Cerita Bule Memilih Tinggal di Indonesia Menjadi Petani dan Berternak Bebek
Merdeka.com - Tinggal di hunian mewah di tengah perkotaan mungkin menjadi impian bagi kebanyakan orang. Namun, seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Selandia Baru ini justru tak demikian.
Demi bisa tinggal di Indonesia, pria 'bule' itu bahkan rela meninggalkan hiruk pikuk kota dan lebih memilih menjadi petani di pedesaan.
Melalui video di kanal Youtube Bidara Farm Official, pria bule yang diketahui bernama Michael itupun menceritakan awal mula dirinya memilih pindah ke Indonesia untuk bertani dan berternak bebek. Simak ulasannya:
-
Bagaimana cara warga Kampung Bebek menjalankan budidaya bebeknya? 'Budidaya bebek di sini dikerjakan mulai dari hulu ke hilir. Kami berdayakan warga desa. Kami menitipkan bebek untuk mereka pelihara, waktunya panen kita beli,' jelas Nur Kholis, pelopor ternak bebek di Desa Kedungwungu pada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, yang berkunjung ke peternakannya saat program Bupati Ngantor di Desa tersebut, Kamis (16/11).
-
Siapa yang memelihara bebek di Kampung Bebek? Kholis menjelaskan terdapat 40 kepala keluarga yang dititipi memelihara bebek. Satu keluarga diberi kuota untuk memelihara 1000 bebek di rumah masing-masing.
-
Mengapa pasangan ini memilih beternak puyuh? 'Dan jadilah usaha puyuh ini. Benar juga, dalam waktu dua jam hasilnya dua kali lipat dibanding gaji saya saat masih bekerja di perusahaan di mana saya bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore,' kata Evi.
-
Siapa yang sukses ternak ayam kampung? Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Bagaimana pasangan ini memulai usaha ternak puyuh? Setelah itu mereka mulai merintis beternak puyuh. Uang Rp10 juta hasil pinjaman dari bank digunakan untuk modal awal serta pembangunan kandang seluas 3x6 meter. 'Untuk mendirikan kandang ini kit acari bahan-bahan yang bekas, biar murah. Cor-corannya bekas, gentengnya bekas, kayu-kayunya. Pokoknya semuanya bekas,' kata Evi dikutip dari kanal YouTube Dari Kami Untuk Kamu.
-
Siapa yang menginspirasi mereka untuk beternak puyuh? Dalam dua tahun belakangan, Evi dan Sukirman merasakan benar hasil dari beternak puyuh. Bukan gaji besar yang didapat, melainkan waktu luang yang amat melimpah.
Awal Mula Datang ke Indonesia
Dalam video yang dibagikan, Michael pun menceritakan awal mula dirinya tertarik untuk memilih tinggal dan menetap di Indonesia.
Ia mengatakan, mulai tertarik dengan kehidupan masyarakat di Tanah Air sejak kedatangannya ke Pulau Dewata Bali untuk berlibur. Dari situlah, ia mulai tertarik untuk menetap hingga mencoba memulai beberapa bisnis.
"Jadi waktu itu saya ke Bali, lalu bertemu orang-orang di sana baik-baik. Karena itu saya jadi suka di sini. Lalu saya mencoba beberapa bisnis juga di sini," kata Michael.
Youtube/Bidara Farm Official ©2021 Merdeka.com
Nyaman Jadi Petani
Youtube/Bidara Farm Official ©2021 Merdeka.com
Awal mula kepindahannya ke Indonesia, Michael sempat mencoba beberapa bisnis. Mulai dari menjual gula aren hingga bisnis balapan motor. Namun, dari beberapa bisnis yang ia lakoni Michael justru mengaku lebih nyaman untuk menjadi petani dan mengurus sawah. "Bisnis gula aren, ada juga bisnis balapan motor, tapi saya lebih enak jadi petani saja. Di Selandia baru enggak ada sawah, jadi buat saya itu sangat unik," ungkap Michael.
Jadi Peternak Bebek
Youtube/Bidara Farm Official ©2021 Merdeka.com
Tak hanya bekerja mengurus sawah, Michael rupanya juga mulai merintis usahanya menjadi peternak bebek. Ia juga mengaku, sangat senang bisa belajar menjadi peternak di Indonesia karena ada banyak orang yang mau membantunya. "Dulu pernah ada teman menyarankan beli bebek katanya bagus di bisnisnya terus aku coba..jadi ya suka aja sama bebek gak tau kenapa," kata Michael."Aku fokus di produksi telur (bebek) saat ini masih belajar sih, tapi banyak orang Indonesia yang bantu kasih ilmu tentang bebek," tambahnya.
Ingin Punya Peternakan bebek Besar
Youtube/Bidara Farm Official ©2021 Merdeka.com
Dalam video tersebut, Michael juga berharap kedepannya ia bisa semakin mengembangkan bisnisnya menjadi peternak bebek sukses. "Baru beli itik itu mau dibesarkan untuk dijual, mungkin kedepannya nanti mau dan bisa punya banyak bisa 2000 (ekor)," kata Michael.Meski tergolong sebagai pemula menjadi peternak, Michael mengaku tak merasa terlalu kesulitan. Sebab, ia mengatakan banyak mendapatkan ilmu dan bantuan dari warga sekitar. "Orang Indonesia baik-baik kasih ilmu tentang bebek, kalau ada apa-apa telfon lalu dia akan bantu," kata Michael.
(mdk/khu)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga usianya yang senja, dia memilih untuk menetap di tengah hutan.
Baca SelengkapnyaSaat bekerja di Brunei, gaji wanita ini sudah lebih dari 1.000 dolar atau sekitar Rp12 juta lebih. Namun, ia memilih pulang kampung.
Baca SelengkapnyaHidup dengan banyak uang di Jakarta rupanya tak membuat Widodo merasa bahagia karena hari-harinya dipenuhi dengan tekanan pekerjaan
Baca SelengkapnyaPeternak bebek di Jombang Jawa Timur ini cuan hingga ratusan juta rupiah per bulan. Ia membagikan rahasianya.
Baca SelengkapnyaSebelum terjun ke dunia pertanian, Makmur merantau ke Jepang dan bekerja di bidang manufaktur.
Baca SelengkapnyaKeputusannya menjadi petani justru memberikan pendapatan lebih dibanding menjadi karyawan dengan upah minimum.
Baca SelengkapnyaPindahnya Basiron ke Kalimantan Utara tentu memerlukan banyak penyesuaian. Ia juga diketahui banting setir dalam urusan pekerjaan.
Baca SelengkapnyaWalaupun warga asli Sukomakmur, namun Lihun merasakan betul bagaimana sulitnya merintis pekerjaan sebagai petani.
Baca SelengkapnyaBeternak bebek hias harus berdasarkan rasa suka, tak hanya sekedar mengejar cuan
Baca SelengkapnyaSimak keseruan Melissa asal Prancis dan suami saat mencari rumput untuk pakan sapi.
Baca SelengkapnyaSebelum merantau ke Jakarta, Ucok Baba ternyata sempat bekerja di Medan. Tak banyak yang tahu, jika Ucok Baba ternyata sempat bekerja di penangkaran buaya.
Baca SelengkapnyaPria asal Banyuwangi ini menjadi buruh migran di Taiwan selama 6 tahun.
Baca Selengkapnya