Cerita Pahit Konglomerat Tajir Melintir, Pernah Cuci Piring Sampai Dibentak Pelanggan
Merdeka.com - Mantan Menteri Perdagangan Era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gita Wirjawan dikenal luas sebagai seorang pengusaha sukses. Di balik keberhasilannya, Gita menyimpan kisah unik.
Tak pernah ada yang tahu, Gita rupanya pernah banting tulang untuk menghidupi dirinya sendiri. Di masa lampau, pengusaha kelahiran Jakarta ini pernah menjadi tukang cuci piring dan seorang pianis.
Tak seberapa, ia juga seringkali mendapatkan cerita pahit saat dibentak pelanggan dan pemilik restoran.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Siapa yang memiliki ciri-ciri wirausahawan sejati? Wirausahawan sejati adalah orang bodoh yang pintar yang mempekerjakan orang-orang yang lebih pintar di usaha mereka.
-
Bagaimana Sudaryono mencapai kesuksesan? Perjalanan hidup Mas Dar dari dusun kecil di Grobogan hingga puncak kesuksesan di berbagai bidang ini menjadi inspirasi bagi banyak orang.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Seperti apa ceritanya? Simak ulasan selengkapnya berikut ini.
Dompet Pas-Pasan
Lulus dari University of Texas dan Baylor University bukan lah suatu hal yang cukup mudah bagi Gita. Pria berusia 55 tahun ini memiliki masa-masa getir.
Meski dilahirkan di dalam keluarga yang cukup berada, namun Gita justru hidup pas-pasan di luar negeri kala itu.
YouTube CXO Media ©2021 Merdeka.com
"Banyak yang enggak tahu, Pak Gita itu pengalamannya sebelum itu banyak gitu kan. Pernah cuci piring, pernah main piano di sana-sini, dan segala macam. Ceritakan dong pak, waktu pengalaman-pengalaman itu," tanya Putri Tanjung dalam kanal YouTube CXO Media.
"Saya ke Amerika itu, I've come from the middle class family dari Jakarta. Tapi pas-pasan banget waktu sampai di sana,” terangnya.
Jadi Pianis dan Cuci Piring
Untuk menghidupi dirinya sendiri kala itu, ayah dari tiga orang anak ini lantas harus bekerja keras. Ia memutar otak untuk dapat menghasilkan uang sendiri.
Gita lantas memanfaatkan kemampuannya yang dapat bermain piano untuk mendapatkan penghasilan. Tak hanya itu, ia juga sempat menjadi tukang pencuci piring hingga pelayan di sebuah restoran.
YouTube CXO Media ©2021 Merdeka.com
“Jadi, cara untuk saya enggak pulang ke Indonesia ya itu. Jadinya ya waktu itu adanya ya cuma cuci piring, ngepel, bersihkan toilet, main piano. Nah, kebetulan saya punya bakat lah main piano. Ya sudah," ungkapnya.
Banting Tulang untuk Kuliah
Ia memutuskan untuk mengambil 40 jam kerja dalam waktu satu minggu. Meski bekerja, ia tak lantas melupakan kewajibannya untuk menempuh pendidikan tinggi. Ia tetap mengambil 5 hingga 7 kelas dalam satu semester.
YouTube CXO Media ©2021 Merdeka.com
"Itu seminggu kerja mungkin 40 jam, sambil mengambil kelas 5 sampai 7 kelas per semester," jelasnya.
Pelajaran Berharga
Menjalani rutinitas sebagai mahasiswa dan pekerja paruh waktu ternyata mendatangkan banyak pelajaran hidup bagi Gita, Ia belajar banyak mengenai karakteristik pelanggan yang membangun kepribadiannya sebagai pengusaha sukses.
YouTube CXO Media ©2021 Merdeka.com
"Berapa tahun ya saya jadi waitress. Itu saya benar-benar belajar mengenai customer service. Karena kalau orang itu lagi dilayani, banyak yang complain misal karena piringnya enggak hangat, banyak yang complain ikannya kurang matang atau enggak sesuai dengan pesanannya. Itu kita belajar tentang feedback[...] Itu bisa diaplikasikan ke seluruh vertikal bisnis kalau menurut saya," terangnya.
"Dan melatih kesabaran ya, pak," tambah Putri.
"Oh iya, sering dimaki-maki juga kan kalau salah atau apa," ucapnya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita sosok triliuner pemilik Bank dan Rumah Sakit yang dulunya hidup dari setoran tukang becak.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaNanang tersadar, mengakhiri hidup bukanlah solusi terbaik menghadapi masalah yang saat ini sedang mendera.
Baca SelengkapnyaDi saku, hanya tersisa Rp700.000. Uang itu kemudian dipakai Hendra untuk menyewa satu kamar kos khusus perempuan.
Baca SelengkapnyaBanyak yang tak mengetahui bahwa artis kelahiran Kabupaten Ciamis, 19 September 1990 itu pernah menjadi asisten manajer sebuah restoran.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaMbak War permah dibuat nyaris bangkrut oleh orang yang iri. Mirisnya, hal itu dilakukan oleh orang terdekatnya.
Baca SelengkapnyaLangkahnya saat itu cukup ceroboh. Satu unit mobilnya dijual untuk membangun kedai kopi.
Baca SelengkapnyaSejak kecil Pak Tarno ditelantarkan sang ibu setelah ayahnya meninggal dunia. Pak Tarno ketemu ibu setelah jadi artis
Baca SelengkapnyaNyawa Mirza terancam saat berselisih paham dengan rekan bisnisnya.
Baca SelengkapnyaMeski terlahir dari keluarga biasa jika terus berusaha dan bekerja keras, tentu akan menghasilkan sesuatu yang bernilai.
Baca Selengkapnya