Crazy Rich Bali Curhat Bisnisnya Goyang Karena Covid-19, Jual 16 Mobil Satu Ferrari

Merdeka.com - Pandemi Covid-19 berdampak besar terhadap sektor ekonomi. Tak sedikit pengusaha merumahkan karyawan lantaran pemasukannya merosot.

Salah satunya Ajik Krisna, pengusaha yang dikenal sebagai Crazy Rich Bali. Ajik pemilik sejumlah toko oleh-oleh yang terkenal di Bali. Akibat pandemi, dia terpaksa merumahkan2.500 karyawan.

Meski begitu, Ajik tetap bertanggungjawab memberikan sembako kepada ribuan karyawannya itu. Sehingga, untuk memenuhi kebutuhan tersebut Ajik menjual puluhan mobil bisnis dan mobil pribadi. Salah satunya, merek kenamaan Ferrari.

Berikut ulasannya:

32 Toko Tutup

Channel YouTube SuccessBefore30 ©2021 Merdeka.com

Akibat pandemi Covid-19, pemilik nama asli I Gusti Ngurah Anom ini terpaksa menutup 32 tokonya dan merumahkan 2.500 karyawan. Hal itu dilakukan lantaran Bali sangat sepi wisatawan.

"Masalah pandemi mungkin semua kaget ya. Dan yang paling meresahkan, Bali ini 80 persen hidupnya dari pariwisata. Semua bisnis tutup. Termasuk Krisna, 32 outlet. Dengan jumlah 2500 karyawan. Akhirnya kami rumahkan," kata Ajik Krisna seperti dikutip dari SuccessBefore30.

Viral Diisukan Bangkrut

Pria yang akrab disapa Ajik ini mengaku terkejut banyak media yang menyebut bisnis oleh-olehnya bangkrut. Karena seluruh toko tutup dan tetap harus membayar tagihan. Namun hal itu ditepis olehnya.

Channel YouTube SuccessBefore30 ©2021 Merdeka.com

Sosok yang pernah hidup susah dan berjuang dari bawah ini, sudah bisa mencari peluang baru untuk tidak terpuruk terlalu jauh.

"Berjalannya waktu, bulan lima padahal ada Krisna yang baru buka. Tiga outlet baru. Bulan keenam saya berusaha bangkit. Isu yang beredar di media, betul kita sampai jual lebih dari 16 mobil," ujar Krisna.

Jual 25 Mobil

Demi bisa bangkit lagi dari terlilitnya ekonomi di masa pandemi, Ajik mulai menjual 25 mobil perusahaan.

"Memang benar di bulan lima itu berat. Tapi mobil yang mana dulu. Pertama, mobil yang kita jual mobil transport. Kebetulan saya punya transport, 25 mobil kita jual semua," ungkap Ajik.

Meski begitu, tetap saja masih belum bisa mencukupi kebutuhan sembako Rp750 juta setiap bulan. Serta tagihan perlu dibayar, dari hasil penjualan mobil yang hanya Rp1,5 miliar.

"Sedang yang mobil pribadi. Memang di masa pandemi, bulan keenam akhirnya kita jual juga. Karena 25 mobil transport-nya nggak lebih dari Rp1,5 miliar. Sedangkan kebutuhan sembako untuk karyawan itu Rp750 juta," terangnya.

Rela Jual Ferrari

Channel YouTube SuccessBefore30 ©2021 Merdeka.com

Ajik akhirnya memutuskan untuk menjual mobil lagi yang ada di rumah. Deretan koleksi mahalnya harus rela dilepas, termasuk Ferrari yang dibandreol mencapai Rp14,5 miliar.

"Diputuskan di bulan 6, setelah itu lanjut mobil di rumah kita jual, Ferrari satu, Bentley, Mini Cooper. Tapi yang jelas di rumah yang kita jual, Ferrari saja," ucap Ajik.

"Paling mahal ini Lamborghini harganya Rp14,5 miliar," kata Ajik Krisna kepada Ria Ricis seperti dikutip kanal youtube Ria Ricis, Jumat (19/4/2020).

Ajik Bangkit dan Mulai Bercocok Tanam

Tak ingin larut dalam kesedihan, Ajik mulai bangkit dengan mulai bercocok tanam. Setidaknya Crazy Rich Bali ini memiliki 23 hektar tanah. Sebagian diubah menjadi lahan cocok tanam kacang yang dirintis sejak bulan Mei.

"Saya nggak mau terdiam di rumah, stres di rumah. Akhirnya saya mulai berkebun. Panennya di bulan 9, penghasilan dari proses penanaman kacang. Bahkan boleh dibilang, Krisna itu bisa keluar dari krisis pandemi," papar Ajik.

Abaikan Cemooh Orang

Channel YouTube SuccessBefore30 ©2021 Merdeka.com

Kendati demikian, Ajik mengaku sempat diejek karena mencoba bisnis baru di masa sulit pandemi. Namun hal itu tak dijadikannya beban. Ia terus melanjutkan mengembangkan kacang tanahnya.

"Karena bulan keenam harus bangkit. Apapun yang kita inovasi di masa pandemi nggak mungkin bisa berkembang, banyak yang bilang gitu. Tapi saya malah kebalikannya. Makanya saya panen kacang lalu saya produksi," tutur Ajik.

Kini ia bisa membuat rumah produksi camilan kacang tanah dengan berbagai rasa. Serta mengubah salah satu rumah makannya sebagai rumah produksi, dengan empat ribu lebih pesanan setiap hari.

"Restoran dekat bandara sudah diubah jadi rumah produksi. Jual camilan sudah bisa produksi empat ribu lebih per hari," pungkasnya.

"Ketiga bakpia Ajik. Ini kita launching di masa pandemi, sekarang omzetnya bisa Rp1 miliar selama sebulan," imbuhnya.