Cita-Cita Masuk TNI, Anak Papua Ini Jadi Satpam Lalu Lolos Akpol & Kini Perwira Polri
Merdeka.com - Kesempatan menjadi pengabdi negara terbuka bagi siapa saja. Tak peduli dengan latar belakang hingga asal daerah.
Seperti kisah inspiratif Brigadir Taruna Nikodemus yang satu ini. Berbekal kemampuan yang mumpuni, Niko berhasil menjadi Perwira Polisi pada beberapa waktu lalu.
Pria asal Papua Barat bukan berasal dari kalangan berada. Namun dia bisa menjadi anggota polisi. Sebelum jadi polisi, dia pernah menjadi satpam di kampung halaman.
-
Siapa yang berhasil menjadi Polwan? SSDM Polri membagikan sebuah kisah inspiratif di akun media sosial miliknya. Kisah ini memperlihatkan seorang anak nelayan dari Pulau terluar bernama Kiki Wulandari berhasil menjadi Polwan.
-
Bagaimana karier Jenderal Polri? Tak hanya itu saja, rekam jejak karier Carlo selama menjabat sebagai anggota Polri juga bukan kaleng-kaleng. Ia beberapa kali turut serta berhasil memecahkan kasus.
-
Siapa yang lolos seleksi Bintara Polri? 'Kini dinyatakan lulus seleksi bintara Polri,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa pemuda pertama yang jadi Polisi di desanya? SSDM POLRI membagikan sebuah kisah dari seorang pemuda yang berhasil meraih mimpinya. Pemuda tersebut bernama Rahmad Daniel. Ia dinyatakan lulus dalam sidang akhir yang dipimpin oleh Karo SDM Polda Sulsel, Kombes Polisi Aris Haryanto.
-
Bagaimana Dhimas bisa menjadi anggota Polri? “Terus waktu SMK banyak fasilitas olahraga yang bagus jadinya mendukung. Dididik juga secara fisik dan mental semua dapat di sekolah sampai akhirnya daftar (polisi) sekali langsung masuk,“ katanya.
-
Bagaimana Try menjadi perwira TNI? Masa remaja yang akrab dengan kehidupan militer itu yang mendorong Try mendaftar menjadi taruna. Dia rela meninggalkan kampus untuk menjadi seorang perwira TNI.Try mendaftar ke Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad) di Bandung. Namun perjalanannya juga tidak mudah. Try sempat dinyatakan gagal dalam tes. Walau sepintas postur try tampak tegap dan gagah, namun tulang bahunya sedikit miring.Hal ini disebabkan hobi Ty mengangkat beban saat masih remaja.
Penasaran dengan cerita unik nan inspiratif dari Ipda Niko? Berikut ulasan selengkapnya, dirangkum dari kanal YouTube Indonesian National Police Academy (6/5/2020).
Anak Petani
Bukan berasal dari keluarga berada membuat jebolan Akpol pada tahun 2020 ini harus merasakan perjuangan. Niko merupakan anak dari seorang ayah yang hanya bekerja sebagai petani di kampung halaman, Papua Barat.
Meski hanya anak dari seorang petani, namun semangatnya seolah tak pernah luntur. Ia terus berjuang untuk bersekolah hingga tamat SMA.
YouTube Indonesian National Police Academy ©2021 Merdeka.com
"Gimana perasaannya dan orang tua di rumah kerja apa?" tanya salah satu presenter.
"Kalau orang tua saya sendiri, ayah saya itu petani," jawabnya.
Tak Rayakan Kelulusan
Usai rampung dengan tanggung jawabnya di dunia pendidikan, ia pun lantas berpikir untuk mewujudkan cita-citanya sejak lama.
Semasa kelulusan, ia tak layaknya anak-anak lain yang dapat merasakan kelulusan bersama kawan seperjuangan. Ia justru tengah berjuang keras untuk meneruskan harapannya usai tamat sekolah.
YouTube Indonesian National Police Academy ©2021 Merdeka.com
"Pas selesai ujian, ujian sekolah itu, saya langsung urus berkas saya untuk tes[...]. Saya harus ke Papua lagi," ujarnya.
"Jadi, di Papua itu pulang pergi atau stay?" tanya salah satu presenter.
"Stay di Papua. Jadi teman-teman saya merasakan (kelulusan) itu, saya enggak merasakan, bisa coret-coret baju itu saya enggak merasakan. Saya cuma dikabari, kamu lulus dengan nilai sekian sekian," kenangnya.
Awal Cita-Cita Jadi Prajurit Marinir
Sebenarnya, cita-cita Niko dulu bukan menjadi polisi. Ia justru pernah bercita-cita menjadi prajurit TNI Angkatan Laut (AL). Hal ini tak lepas dari kondisi alam di kampung halamannya yang dekat dengan bibir pantai.
Saat itu, ia berjuang keras untuk dapat mengikuti tes hingga ke luar kota. Harapannya tak pernah sirna meski ia baru menginjak usia 18 tahun.
YouTube Indonesian National Police Academy ©2021 Merdeka.com
"Sekolah, terus saya kepikiran untuk jadi, pengen jadi tentara gitu kan," ucapnya.
"Bukan jadi polisi?" tanya salah satu presenter.
"Awalnya, awalnya saya pengen jadi polisi. Pengen berlayar saya ke laut, pengen jadi angkatan laut," balasnya.
Jadi Satpam
Takdir berkata lain, ia harus menelan kegagalan lantaran tersisih dari proses seleksi pendidikan sebagai prajurit TNI. Ia lantas sempat kebingungan hingga depresi saat hendak meneruskan hidup.
Tak berselang lama, ia berpikir untuk melanjutkan hidup dan bekerja mencari rupiah sembari tetap menunggu proses seleksi di tahun berikutnya. Kala itu, profesi yang dipilihnya adalah satpam.
"Jadi pas waktu saya dikasih tahu kalau gagal itu, terus dipulangkan lagi kembali ke daerah. Terus saya pulang itu, ya namanya baru tes pertama kali itu banyak pikiran, stres gitu. Saya seminggu bingung mau ngapain," ucapnya.
YouTube Indonesian National Police Academy ©2021 Merdeka.com
"Terus saya berpikir, ah kerja dulu lah sambil nunggu tes tahun depan begitu kan. Jadi pas itu saya dapat, ditawarin jadi security. Jadi waktu itu saya diajak juga kan, kerja 4 bulan jadi security," tambahnya.
Lolos Akpol
Keberuntungan seolah menemui Niko di pintu yang lain. Ia mendapatkan kesempatan langsung untuk mendaftar Akademi Kepolisian (Akpol). Hal itu diraihnya usai meraih peringkat satu di salah satu pendidikan satpam yang dipimpin oleh anggota Polri.
"Pas saya ranking satu di situ, saya ditanya sama Kasatlantas Polres Manokwari. Ditanya kan, umur kamu berapa saya jawab delapan belas. Pada ketawa semua," ucapnya.
YouTube Indonesian National Police Academy ©2021 Merdeka.com
"Terus saya dikasih tahu, itu ada penerimaan polisi. Mau enggak daftar itu? Terus saya ada motivasi juga, senior saya kan[...] Pas saya cari-cari itu ternyata lulusan Akpol begitu," sambungnya.
Kini, jebolan Akpol angkatan 51 Batalyon Adnyana Yuddhaga asal Polda Papua Barat ini menikmati hasil jerih payahnya. Ia tetap mengabdi pada Ibu Pertiwi dengan kepala tegak dan penuh dedikasi.
(mdk/mta)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Agung Teddy pun tercatat berada di peringkat 31 dari 47 peserta calon siswa Bintara lainnya.
Baca SelengkapnyaCerita perjuangan gigih seorang pemuda untuk bisa meraih mimpinya.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah anak piatu 5 kali gagal masuk TNI kini memilih menjadi anggota Polri.
Baca SelengkapnyaSemasa kecil hingga masa pendidikan, dia getol berlatih demi menjadi anggota Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaKesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaBerikut sosok eks bintara Polwan yang bukan lulusan Akpol namun berhasil pegang komando jadi Kapolres.
Baca SelengkapnyaPerjuangan kerasa seorang petugas sampah bernama Pandi untuk menjadi seorang polisi menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan anak petani berhasil lolos tes Tamtama Polri setelah gagal sebanyak enam kali.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang kolonel TNI yang berhasil jadi perwira meski sang ayah hanya berpangkat kopral.
Baca SelengkapnyaBerikut momen seorang sopir bangga sang anak lolos seleksi anggota Polri setelah berkali-kali gagal.
Baca SelengkapnyaSering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaSang putra diketahui baru saja lolos Akademi Kepolisian (Akpol).
Baca Selengkapnya