anak-anak dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7-10 hari.Infeksi kulitPenyakit ini disebabkan oleh bakteri, jamur, atau virus yang masuk ke dalam kulit melalui luka, gigitan, atau iritasi. Penyakit ini bisa menyebar melalui kontak langsung dengan orang atau benda yang terinfeksi. Gejala infeksi kulit antara lain kulit merah, bengkak, gatal, nyeri, atau bernanah. Jenis infeksi kulit yang umum terjadi saat musim hujan antara lain kudis, kurap, bisul, atau impetigo.
Berikut ulasan lengkapnya.
Cara Menghindari Penularan Covid-19 saat Musim Hujan
Segera Ganti Masker yang Basah
Apabila ada sebuah hal yang mengharuskan Anda keluar rumah di kondisi hujan, maka sebaiknya bawa lebih dari satu masker. Segera ganti masker Anda apabila sudah basah dan terkena air hujan.
Perlu diketahui, masker yang kondisinya lembap atau basah tidak efektif dalam menyaring virus atau droplet di udara.
Menjaga Kebersihan Lingkungan
Di musim penghujan seperti sekarang, Anda diharuskan untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Hal ini agar risiko banjir dapat dihindari dan diminimalisir.
Adanya banjir membuat potensi penularan banyak virus penyakit, termasuk virus Covid-19 semakin besar. Oleh sebab itu, pastikan lingkungan tetap dalam kondisi bersih serta terbebas dari sampah.
Waspadai Penyakit Musiman
Saat musim hujan, Anda harus mewaspadai risiko terkena penyakit musiman, seperti demam berdarah, penyakit kulit, dan diare. Penyakit-penyakit tersebut dapat menurunkan imun tubuh sehingga Anda akan lebih rentan terpapar virus Covid-19.
Tetap Disiplin dan Patuhi Protokol Kesehatan
Selain beberapa cara di atas, Anda juga harus tetap disiplin dan mematuhi protokol kesehatan di tengah musim penghujan. Tetaplah rajin mencuci tangan, memakai masker, serta menjaga jarak terutama saat berada di luar rumah.
Mari tetap patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, menjaga jarak, serta menghindari kerumunan. (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Flu adalah penyakit yang paling sering terjadi selama musim hujan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mencegahnya agar tubuh tetap fit di musim hujan.
Baca SelengkapnyaDatangnya musim hujan sekaligus menghadirkan sejumlah penyakit yang perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaPemerhati kesehatan dokter Reisa Broto Asmoro mengungkapkan alasan musim hujan membuat tubuh semakin rentan sakit.
Baca SelengkapnyaDibalik kesejukannya, musim hujan juga membawa dampak negatif bagi kesehatan. Mereka yang imunnya rendah, akan jadi korban dari penyakit musim hujan.
Baca SelengkapnyaDengan datangnya musim hujan, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat secara drastis.
Baca SelengkapnyaMusim pancaroba, periode transisi yang penuh perubahan antara musim kemarau dan musim hujan, sering kali membawa tantangan kesehatan yang unik.
Baca SelengkapnyaKehujanan di jalan dapat menyebabkan berbagai efek yang mengganggu kesehatan.
Baca SelengkapnyaMusim hujan membuat berbagai jenis mikroba mudah berkembang biak, hal itu menyebabkan beberapa penyakit sering datang saat musim penghujan.
Baca SelengkapnyaKelembaban tinggi, suhu yang rendah, dan paparan air hujan dapat menjadi faktor pemicu munculnya berbagai masalah kulit selama musim hujan.
Baca SelengkapnyaSebagai negara tropis, Indonesia memiliki curah hujan yang cukup tinggi.
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk mengetahui cara menjaga kesehatan di musim hujan
Baca SelengkapnyaMusim hujan sering kali menimbulkan masalah kesehatan.
Baca Selengkapnya