Cerita Gus Dur Bubarkan Departemen Sosial karena 'Tikus Sudah Kuasai Lumbung'
Merdeka.com - Baru-baru ini dikejutkan dengan penangkapan Menteri Sosial, Juliari Batubara.Penangkapan tersebut terkait dengan kasus dugaan suap bantuan sosial (bansos) atas penanganan Covid-19. Penyelewengan itu kemudian dibongkar oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Kini, Menteri Sosial Juliari Batubara ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) cabang KPK di Pomdam Jaya Guntur. Tim penyidik juga menahan anak buah Juliari, Adi Wahyono yang merupakan pejabat pembuat komitmen di Kementerian Sosial.
Atas kasus tersebut, cerita Gus Dur yang membubarkan Departemen Sosial kembali menjadi perbincangan hangat. Bukan tanpa alasan, Presiden ke-4 menggantikan BJ Habibie melakukan hal tersebut. Sebab, dikatakan 'tikus sudah kuasai lambung'. Penasaran dengan alasan lebih lengkap Gus Dur membubarkan Departemen Sosial?
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Apa kebijakan Gus Dur terkait keberagaman? Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman karena pada masa pemerintahannya, ia menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina. Keputusan ini memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk menganut agama, kepercayaan, dan tradisi mereka, termasuk merayakan upacara keagamaan secara terbuka.
-
Siapa yang minta pemulihan nama baik Gus Dur? Sebelumnya, Fraksi PKB meminta MPR RI untuk memulihkan nama baik mantan Presiden RI Gus Dur.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
Melansir dari akun YouTube Aminudin Khudhori, Senin (7/12/2020), simak ulasan informasinya berikut ini.
Membubarkan Departemen Sosial
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) menjadi Presiden 20 Oktober 1999 sampai 2001. Gus Dur menggantikan posisi BJ Habibie usai dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dari hasil Pemilu tahun 1999. Kebijakan-kebijakan telah dikeluarkan oleh sang presiden. Namun, ada salah satu kebijakan yang justru menjadi kontroversial pada masanya.
Saat menjabat, salah satu yang dilakukan Gus Dur yakni membubarkan Departemen Sosial (kini Kementerian Sosial). Dekret Presiden tersebut kemudian dibacakan oleh Yahya Staquf, juru bicaranya. Keputusan itu lantas mendapat reaksi keras dari berbagai kalangan. Hingga pada akhirnya, Gus Dur lengser dari jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia. Tepat 23 Juli 2001, posisinya digantikan oleh Megawati Soekarnoputri.
Alasan Membubarkan DepSos
Rupanya, Gus Dur memiliki alasan yang kuat di balik semua itu. Dikatakan oleh Presiden ke-4 Indonesia, Departemen Sosial telah korupsi besar-besaran. Padahal seharusnya Departemen inilah yang bertugas juga untuk mengayomi rakyat Indonesia.
©2016 Merdeka.com
"Persisnya itu karena Departemen itu yang mestinya mengayomi rakyat, ternyata korupsinya besar-besaran. Sampai hari ini," ungkap Gus Dur dalam tayangan video Kick Andy
Tikus Sudah Menguasai Lumbung
Bagi sebagian orang, kebijakan tersebut dinilai terlalu berisiko dan besar. Terlebih hanya untuk membunuh tikus dalam sebuah lumbung. Akan tetapi, kenyataannya adalah tikus tersebut telah menguasai seluruh lumbung. Sehingga Gus Dur memilih untuk membubarkan Departemen Sosial yang justru menjadi kontroversial."Kalau membunuh tikus kan enggak perlu membakar lumbungnya? Kenapa Anda bakar lumbungnya?," tanya Andy."Loh memang. Oh, karena tikusnya sudah menguasai lumbung," sambung Gus Dur.
Video Gus Dur Paparkan Alasannya
Inilah alasan yang dikemukakan oleh Gus Dur terkait membubarkan Departemen Sosial yang kontroversial itu.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui, penurunan Gus Dur tertuang dalam Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden.
Baca SelengkapnyaSosok Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah humoris semasa hidupnya.
Baca SelengkapnyaPimpinan MPR RI sepakat mencabut TAP MPR Nomor II/MPR/2001 sebagaimana permohonan Fraksi PKB.
Baca SelengkapnyaAtas pertimbangan itu, Jokowi mengatakan, perlu ada Mensos definitif untuk menjalankan tugas Kemensos.
Baca SelengkapnyaLukman Edy menceritakan ketika itu dirinya dipecat sebagai Sekjen oleh Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai sosok yang jenius. Hasil pemikirannya sering dikagumi banyak orang. Namun, ia tak punya banyak uang.
Baca SelengkapnyaMantan politikus PKB Ahmad Effendy Choirie atau Gus Choi menceritakan kemunculan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Baca SelengkapnyaCak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.
Baca SelengkapnyaJaringan Gusdurian menolak izin ormas untuk mengelola tambang
Baca SelengkapnyaMenurut Cak Imin, Gus Dur telah meletakkan pondasi pluralisme, toleransi, serta hubungan antara agama dan negara.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaMPR menyampaikan permintaan itu kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya