Cerita Asisten Dokter Asal Indonesia Dilecehkan Pasien di Jerman, Bokongnya Dipukul
Merdeka.com - Pelecehan bisa terjadi pada semua orang, baik pria maupun wanita. Namun, pelecehan seringkali terjadi terhadap perempuan. Seperti yang baru saja dialami oleh WNI yang tengah bekerja sebagai asisten dokter di Jerman.
Wanita bernama Trisna itu merasa terhina dan dilecehkan oleh pasiennya. Pelaku tiba-tiba melayangkan tangannya ke pantat secara cepat dan menghindar, seakan tak terjadi apa-apa. Hal itu terjadi lagi, hingga lebih parah dan membuat WNI ini tak bisa tidur dengan beban pikiran.
Simak ulasannya berikut ini.
-
Siapa yang dihina oleh wanita tersebut? 'Enggak usah pakai senyum mbak, customer komplain marah-marah, lu senyum lagi. Otakmu di mana itu,' makinya. 'Maaf ya kak,' ujar karyawan pria ingin memberikan penjelasan.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Kenapa tersangka kasus Vina Cirebon dianiaya? 'Terkait penganiayaan pada saat itu ramai di Facebook bahwasanya mereka disiksa tapi pada saat pemeriksaan muncul bahwa itu juga dilakukan sesama tahanan,' kata Surawan kepada wartawan, Minggu (26/5).
-
Kenapa wanita itu mengalami kondisi seperti itu? Wanita yang berasal dari Provinsi Henan itu diketahui telah ditegur oleh atasannya sebulan sebelumnya, yang mengakibatkan ia mengalami perasaan tidak bahagia yang berkepanjangan.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
Pasien Paling Ekstrem dan Sudah Tua
Sekian kali Trisna atau yang akrab disapa kak Ina ini, menerima tindakan senonoh salah seorang pasiennya. Tak ingin menjelakkan klinik tempatnya bekerja, Trisna berusaha mengingatkan dengan kalimat yang baik.
"Kalau jabat tangan, bilang terima kasih oke. Tapi kalau sampai elus tangan begitu, saya bilang mohon jangan dilakukan. Karena saya tidak suka," kata Trisna seperti dikutip dari kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman.
Meski begitu, pria itu tetap saja ingin mengambil kesempatan untuk bisa membelai Trisna. Padahal sudah diberi peringatan tegas.
"Berulang, pokoknya beberapa kali dia kalau gak elus tangan ya pegang saya punya ini (lengan bagian atas). Tapi saya selalu kaya apa, bukan marah tapi peringati dia dengan kata-kata yang baik. Saya selalu ulang dan ulangi. Saya pikir mungkin dia sudah tua dan pikun," ungkapnya.
Pilih Selalu Sembunyi di Pojokan
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Karena kebiasaan aneh tersebut, Trisna selalu memilih menjauh dan pergi ke pojok ruangan. Supaya pelaku itu tak bisa ambil kesempatan.
"Tapi hari ini perasaan saya sudah enggak enak. Aduh, saya tidak mau. Karena beberapa kali dia sudah melakukan, dan saya sudah melaporkan ke pimpinan, saya punya dokter tempat bekerja. Saya merasa aneh. Kalau dia mau pulang, selesai ambil darah, tensi, semua, saya langsung berdiri menjauh ke pojokan. Bilang, sampai jumpa, saya selalu mundur," tutur Trisna.
Pukul Pantat Secara Cepat Langsung Menghindar
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Saat Trisna mengetik data di komputer, orang itu seketika melayangkan tangan ke pantat secara cepat. Sontak asisten dokter ini berbalik badan dan memicingkan mata karena terkejut. Sebegitu marahnya, Trisna sampai bingung dan tak bisa berkutik
"Saya di depan komputer dan harus ngetik semua data, saya berdiri posisi begini. Saya lagi mengetik, dia tiba-tiba tangannya itu memukul pantat saya dua kali. Saya speechless, yang membikin saya marah saat itu, sampai tidak bisa tidur. Kenapa saya tadi tidak marah, saya speechless yang kaget. Dia ngapain barusan, cepat kali mukul pantat," ujar Trisna.
Membisikkan Kalimat Senonoh
Bentakan dilontarkan, tapi pelaku berpura-pura hanya ingin menanyakan perihal vaksin Covid-19. Tak disangka, mendadak dengan berbisik, pelaku memuji pantat Trisna. Hal itu tentu saja membuat batinnya kian marah.
"Kamu barusan ngapain? Dia bilang, ah enggak saya tadi cuma mau tanya soal vaksin, sama bla bla bla. Jadi saya, oke saya pura-pura melupakan, padahal ini otak. Saya balik dan ngetik dengan menyamping. Tiba-tiba dia bisikin, bokong kamu bagus sekali. Apa tidak kurang ajar?," tegas Trisna.
Sedang Hamil Malah Dilecehkan
Seakan semakin merasa teraniaya, dengan posisi Trisna saat ini masih hamil buah hati keduanya. Rasa ingin melaporkan ke polisi pun makin memuncak.
"Saya sampai, ya Tuhan tolong. Ini kalau dia pegang lagi ini saya punya bokong, mau saya laporkan ke polisi. Apalagi saya ini sedang mengandung, jadi semakin merasa marah dan terhina. Dikondisi saya sedang bekerja, saya merasa teraniaya," kata Trisna.
Pelaku Mau Pegang Payudara
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Kemudian saat pemeriksaan tahap selanjutnya, Trisna tak sanggup lagi menahan emosi. Suaranya makin lantang dan bergetar. Ketika pelaku hendak melampiaskan nafsu ke bagian dada.
"Saya agak mundur agar bisa ambil dia punya darah, Dia angkat tangan ke dada saya. Tolong tangan Anda taruh bawah, dia angkat lagi ke arah saya punya dada. Saya langsung keras sekali, saya harus bilang berapa kali, tangan Anda harus diletakkan di bawah. Sampai suara saya bergetar," ucap Trisna.
Dokter Mulai Tegas, Pasien Pura-Pura Menyesal
Ketegasan Trisna dan ancaman yang dilontarkan tak membuat pelaku jera. Sebagai asisten dokter, ia masih berusaha bersikap profesional di pekerjaan. Tapi emosinya makin memuncak hingga dokter pun datang.
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
"Karena sudah terlalu emosi ya. Ini saya pegang jarum, jangan sampai bikin saya gila naik. Bukan saya tusuk ke vena tapi saya tusuk sampai tulang ke sumsum. Mohon maaf, untung saya masih punya akal sehat," ucapnya menggebu.
Tapi sayang, pelaku malah berpura-pura tak bersalah dan hanya ingin membantu Trisna.
"Akhirnya dokter saya datang karena dengar suara saya. Dia langsung bilang, tolong Anda punya tangan taruh di bawah, hargai asisten saya, jangan macam-macam di sini. Iya maaf ya, tadi saya cuma mau bantu, alasannya," ungkap Trisna.
Pelaku Memasukkan Tangan ke Baju Trisna
Sebelum pasien itu pulang, Trisna menghindar untuk menyibukkan diri. Sayangnya, kondisi klinik sedang sepi pegawai. Sehingga pelaku bisa menyasarkan tanpa saksi mata. Tiba-tiba dia memasukkan tangannya ke baju Trisna dari leher belakang.
"Bisa-bisanya dia elus belakang leher saya, masukkan tangan ke dalam baju. Dengan nada sangat tinggi, tolong jangan sekali-kali jangan sentuh saya lagi. Dia langsung kaget [...] Jangan sentuh di daerah yang tidak seharusnya, saya sangat marah," terang Trisna.
Kanal YouTube Keluarga Bahagia Di Jerman ©2021 Merdeka.com
Semenjak kejadian eksteim tersebut, Trisna diminta dokter untuk tidak lagi menangani pasien pria itu. Begitu jijiknya Trisna, sampai membersihkan seluruh bagian. Seraya untuk menghapus memori kelamnya barusan.
"Saking jijiknya saya, kalian sebagai perempuan pasti tahu. Saya langsung ambil desinfektan, kasih bersih semuanya, sampai meja, lantai, saya enggak mau dia ada jejak kaki dan apa pun di sini. Saya merasa ternoda," pungkasnya.
(mdk/kur)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pemijat difabel netra berada dalam kondisi rentan, mulai dari pelecehan seksual sampai penipuan.
Baca SelengkapnyaRirin Rosyidah harus dirawat di rumah sakit usai dianiaya oleh tetangganya
Baca SelengkapnyaPelaku juga sempat ingin memukul menggunakan kipas angin berukuran besar, namun berhasil dicegah korban.
Baca SelengkapnyaKondisi A sempat lumayan parah sehingga tidak bisa bangun selama dua hingga tiga hari.
Baca SelengkapnyaKorban berinisial TA (22) melayangkan laporan dugaan pencabulan itu ke Polda Sumatera Selatan pada pekan lalu.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaKomandan Denpom XIV/3 Kendari, Mayor CPH Usamma mengaku Prada F telah ditahan. Penahanan tersebut dilukan guna melakukan penyelidikan.
Baca SelengkapnyaPekerjaan itu diklaim sudah terjadwal sebelumnya sehingga tidak bisa ditinggalkan.
Baca SelengkapnyaSiswi SMK korban pemerkosaan yang diduga dilakukan anggota TNI di Surabaya selalu panik melihat orang dengan postur tentara.
Baca SelengkapnyaDokter Ortopedi Cabuli Istri Pasien Ditahan di RS, Polisi Cuma Pamer Barang Bukti
Baca Selengkapnyakorban TA telah melaporkan kasus ini ke Polda Sumatera Selatan pada Kamis (22/2) atau sehari usai kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban pelecehan seksual Rektor Universitas Pancasila (UP) nonaktif Profesor Edie Toet Hendratno, RZ (42) saat ini mengalami trauma.
Baca Selengkapnya