Cerita Effendi Simbolon Sowan ke Panglima TNI, Masih Buntu di Kasad Jenderal Dudung
Merdeka.com - Politisi PDIP, Effendi Simbolon menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Permintaan maaf itu disampaikan setelah massifnya kecaman dari prajurit TNI atas pernyataan anggota Komisi I DPR RI itu.
"Dari lubuk hati terdalam saya mohon maaf atas perkataan saya yang menyinggung dan menyakiti prajurit siapapun dia perwira, tamtama, dan para pihak yang tidak nyaman atas perkataan yang dinilai lain. Saya mohon maaf. Saya tunjukkan pada seluruh prajurit bertugas atau purna dan para pihak yang tidak nyaman," ujar Effendi Simbolon di Gedung DPR, Rabu (14/9).
Dalam kesempatan itu juga, Ia mengatakan telah menghubungi Panglima TNI dan Kasad secara pribadi untuk meminta maaf.
-
Di mana Kolonel Edward Sitorus bertemu dengan prajurit bernama Tampan Pamungkas? Lebih dari tiga orang prajurit memperkenalkan diri sembari berjabat tangan, Edward lantas takjub saat bersalaman dengan salah satu tentara yang berasal dari Sumedang, Jawa Barat.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Kenapa posisi Kasad Dudung sulit ditebak? “Apakah pensiunnya Danjen Akademi TNI Letjen Teguh Arief Indratmoko akan memunculkan nama pati bintang tiga baru dari lingkungan TNI AD dan mengakibatkan pergeseran posisi bintang tiga lainnya atau tidak. Jika iya, maka konstelasi calon pengganti Jenderal Dudung juga bisa ikut berubah,“ kata Pengamat militer Institute For Security and Strategic Studies (ISSES) Khairul Fahmi.
-
Siapa Jenderal TNI yang pernah menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan? Tokoh militer TNI-AD asal Jambi ini merupakan satu-satunya Jenderal yang menjabat KSAD, Panglima ABRI, dan Menhan Indonesia dalam waktu yang bersamaan.
-
Bagaimana Andika Perkasa jadi Panglima TNI? Perjalanan karirnya mencapai puncak saat diangkat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada tahun 2018, dan karier militernya mencapai puncak dengan penunjukan sebagai Panglima TNI pada tahun 2021.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Respon Panglima TNI
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa pun merespon niat baiknya. Menurutnya, permasalahan ini terhadap Panglima TNI sudah clear.
YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa ©2022 Merdeka.com
"Betul, 2 hari yang lalu saya WA ke Panglima dan Kasad untuk mohon waktu dan direspon oleh Panglima. Kemudian kemarin saya jam 12 ada di kantor beliau, saya ingin poin menanyakan sikap-sikap dari TNI dan juga saya menyampaikan maaf saya. Jadi saya mendahului dari yang difasilitasi oleh Pak Ketua saya," ujarnya.
"Pak Panglima menyampaikan tidak ada masalah, jadi sangat clear gitu. Nanti silakan teman-teman menanyakan langsung agar lebih elok kalau yang bersangkutan yang menyampaikannya," ungkapnya.
Kasad Belum Ada Respon
©Liputan6.com/Angga Yuniar
Sementara itu, Kasad Jenderal Dudung Abdurachman belum memberikan respon terhadap pesannya. Meski begitu, Effendi mengatakan tetap akan bertanggung jawab dengan apa yang disampaikannya."Nah ke Pak Dudung belum direspon, saya sudah minta waktu, saya akan hadir sendiri. Saya bertanggung jawab terhadap saya sampaikan, saya bertanggung jawab apa yang menjadi sikap yang saya sampaikan dan itu pertanggung jawaban saya ke Tuhan," paparnya."Saya juga punya kehormatan, kehormatan saya akan saya bawa sampai ke pusara saya. Saya akan pertanggung jawabkan itu," lanjutnya."Tapi sekali lagi misi saya datang untuk minta maaf, dan saya sudah sampaikan ke Pak Panglima. Memang ke Pak Kasad belum langsung karena belum waktu beliau," katanya.
Minta Maaf Sebut TNI Gerombolan
©2022 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi
Sebagaimana diurai Pak Ketua Fraksi, Saya ingin sampaikan sehubungan dengan di Rapat Dengar Pendapat (RDP) atau raker Komisi 1 dengan Kementerian Pertahanan, Panglima TNI dan para staf. Pokok bahasan di raker anggaran 2023 dan isu aktual. Dalam rapat itu kemudian oleh pimpinan disampaikan topik bahasan sesuai undangan. Di situ kemudian saya paham ada beberapa poin yang saya ingin dapat penjelasan dari Menteri Pertahanan, Panglima TNI dan Kepala Staf.Memang karena masih pagu indikatif tidak banyak bahasan. Nah kemudian masuk ke isu aktual. Di situ saya ingin tanya kepada Panglima Andika dan KASAD Dudung. Seyogyanya ada Menhan untuk tanyakan info yang kami terima sehubungan hal-hal disharmoni. Menyangkut keberadaan TNI keseluruhan dan Angkatan Darat. Tapi memang Pak Kasad tidak hadir. Oleh teman-teman ditanyakan, dikritisi.Poin saya bukan soal hadirnya, tapi lebih elok hadir untuk dapat penjelasan seputar masalah yang kami ingin dapat penjelasan. Di situ kemudian ada masalah kepatuhan, kehormatan TNI yang kami tahu kepatuhan. Di situ saya sadar itu tidak nyaman, tidak elok, dan beberapa pihak mungkin tersinggung atas kata-kata dari saya soal gerombolan dan ormas. Yang sejatinya saya tidak pernah stigmakan gerombolan. Tapi kalau tidak ada harmoni itu seperti gerombolan atau ormas. Kalau lihat rekaman utuh itu poin saya.Dari lubuk hati terdalam saya mohon maaf atas perkataan saya yang menyinggung dan menyakiti prajurit siapapun dia perwira, tamtama, dan para pihak yang tidak nyaman atas perkataan yang dinilai lain. Saya mohon maaf. Saya tunjukkan pada seluruh prajurit bertugas atau purna dan para pihak yang tidak nyaman.Dan kepada Panglima TNI, saya mohon maaf. Kasad, Kasal, Kasau yang mungkin merasa kurang nyaman, saya mohon maaf. Saya ingin menegaskan, mencintai TNI dengan tupoksi saya. Tidak kurangi hormat kita ke hal-hal kurang pas. Demikian.
Respons Kasad Atas Permintaan Maaf Effendi
©2022 Merdeka.com
Kasad memerintahkan anak buahnya di seluruh Tanah Air untuk berhenti marah ke anggota DPR RI Effendi Simbolon. Sebab, Effendi telah meminta maaf ke TNI karena ucapannya beberapa waktu lalu."Saya dengar hari ini pak Effendi Simbolon meminta maaf. Artinya menurut saya memang beliau punya hak konstitusional sebagai anggota dewan, tapi kami TNI, khususnya TNI Angkatan Darat punya kehormatan dan harga diri," ujar Dudung saat kunjungan ke Riau, Rabu (14/9).Menurut Dudung, kehormatan dan harga diri TNI tidak boleh diganggu oleh siapapun. Apalagi, kata Dudung, TNI disibukkan dengan kegiatan operasi di daerah dan membantu rakyat."Ini yang tidak boleh diganggu, kami TNI AD melaksanakan tugas-tugas. Baik di daerah operasi maupun tugas-tugas lainnya untuk membantu rakyat ini luar biasa. Kasihan prajurit-prajurit kita," jelasnya.Dudung yakin, ucapan Effendi beberapa waktu lalu yang menyebutkan TNI sebagai gerombolan, merupakan perbuatan pribadi yang tidak mewakili DPR RI serta partai PDIP."Saya yakin bahwa yang disampaikan pak Effendi Simbolon tidak mewakili anggota dewan. Apalagi mewakili partainya, setahu saya PDI Perjuangan itu betul-betul sangat dekat dengan TNI AD, selalu perhatian kepada wong cilik," tegas Dudung."Tidak mungkin mewakili partai maupun mewakili anggota dewan. Anggota Komisi I semuanya baik, semua baik, setahu saya baik. Karena selama ini kami mengikuti RDP itu hal-hal baik yang disampaikan," kata dia."Jadi kalau menyampaikan kalau TNI seperti gerombolan, lebih-lebih dari ormas itu menyakitkan bagi saya, saya sudah lama bertugas di daerah-daerah operasi," tambahnya. (mdk/tan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Effendi Simbolon berikan salam metal, usai pertemuan di DPP PDIP. Effendi Simbolon mengklarifikasi ucapan terkait dukungan untuk Prabowo
Baca SelengkapnyaPolitikus Effendi Simbolon menerima pemberian peringatan dari PDIP.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon penuhi panggilan DPP PDIP, untuk mengklarifikasi ucapannya soal Prabowo menjadi "nakhoda" di Indonesia
Baca SelengkapnyaPrabowo menegaskan dirinya hanya menghadiri undangan acara yang juga dihadiri oleh Effendi Simbolon.
Baca SelengkapnyaSaid tak khawatir mengenai dukungan Effendi kepada RK-Suswono.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Sejumlah politikus melakukan manuver politik di tikungan terakhir Pilkada Jakarta. Salah satunya politikus PDIP Effendi Simbolon.
Baca Selengkapnya"Mereka menyatakan bahwa merah adalah merah sebagai bentuk loyalitas, sehingga tidak ada suatu perpindahan," ungkap Hasto.
Baca SelengkapnyaEffendi Simbolon bertugas mengkaji kebijakan pertahanan di Kemenhan yang dipimpin Prabowo.
Baca SelengkapnyaEffendi ingin anggotanya tahu cerita Surya Paloh memutuskan usung Anies Baswesan maju nyapres 2024.
Baca SelengkapnyaSanksi terkait sinyal dukungan Effendi kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.
Baca SelengkapnyaSosok dua jenderal TNI Angkatan Darat yang pernah jadi Panglima TNI tanpa pernah menduduki jabatan sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad).
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Gunungkidul.
Baca Selengkapnya