Daftar Pensiunan Jenderal dan Laksamana TNI yang Terpental dari Kabinet Jokowi
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik enam menteri baru untuk menduduki pos kementerian di Kabinet Indonesia Maju. Deretan nama yang tak diduga, kini menjadi harapan baru pemerintahan bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19.
Dari enam menteri yang diganti, salah satunya Menteri Agama Fachrul Razi. Seperti diketahui Fachrul merupakan pensiunan jenderal TNI. Namun ternyata bukan hanya Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi saja yang harus hengkang dari pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Sebelumnya, terdapat beberapa pensiunan Jenderal dan Laksamana yang mengalami perombakan atau reshuffle kabinetdalamkepemimpinan Jokowi di periode pertama.
-
Siapa saja yang dipecat selain Jokowi? Selain Jokowi, Gibran, dan Bobby, terdapat 27 kader lain yang juga menerima sanksi berupa pemecatan. Keputusan ini menunjukkan bahwa tindakan tegas diambil terhadap semua pihak yang terlibat dalam pelanggaran.
-
Siapa yang pecat Jokowi? Pengumuman tersebut disampaikan oleh Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, dalam sebuah konferensi pers yang berlangsung di Jakarta.
-
Siapa yang menjadi Panglima TNI? Saat Indonesia merdeka, Surono dan kawan-kawannya bergabung dengan Barisan Keamanan Raktay (BKR) di Banyumas. Di sinilah Surono selalu mendampingi Soedirman yang kelak menjadi Panglima TNI.
-
Siapa yang harus mengundurkan diri? Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menegaskan, anggota dewan yang terpilih harus mengundurkan diri apabila ditetapkan sebagai calon kepala daerah.
-
Siapa yang pamit dari jabatannya? Momen perpisahan usai menjabat selama lima tahun dibagikan Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum.Pria yang kerap disapa Kang Uu ini terlihat melakukan kegiatan botram bareng warga di pedesaan Sukabumi, Jawa Barat.
-
Kapan Marsekal TNI Fadjar akan pensiun? Laki-laki yang dilantik Presiden Joko Widodo pada Rabu 20 Mei 2020 sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) ke-23 akan pensiun pada pertengahan tahun ini.
Berikut ulasannya.
Tedjo Edhy Purdijatno
Liputan6 ©2020 Merdeka.com
Laksamana TNI (Purn) Tedjo Edhy Purdijatno merupakan mantan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL). Pria yang pernah menerima banyak penghargaan dari beberapa negara di Asia ini, ternyata pernah terpental dari Kabinet Presiden Jokowi.
Sebelumnya Tedjo mengemban tugas sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. Ia menjabat tidak genap satu tahun. Tapi sudah harus dirombak dari kursi kementerian.
Mantan Ketua Dewan Pembina Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengabdi sejak 27 Oktober 2014 hingga 12 Agustus 2015. Ia terpental saat reshuffle pertama dan digantikan oleh Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut yang Rangkap Jabatan
©2020 Istimewa
Kala itu Presiden Joko Widodo menunjuk Luhut Panjaitan untuk menjabat sebagai Menko Polhukam, menggantikan Laksamana Tedjo. Meski begitu, Luhut harus mengemban dua jabatan sekaligus.
"Setelah langsung bertemu setelah pelantikan sebagai Menko Polhukam, presiden instruksikan kepada Pak Luhut untuk rangkap jabatan, tetap sebagai Kepala Staf Kepresidenan," kata Staf Khusus Bidang Politik dan Media Kantor Staf Presiden, Atmaji Sumarkidjo kepada wartawan di Istana, Jakarta, Rabu (12/8/2015).
Jenderal (Purn) Fachrul Razi
©2020 Merdeka.com
Pensiunan selanjutnya yang harus terpental dari kabinet Jokowi ialah Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi. Selama ini ia telah menjabat sebagai Menteri Agama pada Kabinet Indonesia Maju sejak 23 Oktober 2019.
Posisi mantan Wakil Panglima TNI ini di kementerian Agama diganti oleh Yaqut Cholil Qoumas.
Namanya tercatat sebagai orang ketiga dari kalangan militer yang menjabat Menteri Agama. Serta menjadi tokoh militer pertama sejak era Reformasi.
"Yang keempat, Yaqut Cholil Qoumas, beliau adalah tokoh muslim, Ketua GP Ansor dan akan kita berikan tanggung jawab sebagai Menteri Agama," kata Jokowi di beranda Istana Negara, Selasa (22/12/2020).
Letjen (Purn) Terawan Agus Putranto
©2020 Merdeka.com
Sosok yang sudah tidak asing lagi dan selalu hangat diperbincangkan selama pandemi Covid-19, Letnan Jenderal TNI (Purn) dokter Terawan Agus Putranto. Selama periode Kabinet Indonesia Maju Pemerintahan Presiden Jokowi, ia menjabat sebagai Menteri Kesehatan.
Sebelumnya, Terawan pernah menjabat sebagai dokter militer, sekaligus menjadi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Serta mengemban amanat sebagai Ketua Tim Dokter Kepresidenan, dalam waktu yang bersamaan.
Terawan termasuk pensiunan jenderal yang harus direshuffle pada 22 Desember 2020 kemarin. Ia tercatat sebagai dokter militer kedua yang menjabat Menkes, setelah Mayor Jenderal TNI (Purn) dokter Suwardjono Surjaningrat tahun 1978–1988. Serta dengan pangkat tertinggi yang memangku jabatan tersebut. (mdk/kur)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fachrul Razi merupakan mantan wakil panglima TNI berpangkat jenderal
Baca SelengkapnyaDua menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca SelengkapnyaJokowi telah menerima surat pengunduran diri Pramono Anung dan Risma.
Baca SelengkapnyaJohn Wempi mundur karena maju dalam Pemilihan Kepala Daerah 2024.
Baca SelengkapnyaNamun, Jokowi belum menandatangani atau menyetujui pengunduran diri Pramono.
Baca SelengkapnyaSaat kunjungan kerja di Jawa Timur, hari ini, Jumat (6/9), Jokowi memberi kode akan melakukan reshuffle kabinet.
Baca SelengkapnyaReshuffle kabinet saat ini masih hak prerogatif Jokowi sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaJokowi baru saja melantik 3 menteri dan 1 wakil menteri. Tak hanya itu, Jokowi juga menambah 3 badan baru di akhir masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaHasto mengingatkan agar suara publik harus didengar. Akan tetapi, perihal penunjukan Calon Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaFachrul Razi mendadak jadi sorotan usai mengaku dicopot Jokowi karena menolak membubarkan FPI.
Baca SelengkapnyaKabar tersebut dihembuskan politikus Partai Gelora Fahri Hamzah
Baca SelengkapnyaSelain itu, Jokowi juga melantik Irjen Pol. Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).
Baca Selengkapnya